- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
11 Ide Paling Sederhana Untuk Mengatur Keuangan Pribadi


TS
pendaki langit
11 Ide Paling Sederhana Untuk Mengatur Keuangan Pribadi
Tulisan ini telah diterbitkan di diskartes.com, tolong di SHARE dan RATE agar yang lain mendapatkan manfaatnya. Terima kasih

Beberapa waktu lalu saya ketemu teman-teman baru di dunia yang baru, mereka adalah ahli yoga Adelina Tampubolon, free diver Nik RS, dan fotografer Iwan. Ngobrol ngalur ngidul dari yang mesum sampe yang penting banget, hingga akhirnya saya mendapat kesimpulan.
Inilah jawaban atas pertanyaan yang selama bertahun-tahun ada di kepala saya, kok bisa profesi perencana keuangan itu ada. Padahal ngurus duit pribadi nggak susah-susah banget, tapi emang harus ekstra waktu sih. Nah artikel ini mau ngasih tips buat Anda agar bisa menyederhanakan urusan keuangannya, jadi tidak perlu berurusan dengan hal yang ngeribetin.
Ide Sederhana Untuk Mengatur Keuangan Pribadi
1. Buang Dokumen Yang Enggak Penting
Langkah pertama untuk mengatur keuangan pribadi adalah bersih-bersih. Pasti sering ketemu dong sama orang yang hobi banget koleksi penawaran dari Bank, trus nyimpen bukti transaksi ATM padahal uda setahun lewat, dan semacamnya. Jika itu terjadi dengan Anda, sangat disarankan mulai buka tong sampah dan semua berkas yang tidak penting tadi. Memang tidak berhubungan langsung dengan keuangan, tapi semakin banyak yang menumpuk (tentu saja kadaluarsa) hanya akan bikin pola pikir keuangan Anda ribet.
Beberapa contoh dokumen yang enggak penting nih ya:
– bukti transaksi ATM yang sudah kadaluarsa banget
– penawaran promo kartu kredit
– bukti tagihan kartu kredit (jangan sembarangan, lebih baik dibakar)
– laporan investasi dari perusahaan efek
– dll yang berhubungan dengan uang
2. Rasionalisasi Tujuan Keuangan
Membuat tujuan keuangan itu sah-sah aja, pasti diwajibkan sama semua perencana keuangan. Jika Anda sudah membuatnya, tolong dievaluasi lagi dan disesuaikan dengan kapasitasnya. Target yang tinggi bagus, tapi kalo terlalu tinggi membuat Anda tidak bisa mengatur keuangan pribadi dengan nyaman. So, what’s the point?
Caranya:
– Hitung pemasukan dan pengeluaran Anda setiap bulan, sehingga ketemu saving dan investasinya
– Jika penghasilannya bervariasi, maka buat aja rata-ratanya
– Apakah sudah rasional untuk mencapai target keuangan?
– Jangan memasukkan pos-pos pendapatan yang masih sebatas “kira-kira akan dapat”
– Tarik nafas dalam-dalam, pelajari makna stoikisme.
3. Rekening Bank
Pisahkan rekening Bank sesuai sumber duitnya. Jika Anda hanya memiliki satu profesi sejenis, ya cukup satu rekening. Lain halnya jika Anda adalah seorang PNS, sedang buka restoran ramen, dan ekspor-impor ternak sapi. Kalo hanya punya satu ya bakal ribet banget, karena cashflownya tidak akan terjaga. Ketika mau mengeluarkan uang juga disesuaikan dengan rekeningnya, misalnya untuk keperluan bisnis restoran, keluarkan dari rekening restoran.
Loh, menyederhanakan kok malah nambah rekening?
Trust me, mengklasifikasikan akan jauh lebih sederhana daripada menghitung manual di akhir tahun. Selain itu, memisahkan rekening sesuai pendapatan membuat Anda lebih cepat merespon ketika ada cashflow yang tidak sesuai rencana.
4. Satu Kartu Kredit Cukup
Sejujurnya, saat ini saya punya banyak karena memang digunakan untuk mengejar diskon, lounge, dan bisnis. Tiap tahun selalu aja nambah, meskipun beberapa saya tutup juga. Tapi jika Anda enggak mau ribet, satu kartu kredit sebenarnya sudah cukup. One for all, all for one.
Pindahkan juga pelaporannya menjadi elektronik, selain mendukung gerakan Indonesia lebih hijau, juga tidak meribetkan Anda untuk merapikan si berkas. Karena ketika sembarangan buang, bisa dimanfaatkan oleh penjahat loh data laporan kartu kredit itu.
5. Usahakan Bayar Tunai
Untuk Anda yang malas dengan keribetan tagihan kartu kredit, selalu siapkan duit di dompet. Berusahalah membayar belanjaan di mall dengan uang tunai. Memang sih terkadang agak susah, contohnya Anda tidak mungkin bawa duit cash untuk beli arloji IWC yang harganya diatas 50 juta (woow..!).
6. Bebas Utang
Kondisi paling merepotkan itu pas kita gak punya duit, istri minta anak, eh si debt collector yang galak datang mau nagih utang. Di Jepang jumlah orang bunuh diri perhari di tahun 2015 mencapai 66 orang, dan salah satu alasannya adalah terlilit utang. Well, kalo sekarang masih punya utang yang banyak, cocok banget baca sihir untuk melunasi utang.
7. Investasi Yang Gampang
Investasi tetep jalan dong, tapi cari yang mudah saja. Untuk investasi saham, tentu Anda harus belajar sampai ke dalam-dalamnya. Nah alternatifnya kan ada tuh reksadana, kenapa tidak? Enggak perlu pusing mikir cara mengelolanya, sudah ada Manajer Investasi yang garap dana Anda. Tapi tetep kudu tau sedikit tentang cara ngoleksi reksadanaya, biar profitnya bisa optimal.
Beberapa orang suka ama unit link, karena dianggap gampang menggabungkan antara asuransi dan inventasi. Namun saya tidak terlalu setuju dengan rumus ini, sebab esensi investasi berbeda dengan asuransi.
8. Asuransi Masih Perlu
Suka nggak suka, asuransi menyederhanakan hidup Anda. Ingat konsepnya adalah uang yang rela untuk dihilangkan, sehingga ketika aset sudah di-cover pihak asuransi, tidak perlu lagi memusingkan jika sesuatu yang buruk menimpa Anda. Namun demikian tetap perhatikan cara memilih asuransi yang benar, agar manfaat yang diperoleh lebih besar daripada pembayaran preminya.
9. Otomatisasi
Jaman sudah maju dan semua serba teknologi, jadi kenapa tidak dimanfaatkan? Karena Anda pemalas, teknologi menjadi sangat berguna. Contohnya untuk berinvestasi, langsung aja minta perusahaan efek untuk memotong sekian juta dari gaji Anda setiap bulan untuk dibelikan reksadana. Begitu juga ketika membayar kartu kredit, bukannya sudah bisa didebet dari rekening Anda secara langsung tiap bulannya?
Buat yang beragama Islam, sekalian aja potong untuk zakatnya. Dijamin deh bakal lupa kalo nggak diotomatisasi.
10. Minta Tolong Asisten Keuangan
Misal uang Anda cukup banyak dan urusannya ribet, ingat bahwa tidak semua harus dikerjakan sendiri. Mulai dari budgeting, implementing, perpajakan, dan lain sebagainya Anda bisa minta tolong dari seorang asisten keuangan. Asisten keuangan bukan harus seorang perencana keuangan loh ya.
11. Eksekusi Rencana Anda
Semuanya akan tetap ribet jika masih berdiam diri, jadi silakan bangkit dari ranjang dan eksekusi semua rencana yang sudah disusun. Baik itu bercinta, buang dokumen nggak penting, atau malah meminta bantuan asisten keuangan. Well, nampaknya sudah cukup lengkap ya kawan. Capek euy, silakan hubungi kalo masih ada pertanyaan.
Wassalamualaykum pemalas!

Spoiler for merencanakan keuangan pribadi:
Beberapa waktu lalu saya ketemu teman-teman baru di dunia yang baru, mereka adalah ahli yoga Adelina Tampubolon, free diver Nik RS, dan fotografer Iwan. Ngobrol ngalur ngidul dari yang mesum sampe yang penting banget, hingga akhirnya saya mendapat kesimpulan.
Quote:
Inilah jawaban atas pertanyaan yang selama bertahun-tahun ada di kepala saya, kok bisa profesi perencana keuangan itu ada. Padahal ngurus duit pribadi nggak susah-susah banget, tapi emang harus ekstra waktu sih. Nah artikel ini mau ngasih tips buat Anda agar bisa menyederhanakan urusan keuangannya, jadi tidak perlu berurusan dengan hal yang ngeribetin.
Ide Sederhana Untuk Mengatur Keuangan Pribadi
1. Buang Dokumen Yang Enggak Penting
Langkah pertama untuk mengatur keuangan pribadi adalah bersih-bersih. Pasti sering ketemu dong sama orang yang hobi banget koleksi penawaran dari Bank, trus nyimpen bukti transaksi ATM padahal uda setahun lewat, dan semacamnya. Jika itu terjadi dengan Anda, sangat disarankan mulai buka tong sampah dan semua berkas yang tidak penting tadi. Memang tidak berhubungan langsung dengan keuangan, tapi semakin banyak yang menumpuk (tentu saja kadaluarsa) hanya akan bikin pola pikir keuangan Anda ribet.
Beberapa contoh dokumen yang enggak penting nih ya:
– bukti transaksi ATM yang sudah kadaluarsa banget
– penawaran promo kartu kredit
– bukti tagihan kartu kredit (jangan sembarangan, lebih baik dibakar)
– laporan investasi dari perusahaan efek
– dll yang berhubungan dengan uang
2. Rasionalisasi Tujuan Keuangan
Membuat tujuan keuangan itu sah-sah aja, pasti diwajibkan sama semua perencana keuangan. Jika Anda sudah membuatnya, tolong dievaluasi lagi dan disesuaikan dengan kapasitasnya. Target yang tinggi bagus, tapi kalo terlalu tinggi membuat Anda tidak bisa mengatur keuangan pribadi dengan nyaman. So, what’s the point?
Caranya:
– Hitung pemasukan dan pengeluaran Anda setiap bulan, sehingga ketemu saving dan investasinya
– Jika penghasilannya bervariasi, maka buat aja rata-ratanya
– Apakah sudah rasional untuk mencapai target keuangan?
– Jangan memasukkan pos-pos pendapatan yang masih sebatas “kira-kira akan dapat”
– Tarik nafas dalam-dalam, pelajari makna stoikisme.
3. Rekening Bank
Pisahkan rekening Bank sesuai sumber duitnya. Jika Anda hanya memiliki satu profesi sejenis, ya cukup satu rekening. Lain halnya jika Anda adalah seorang PNS, sedang buka restoran ramen, dan ekspor-impor ternak sapi. Kalo hanya punya satu ya bakal ribet banget, karena cashflownya tidak akan terjaga. Ketika mau mengeluarkan uang juga disesuaikan dengan rekeningnya, misalnya untuk keperluan bisnis restoran, keluarkan dari rekening restoran.
Loh, menyederhanakan kok malah nambah rekening?
Trust me, mengklasifikasikan akan jauh lebih sederhana daripada menghitung manual di akhir tahun. Selain itu, memisahkan rekening sesuai pendapatan membuat Anda lebih cepat merespon ketika ada cashflow yang tidak sesuai rencana.
4. Satu Kartu Kredit Cukup
Sejujurnya, saat ini saya punya banyak karena memang digunakan untuk mengejar diskon, lounge, dan bisnis. Tiap tahun selalu aja nambah, meskipun beberapa saya tutup juga. Tapi jika Anda enggak mau ribet, satu kartu kredit sebenarnya sudah cukup. One for all, all for one.
Pindahkan juga pelaporannya menjadi elektronik, selain mendukung gerakan Indonesia lebih hijau, juga tidak meribetkan Anda untuk merapikan si berkas. Karena ketika sembarangan buang, bisa dimanfaatkan oleh penjahat loh data laporan kartu kredit itu.
5. Usahakan Bayar Tunai
Untuk Anda yang malas dengan keribetan tagihan kartu kredit, selalu siapkan duit di dompet. Berusahalah membayar belanjaan di mall dengan uang tunai. Memang sih terkadang agak susah, contohnya Anda tidak mungkin bawa duit cash untuk beli arloji IWC yang harganya diatas 50 juta (woow..!).
6. Bebas Utang
Kondisi paling merepotkan itu pas kita gak punya duit, istri minta anak, eh si debt collector yang galak datang mau nagih utang. Di Jepang jumlah orang bunuh diri perhari di tahun 2015 mencapai 66 orang, dan salah satu alasannya adalah terlilit utang. Well, kalo sekarang masih punya utang yang banyak, cocok banget baca sihir untuk melunasi utang.
7. Investasi Yang Gampang
Investasi tetep jalan dong, tapi cari yang mudah saja. Untuk investasi saham, tentu Anda harus belajar sampai ke dalam-dalamnya. Nah alternatifnya kan ada tuh reksadana, kenapa tidak? Enggak perlu pusing mikir cara mengelolanya, sudah ada Manajer Investasi yang garap dana Anda. Tapi tetep kudu tau sedikit tentang cara ngoleksi reksadanaya, biar profitnya bisa optimal.
Beberapa orang suka ama unit link, karena dianggap gampang menggabungkan antara asuransi dan inventasi. Namun saya tidak terlalu setuju dengan rumus ini, sebab esensi investasi berbeda dengan asuransi.
8. Asuransi Masih Perlu
Suka nggak suka, asuransi menyederhanakan hidup Anda. Ingat konsepnya adalah uang yang rela untuk dihilangkan, sehingga ketika aset sudah di-cover pihak asuransi, tidak perlu lagi memusingkan jika sesuatu yang buruk menimpa Anda. Namun demikian tetap perhatikan cara memilih asuransi yang benar, agar manfaat yang diperoleh lebih besar daripada pembayaran preminya.
9. Otomatisasi
Jaman sudah maju dan semua serba teknologi, jadi kenapa tidak dimanfaatkan? Karena Anda pemalas, teknologi menjadi sangat berguna. Contohnya untuk berinvestasi, langsung aja minta perusahaan efek untuk memotong sekian juta dari gaji Anda setiap bulan untuk dibelikan reksadana. Begitu juga ketika membayar kartu kredit, bukannya sudah bisa didebet dari rekening Anda secara langsung tiap bulannya?
Buat yang beragama Islam, sekalian aja potong untuk zakatnya. Dijamin deh bakal lupa kalo nggak diotomatisasi.
10. Minta Tolong Asisten Keuangan
Misal uang Anda cukup banyak dan urusannya ribet, ingat bahwa tidak semua harus dikerjakan sendiri. Mulai dari budgeting, implementing, perpajakan, dan lain sebagainya Anda bisa minta tolong dari seorang asisten keuangan. Asisten keuangan bukan harus seorang perencana keuangan loh ya.
11. Eksekusi Rencana Anda
Semuanya akan tetap ribet jika masih berdiam diri, jadi silakan bangkit dari ranjang dan eksekusi semua rencana yang sudah disusun. Baik itu bercinta, buang dokumen nggak penting, atau malah meminta bantuan asisten keuangan. Well, nampaknya sudah cukup lengkap ya kawan. Capek euy, silakan hubungi kalo masih ada pertanyaan.
Wassalamualaykum pemalas!
Diubah oleh pendaki langit 24-09-2016 06:03
0
3.3K
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan