Kaskus

News

BeritagarIDAvatar border
TS
BeritagarID
Mewaspadai kepulangan kombatan ISIS ke tanah air
Mewaspadai kepulangan kombatan ISIS ke tanah air
Personel Densus 88/Antiteror menunjukkan gambar Jumiatun alias Umi Delima, istri mendiang pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso, di luar sebuah rumah sakit polisi di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia (23 Juli 2016). MIT merupakan kelompok bersenjata yang konon telah mengangkat sumpah setia kepada ISIS.
Puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) yang sempat bergabung dengan ISIS (Negara Islam Irak Suriah) kini telah kembali ke tanah air. Pemerintah pun terus mengawasi polah mereka.

Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mengatakan sejak tiga bulan lalu ada sekitar 23 WNI simpatisan atau anggota ISIS yang telah menginjakkan kaki di Indonesia. "Sudah ada 23 orang yang dari Indonesia. Itu sudah dua tiga bulan lalu. Saya sudah waspadai," kata Ryamizard, sebagaimana dikutip detikcom, Selasa (20/9/2016).

Sekira sepekan silam, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Suhardi Alius, menyampaikan data yang sedikit berbeda.

Sebagaimana dikutip The Strait Times, Suhardi, mengatakan pihaknya mengidentifikasi 47 WNI yang telah kembali dari Suriah. Presiden Jokowi juga telah meminta agar mereka terus diawasi.

The Strait Times juga mengutip "orang dalam" BNPT--merahasiakan namanya karena alasan keamanan. Sumber tersebut mengatakan dari 47 orang, 30 di antaranya disebut bergabung dengan ISIS. Sedangkan 17 orang sempat berhimpun bersama Jabhat Al-Nusra, kelompok bersenjata di Suriah bagian Utara yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.

Mereka yang kembali tak semuanya adalah kombatan. "Beberapa dari mereka kembali karena kecewa, setelah hanya diberikan tugas-tugas kasar. Namun ada pula yang diperintahkan ISIS untuk melakukan perlawanan di kampung halamannya," kata sumber tersebut.

Adapun Suhardi mengingatkan bahwa mereka yang telah kembali ke tanah air, berpotensi membawa paham radikal. "Anaknya, keluarganya, juga punya potensi radikal sama," ujar Suhardi, dilansir Kompas.com (15/9).
Rencana ISIS di Asia Tenggara
Kata Suhardi, setidaknya ada 500 WNI yang bergabung dengan ISIS di Suriah. Sebagai catatan, sekitar 69 WNI telah meninggal dunia dalam pertempuran di Suriah maupun Irak.

Informasi lain datang dari Lembaga analis keamanan intelijen, Soufan Group (2015), yang memperkirakan 700 WNI telah bergabung dengan ISIS. Mereka konon telah menyatu dengan para kombatan dari Malaysia (100) dan Filipina (100), guna membentuk Katibah Nusantara (Satuan Tempur Nusantara).

Kembalinya para simpatisan dan anggota ISIS itu memang laik diwaspadai. Lebih-lebih bila mengingat analisis yang menyebut bahwa model teror ISIS tak lagi terpusat di wilayah yang mereka kuasai macam Suriah dan Irak.

Setahun terakhir, ISIS mengalami kemunduran (penguasaan wilayah dan kekuatan) di Suriah dan Irak. Hal itu membuat mereka merasa perlu meningkatkan kehadiran di wilayah lain. Kawasan di luar wilayah konflik pun mulai dilirik.

Pengamat terorisme asal Malaysia, Ahmad El-Muhammady, menyebut bahwa Asia Tenggara--termasuk Indonesia--merupakan salah satu wilayah incaran ISIS. Ahmad juga mengingatkan soal perlunya mewaspadai para militan ISIS yang kembali ke kampung halaman.

"Ketika mereka kembali ke kampung halamannya, mereka akan membawa ideologi, keahlian, dan pengalaman dalam perang. Mereka ingin mempraktikannya di sini," kata penasihat Kepolisian Kerajaan Malaysia dalam soal tahanan terorisme itu, dilansir Chanel News Asia (3 Agustus 2016).

Kepala Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri, Brigjen Eddy Hartono, juga menyinggung adanya fatwa untuk membentuk cabang ISIS di Asia Tenggara. Mengenai hal itu, Edy menyebut perhatian tak bisa lagi ditujukan di dalam negeri semata.

"Filipina telah ditunjuk ISIS untuk menjadi cabang di Asia Tenggara. Diklaim jika jaringan ini telah siap berkembang dengan dukungan tiga kelompok lokal di Filipina dan berjumlah ratusan orang. Ini tentu kita antisipasi karena kita berbatasan dengan Filipina," kata Eddy, dikutip BeritaSatu, Minggu (18/9).

ISIS sudah menunjukkan pergerakannya di Indonesia. Januari 2016, ISIS mengklaim bertanggung jawab dalam serangan di kawasan Thamrin, Jakarta, yang menewaskan tujuh orang.

Itu belum lagi menghitung pergerakan kelompok-kelompok yang konon telah berbaiat kepada ISIS. Sebagai contoh, sepak terjang Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah. Selama beberapa tahun terakhir, kelompok bersenjata itu menebar teror, serta memaksa polisi dan tentara menempatkan ribuan personel demi memburu mereka.

Ada pula sejumlah kasus penangkapan terduga terorisme, yang dipercaya menjalin kontak dengan ISIS. Kasus teranyar, terungkapnya jaringan Katibah Gigih Rahmat (KGR) di Batam, yang berencana melakukan serangan roket ke Singapura.
Mewaspadai kepulangan kombatan ISIS ke tanah air


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...s-ke-tanah-air

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Mewaspadai kepulangan kombatan ISIS ke tanah air Made Sandy Salihin: Pelit banget bunuh orang dengan segelas kopi

- Mewaspadai kepulangan kombatan ISIS ke tanah air Irman Gusman diberhentikan

- Mewaspadai kepulangan kombatan ISIS ke tanah air Sidang Mirna berbuah laporan ke Komisi Yudisial

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
3.3K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan