Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

paijopaijo21Avatar border
TS
paijopaijo21
Kisah Suku Yang Menghuni "Neraka" di Dunia
met pagi agan" sekalian, semoga hari minggunya menyenangkan, meskipun skrg lg tanggal tua ini emoticon-Big Grin




Danakil di Ethiopia dikenal sebagai tempat terpanas di bumi. Namun, ternyata daerah tersebut dihuni oleh sekelompok suku etnik yang berjuang hidup.

Danakil merupakan suatu gurun yang berada di kawasan Afra, sebelah utara Ethiopia. Berbeda dengan gurun-gurun pada umumnya yang biasanya berwara cokelat nan tandus, Danakil justru berwarna-warni.

Tapi jangan terkecoh dengan warnanya yang kuning ngejreng, Danakil juga dijuluki gerbang neraka akibat suhu udaranya yang super panas. Sehari-hari suhu di Danakil berkisar dari 39 hingga lebih dari 50 derajat celcius. Setengah dari titik didih!

Herannya, ternyata ada saja masyarakat etnik yang tinggal di 'neraka' tersebut. Dilansir dari BBC, Kamis (22/9/2016) Danakil dihuni oleh suku etnik Afar yang berjuang untuk bertahan hidup.



Hidup secara berpindah-pindah, Suku Afar menggantungkan hidupnya sebagai pengambil garam dari sejumlah danau belerang tersebar di Danakil. Sekilas mengingatkan akan para penambang belerang di Kawah Ijen, Jawa Timur.

Di bawah terpaan sinar matahari yang super panas dan bau belerang, Suku Afar mengambil garam secara manual dan mengantarkannya ke penadah dengan unta. Mereka pun dibayar sekitar 150 birr atau Rp 85 ribu per hari. Tentu tak sepadan dengan perjuangan mereka.



Selain berprofesi sebagai penambang, tak sedikit juga anggota Suku Afar yang menjadi joki. Tugasnya adalah memandu unta pengangkut garam ke penadah. Sebagai joki, uang bayaran pun harus disetor ke pemilik unta sekaligus untuk makanannya. Sisanya baru untuk sang joki.

Dari jerih parah Suku Afar itulah, komoditas garam tersebar di seluruh Ethiopia dan berbagai negara di Afrika. Bahwa dibalik keberadaan suatu barang, ada orang-orang yang bekerja keras dan berjuang untuk bertahan hidup.



Namun perlahan, tradisi menambang garam Suku Afar mulai tergantikan seiring datangnya wisatawan. Tak sedikit joki unta yang menawarkan jasa keliling Danakil. Bahkan di dareah terpanas di bum, ada saja turis yang datang.

Sekiranya keberadaan turis mungkin dapat membuat hidup Suku Afar menjadi lebih baik. Di satu sisi, tradisi menambang Suku Afar mungkin bisa hilang seiring dengan berjalannya waktu.


tks utk yg udah mampir di trit ane, semoga rahmat & keselamatan Tuhan selalu menaungi kita semua emoticon-Smilie
0
5.7K
57
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan