Sorry lama gan.. Kita Lanjut


Saat aku masih kecil yang ku ingat sekali saat itu adalah diajak kerumah keluarga tersebut untuk tinggal disana.
Waktu itu aku masing manggilnya BUDE dan PAKDE.

Bude : Yuk.. ikut bude tinggal dirumah bude, nanti bude beliin mainan banyak disana.
Aku : banyaknya berapa?, sepuluh ya.. (dulu angka 10 itu dah banyak banget)
Bude : banyak pokoknya kalo mau tinggal dirumah bude

Kemudia bude ngajak aku pergi keluar untuk membeli apapun yang aku mau diwarung kecil deket rumah orang tua kecilku dulu.
Namun ya namanya juga belum terlalu kenal mau ditawarin apapun juga masih gx mau alias masih malu-malu.
Bude : dah.. mau beli apa ambil aja..
Aku : ………………. (geleng-geleng kepala)
Pemilik warung : mau apa, ciki, permen, apa kerupuk. Atau mau maem nih sama sayur..
Aku : ………………. (geleng-geleng kepala)

Namanya juga masih malu-malu ya akhirnya gx beli apa-apa.
Sesampainya dirumah mereka berpamitan tuk pulang dan akan datang lagi esok harinya.

Keesokan harinya entah dialog apa aku masih belum paham dan baju ternyata sudah dipacking ke dalam plastik (karena gx punya tas) dan aku ikut BUDE dan PAKDE tinggal dirumahnya (Orang Tua Baru).

Aku sudah dalam perjalanan menuju rumah baru bersama orang tua angkat.
diperjalanan aku digendongnya dan dimanja tanpa boleh terkena genangan air yang saat itu memang jalanan sangat becek, dan kemudian untuk pertama kalinya aku naik mobil.

Aku : Mobil apa ini bude
Bude : ini taxi namanya (maklum, dikampungku dulu angkot disebutnya taxi.. hehehe )
Aku : enak ya bude,,, naik mobil tuhh..
Bude : Kamu suka mobil?
Aku : suka banget,,,
Bude : ya udh.. nanti dirumah bude beliin yang banyak yaa... Tapi jangan panggil bude lagi
Aku : panggilnya apa bude??
Bude : panggil IBU sama BAPAK
Aku : iya.. nanti beli mobilan yaaa...
Bude : iya..

sesampainya dipasar aku langsung dibelikanya mainan yang sedari tadi diiimpikan...
yeahhh... MOBILAN



Dihari pertama itu (karena beberapa ingatan blank) aku heranya tidak menangis dengan keadaan yang masih baru menurut aku, karena biasanya kalau seorang anak kecil pindah lokasi tanpa ditemani orang tua ia akan menangis sejadi-jadinya.
Hari pertama sudah terlewati..
Kini hari keduapun mulai ku jalani.
Disitu aku berkenalan dengan seseorang laki-laki, bisa dibilang dialah orang pertama yang ku kenal.
Ia datang kerumah dimana ku sedang mengamati keadaan jalan yang sebelumnya belum pernah ku nikmati kala dikampung.
Yaitu lalu lalang beberapa mobil dan motor yang jaman itu dalam sehari masih bias aku hitung jumlahnya.
Dan iapun mulai menghampiri ku yang sedang berada depan pintu

Ian : halo.. (kata pertama yg keluar dari mulutnya)
Aku : halo jg..
Ian : aku ian, kamu siapa namanya ?
Aku : aku oto
Ian : oh.. ya udh aku kesana dulu ya
Aku : 

Lalu ia meninggalkan ku, dalam hati berfikir “tu orang kenalan langsung ditinggal, ya udhlah”.

Singkat cerita seirama dengan waktu ku mulai kenal dengan beberapa teman yang sepantaran dan seumuran tentunya. Karena kalo beda usia dikit langsung mita dipanggil MAS (kalo yg lebih tua), sementara kalau yang lebih kecil panggilan ADIK.

Dalam kurun beberapa waktu aku melihat banyak orang menuju ke suatu tempat memakai pakaian yang sama kala itu dan aku mulai menginginkan pakaian yang sama. Kala itu aku belum paham apa dan kemana mereka, yang ku tau hanya ingin memakai pakaian yang sama dengan orang-orang yang lewat.

Diusia 5 tahunpun akhirnya permintaan dipenuhi untuk memakai pakaian itu.
Yuup.. aku masuk TK, o (nol kecil) kala itu.
Di dunia Taman Kanak2 aku mulai bersosialisasi dengan beberapa teman, tapi hanya sedikit yang mau mendekat denganku.

Aku tak berfikir negative saat itu, yang kupikir hanyalah mungkin belum akrab aja.

Atauuuuu…..

?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?
?

Karena penyakit yang ada dikepalaku…

Yapp.. ternyata benar.. mereka menghindariku karena panyakit dikepalaku.




Namun beberapa orang tua mereka tetap berusaha mendekatkan anaknya kepadaku (maklum, aku anak paling cerdas disitu), walau mungkin dalam benak piker mereka “jangan terlalu dekat dengan dia, nanti ketularan penyakitan kaya dia”.

Hemm.. hanya dalam pikiran tapi… atau sebaliknya,, akupun tak tau mana yang benar benar tulus mereka ucap kepadaku.

OK…

2 dekade.. ehhh.. maksudnya dua tahun…
Yaa.. 2 tahun selama di TK hanya 1 – 2 anak saja yang mau berbicara kepadaku..

Wait.. kalian pasti penasaran penyakit apa yang menimpahku sehingga mereka menjauhiku.
Kalian bias melihatnya DISINI.

Penjelasanya bisa kalian cari sendiri yaa.. karena mungkin bisa membuat kalian gx doyan makan jika aku jelaskan secara rinci . 

in short 2 tahun di TK aku tidak memiliki teman sama sekali.. yang ada saat kita berpapasan mereka justru mengejekku dengan membawa-bawa penyakit yang ada dikepalaku. OK.. Fine

No Frend.. no problem..
Salah . . .
Tetep masalah.. 2 tahun gx punya temen ngobrol dan bercanda.. apakah itu bukan masalah…?????

Itu salah satu kesedihan yang masih terasa sampai sekarang.. 2 TAHUN TANPA TEMAN
Kesedihan lain yaitu saat pulang TK..
Bukan sombong, kala itu yg sekolah TK hanya orang punya, mungkin disitu akulah yg paling lemah diantara mereka dalam urusan keuangan. SKIP

Saat pulang rata2 anak TK dijemput oleh orang tuanya dannnn mereka menjemput anak mereka pastiiii dengan kendaraan..

Kebayang lah…

PULANG SEKOLAH

MEREKA PADA DIJEMPUT DENGAN KENDARAAN ORTU MASING2

DAN AKU……

Sendiri,
Jalan kaki
Tanpa seseoang disisi kanan maupun kiri, Selama 2 tahun.

Kadang sesekali nangis sendiri dijalan, tapi yaaa mau gimana.. udah syukur disekolahin jg sih..

2 tahun mengembara di TK itu hingga akhirnya kakiku menginjak usia SD.

Oiya,,,, masalah Cerdas tadi, di TK aku terkenal dengan orang yang Cerdas, karena aku satu-satunya anak yang diusia segitu sudah bisa membaca.

Gx hebat sih,
Cuma orang satu kecamatan jadi tau namaku ..ahahaha… (kebanggaan kecil)
Dan kepandaian itu berlanjut hingga di SD.



Next…
Ada senang, ada kesedihan yang terama, ada pula Horornya..

Tunggu Yaa