Warga indonesia di jepang sangat antusias dengan penjelasan mengenai tax amnesty yang disampaikan kemarin (25/9/2016) sekitar jam 14:00-17:00 di Kedutaan Besar Republik indonesia (KBRI) tokyo jepang oleh Atase Keuangan, Rachman Ferry Isfianto yang dibantu oleh Atase Ekonomi ibu Peni.

"Kami senang sekali dapat penjelasan ini sehingga semakin jelas mengenai program baru pemerintah seputar Tax Amnesty dan kita akan bantu sebarluaskan ke semua teman-teman lain di jepang nantinya," ujar Hamdani seorang WNI yang hadir dalam acara tersebut kepada Tribunnews.com Minggu ini (25/9/2016).

Atase Keuangan Ferry sendiri juga merasa senang karena antusiasme tersebut.

"Kaget juga saya ternyata para WNI di jepang sangat antusias terhadap program Tax Amnesty ini terkait kewajiban pajaknya," ujarnya khusus kepada Tribunnews.com seusai acara penjelasan Tax Amnesty di KBRI.

Para WNI di jepang ternyata banyak yang melakukan transfer uang ke orangtuanya di indonesia.

Ada juga yang buka usaha kos-kosan sampai kepemilikan kebun kelapa sawit di indonesia berkat usaha nya di jepang selama ini.

"Kami berharap tentu ada kesadaran lebih tinggi lagi untuk membayar pajak di indonesia , semangat membangun negeri yang lebih tinggi, karena sebagian warga indonesia tadi menyisihkan penghasilannya di sini, ditabung untuk indonesia dan hal ini merupakan awal yang bagus serta kebiasaan taat bayar pajak yang patut kita acungi jempol, khususnya kepada peraturan pajak yang ada, sehingga saat kembali ke indonesia menjadi wajib pajak yang baik pula," ujarnya.

Bagi WNI di luar negeri tidak ada ketentuan khusus mengatur Amnesty Pajak, "Semua sesuai dengan periode dan aturan perundangan yang ada di indonesia saja. Tidak ada ketentuan khusus bagi WNI yang berdomisili di luar indonesia ," katanya.

Menurut Ferry, keseluruhan program amnesti pajak, hasilnya di setor ke kas negara.

"Saat ini uang yang masuk tersebut sudah terkumpul sekitar 53,6 triliun rupiah, salah satu yang tersukses di dunia dalam waktu singkat," ujarnya.

Bahkan tambahnya lagi, apabila rata-rata 2% deklarasi harta dilakukan, maka akan terkumpul 2500 triliun rupiah.

"Mudah-mudahan akan terus meningkat jumlah setoran pajak sampai dengan akhir program pendaftaran ini," katanya .