- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gubernur Muslim boleh Korupsi asal untuk Bangun Masjid, Pesantren dan Panti Asuhan


TS
macklemoree
Gubernur Muslim boleh Korupsi asal untuk Bangun Masjid, Pesantren dan Panti Asuhan
Quote:
Sebuah pendapat yang kontroversial dilontarkan oleh seorang Gazali Rahman diakun sosial media miliknya.
Pernyataan yang sangat menjurus kepada isu SARA itu pun langsung banjir komentar negatif dari para netizen.
Mereka menganggap bahwa pola pikir seperti itu tidaklah benar karena tak sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Gazali mengatakan kalau Gubernur muslim boleh melakukan korupsi asalkan uangnya untuk pembangunan masjid, pesantren dan juga panti asuhan.
Pernyataannya itu langsung membuat netizen marah dan menghujat dirinya sebagai orang yang tidak punya pemikiran yang nasionalis.
Menanggapi hal itu, salah seorang netizen Asep Bahtiar Pandeglang meluapkan kekecewaannya tentang pernyataan tersebut.
Ia mengatakan kalau dirinya sangat benci dengan pengaitan antara agama dan politik yang menurutnya sudah sangat jauh berbeda konteksnya.
Tercatat, tulisan tersebut diposting pada hari ini di laman Kompasiana dengan judul “Sungguh Kejam, Agama Dibawa Ke Politik”.
Saya paling benci kalau agama dibawa bawa ke dalam gelanggang politik, kalau ada ustadz atau kiai yang mau jadi presiden, itu hak mereka sebagai warganegara, tapi dalam kampanye tidak usahlah bawa nama-nama tuhan segala, kalau mau teriak “hidup golkar… hidup PDIP” silahkan, tapi kalau “HIDUP Gol;kar demi Allah”, ada lafadz jalalahnya itu luarbiasa biadabnya menurut saya, sebab lafadz Allah, tuhan yang agung di sandingkan dengan nama Golkar atau PDIP.
Kalau ada orang teriak “Hidup Yusril” silahkan, “Hidup Uno” juga monggo kerso, tapi kalau orang berteriak “Hidup UNO demi Allah”, itu luarbiasa biadabnya, “Hidup Yusril orang islam” itu sungguh kejam, sebab dia memakai atribut agama, agama islam yang begitu suci disandingkan dengan nama manusia yang penuh dosa, bisa berdosa dan melakukan kemaksiatan,
kalau anda membuat undang-undang yang selaras dengan agama, coba sedikit kreatiflah dalam menganalogikan ajaran agama itu sendiri, pancasila itu jelas dari islam di buat oleh orang-orang islam, sebab sila yang pertama berketuhanan yang maha esa, yang maha tunggal, tapi para pencipta pancasila tidak pernah mau mengakui bahwa sila pertama berasal dari agama islam,
Bung karno itu islam, tapi dia menyembunyikan keislamannyabila berhadapan dengan orang orang amerika, kopiah hitam itu jelas ciri khas soekarno, tapi ketika ditanya oleh orang kafir,jawabannya singkat, “ini bukan peci, ini ciri khas bangsa kami” lalu di kenal lah pada saat itu, kopiah hitam sebagai kopiah bung Karno, sebab bagi si Bung, agama tidak perlu di perlihatkan kepada orang lain, kalau mau berbicara agama, ada tempatnya, di mushola, di mesjid, di gereja, tapi kalau teriak teriak “Allahu akbar” di depan monas atau bundaran HI dengan alasan benci terhadap kekristenan seseorang itu sungguh teramat kejam.
Agama tidak mengajarkan anda untuk membenci seseorang karna agamanya, karna ras suku budaya nya, agama membolehkan anda membenci seseorang karena akhlaknya, perbuatan dan prilakunya yang kotor, makanya Tuhan yang maha suci itu benci terhadap golongan yang suka mengatasnamakan namaNya, lihatlah partai partai islam, tidak ada yang maju tersebab mendapat azab dari tuhan karna partai partai islam itu membawa atribut agama kedalam gelanggang politik.
Kalau anda benci terhadap “Kuping” seseorang, “Mulut” seseorang, itu jelas tidak boleh, sebab kuping dan mulut itu ciptaan Tuhan, tapi kalau anda membenci seseorang karna “omongannya” yang busuk, tangannya yang suka maling, itu monggo-monggo mawon lah… Jadi, apa alasan anda membenci Ahok ?? benci karna dia kristen ? anda salah, Ahok dilahirkan jadi orang kristen itu Hak preogratif tuhan, anda tidak bisa mengadili seseorang karna dia kristen, tapi kalau anda benci Ahok karna omongannya yang busuk, nah itu lain lagi ceritanya..
Pernyataan yang sangat menjurus kepada isu SARA itu pun langsung banjir komentar negatif dari para netizen.
Mereka menganggap bahwa pola pikir seperti itu tidaklah benar karena tak sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
Gazali mengatakan kalau Gubernur muslim boleh melakukan korupsi asalkan uangnya untuk pembangunan masjid, pesantren dan juga panti asuhan.
Pernyataannya itu langsung membuat netizen marah dan menghujat dirinya sebagai orang yang tidak punya pemikiran yang nasionalis.
Menanggapi hal itu, salah seorang netizen Asep Bahtiar Pandeglang meluapkan kekecewaannya tentang pernyataan tersebut.
Ia mengatakan kalau dirinya sangat benci dengan pengaitan antara agama dan politik yang menurutnya sudah sangat jauh berbeda konteksnya.
Tercatat, tulisan tersebut diposting pada hari ini di laman Kompasiana dengan judul “Sungguh Kejam, Agama Dibawa Ke Politik”.
Saya paling benci kalau agama dibawa bawa ke dalam gelanggang politik, kalau ada ustadz atau kiai yang mau jadi presiden, itu hak mereka sebagai warganegara, tapi dalam kampanye tidak usahlah bawa nama-nama tuhan segala, kalau mau teriak “hidup golkar… hidup PDIP” silahkan, tapi kalau “HIDUP Gol;kar demi Allah”, ada lafadz jalalahnya itu luarbiasa biadabnya menurut saya, sebab lafadz Allah, tuhan yang agung di sandingkan dengan nama Golkar atau PDIP.
Kalau ada orang teriak “Hidup Yusril” silahkan, “Hidup Uno” juga monggo kerso, tapi kalau orang berteriak “Hidup UNO demi Allah”, itu luarbiasa biadabnya, “Hidup Yusril orang islam” itu sungguh kejam, sebab dia memakai atribut agama, agama islam yang begitu suci disandingkan dengan nama manusia yang penuh dosa, bisa berdosa dan melakukan kemaksiatan,
kalau anda membuat undang-undang yang selaras dengan agama, coba sedikit kreatiflah dalam menganalogikan ajaran agama itu sendiri, pancasila itu jelas dari islam di buat oleh orang-orang islam, sebab sila yang pertama berketuhanan yang maha esa, yang maha tunggal, tapi para pencipta pancasila tidak pernah mau mengakui bahwa sila pertama berasal dari agama islam,
Bung karno itu islam, tapi dia menyembunyikan keislamannyabila berhadapan dengan orang orang amerika, kopiah hitam itu jelas ciri khas soekarno, tapi ketika ditanya oleh orang kafir,jawabannya singkat, “ini bukan peci, ini ciri khas bangsa kami” lalu di kenal lah pada saat itu, kopiah hitam sebagai kopiah bung Karno, sebab bagi si Bung, agama tidak perlu di perlihatkan kepada orang lain, kalau mau berbicara agama, ada tempatnya, di mushola, di mesjid, di gereja, tapi kalau teriak teriak “Allahu akbar” di depan monas atau bundaran HI dengan alasan benci terhadap kekristenan seseorang itu sungguh teramat kejam.
Agama tidak mengajarkan anda untuk membenci seseorang karna agamanya, karna ras suku budaya nya, agama membolehkan anda membenci seseorang karena akhlaknya, perbuatan dan prilakunya yang kotor, makanya Tuhan yang maha suci itu benci terhadap golongan yang suka mengatasnamakan namaNya, lihatlah partai partai islam, tidak ada yang maju tersebab mendapat azab dari tuhan karna partai partai islam itu membawa atribut agama kedalam gelanggang politik.
Kalau anda benci terhadap “Kuping” seseorang, “Mulut” seseorang, itu jelas tidak boleh, sebab kuping dan mulut itu ciptaan Tuhan, tapi kalau anda membenci seseorang karna “omongannya” yang busuk, tangannya yang suka maling, itu monggo-monggo mawon lah… Jadi, apa alasan anda membenci Ahok ?? benci karna dia kristen ? anda salah, Ahok dilahirkan jadi orang kristen itu Hak preogratif tuhan, anda tidak bisa mengadili seseorang karna dia kristen, tapi kalau anda benci Ahok karna omongannya yang busuk, nah itu lain lagi ceritanya..
Sumur
pokoknya boleh korupsi asalkan seiman


0
9.1K
Kutip
96
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan