Quote:
Warga Jakarta Timur merasa gerah dengan kondisi banjir yang melanda saat hujan turun. Pembiaran Dinas Tata Air terhadap pendangkalan dan penyemptan kali Cipinang, Baru dan Sunter dianggap jadi penyebab.
"Seharusnya dilakukan pengerukan, pelebaran dan pemasangan turap karena kondisi sudah sangat mengkhawatirkan. Tapi, dibiarkan oleh Walikota (Jaktim) dan Dinas Tata air," ucap Laurina (35) alumni Universitas Universitas Kristen di Ciracas.
Dia menyebut pejabat terkait sangat lamban bekerja untuk menangani permasalahan tersebut.
"Seharusnya mereka bekerja dengan cepat karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan, padahal mereka sudah lama menjadi PNS namun kinerja sangat lambat,"ketusnya.
Hal senada disampaikan Yamin (57), salah satu tokoh masyarakat. Dia menilai para pejabat terkait untuk melakukan pekerjaan pilah-pilih namun tidak sepadan dengan gaji yang mereka terima.
Dia mendesak agar Kali Cipinang, Kali Baru dan Waduk segera dilakukan pengerukan dan pemasangan turap seluruhnya (dari ujung ke ujung).
"Tuh pejabat gaji doang gede tapi kerja nol besar. Seharusnya mrnjadi pejabat mengutamakan kepentingan umum, bekerja dalam masalah besar yang harus diselesaikan bukan masalah kecil yang diutamakan. Bahkan yang tidak harus turun tangan tapi turun tangan, itu namanya asal Bapak Senang (ABS)," ketusnya.
genangan
Ada yang nantangin hujan sih
