Hanya 11 gol yang diciptakan oleh pemain kelahiran São João de Meriti, Brasil bernama lengkap Juary Jorge dos Santos Filho ini, selama 3 tahun membela FC Porto. Namun, salah satu golnya telah berjasa memberikan gelar Piala Champions pertama bagi klub berjuluk Dragões itu.

FC Porto tertinggal atas Bayern München, setelah Ludwig Kögl membawa The Bavarians unggul 0-1 pada menit ke-25. Kemudian, Juary memasuki lapangan di awal babak kedua, menggantikan Quim. Dan golnya pada menit ke-80 sukses membawa FC Porto membalikkan kedudukan menjadi 2-1, setelah tiga menit sebelumnya Rabah Madjer mencetak gol penyeimbang.

Dalam laga yang dianggap sebagai salah satu partai final Liga Champions terbaik itu, Patrick Kluivert memasuki lapangan di menit ke-70 untuk menggantikan Jari Litmanen. Kluivert yang kala itu masih berusia 18 tahun pun menjawab kepercayaan Louis van Gaal dengan mencetak gol lima belas menit setelah masuk lapangan.

Satu-satunya gol yang tercipta dalam laga tersebut berhasil memenangkan Ajax gelar tertinggi antarklub Eropa untuk kali keempat. Dan bagi Kluivert, gol itu membuat pamornya membubung tinggi, hingga menjadi rebutan klub-klub papan atas Eropa.

Ketika Oliver Bierhoff memasuki lapangan untuk menggantikan Mehmet Scholl pada menit ke-69, Jerman dalam posisi tertinggal 0-1 atas Republik Ceko, lewat gol penalti Patrik Berger sepuluh menit sebelumnya. Keputusan Berti Vogts, pelatih Jerman, terbukti tepat, karena Bierhoff hanya butuh waktu empat menit untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Puncak kepahlawanan Bierhoff terjadi pada babak extra time. Di menit ke-95, sepakan berbau spekulasinya sukses membobol gawang Republik Ceko yang dikawal Petr Kouba. Golden goalpertama dalam sejarah penyelenggaraan Piala Eropa tersebut mengantarkan Jerman menjadi raja Eropa untuk kali ketiga.

Striker kelahiran Dortmund berusia 20 tahun ini masuk lapangan pada menit ke-70, menggantikan Stéphane Chapuisat. 16 detik kemudian, ia menerima umpan terobosan Andreas Möller. Sentuhan pertamanya semenjak masuk ke lapangan adalah tendangan chipyang mengelabui kiper Juventus, Angelo Peruzzi. Memperbesar keunggulan Die Borussen menjadi 3-1.

Gol Lars Ricken memang bukanlah gol penentu kemenangan. Namun, gol tersebut sukses mematikan semangat Juventus untuk mengejar ketertinggalan. Karena, setelah gol tersebut, praktis permainan Juventus menurun drastis.

Sir Alex Ferguson (saat itu belum disemati gelar kebangsawanan) hanya menggunakan dua kali pergantian pemain, dari jatah tiga kali. Substitusi tersebut adalah masing-masing Teddy Sheringham (menit ke-67, menggantikan Jesper Blomqvist) dan Ole Gunnar Solskjær (menit ke-81, menggantikan Andy Cole). Namun, memang dua pemain itulah yang dibutuhkan Manchester United untuk membalikkan keunggulan Munchen lewat gol Mario Basler di menit ke-5.

Dimulai saat fourth officialmengumumkan tiga menit injury time, United mendapatkan tendangan penjuru. Corner kick yang diambil David Beckham itu menghasilkan kemelut di depan gawang München, dan diakhiri dengan gol Sheringham saat waktu menunjukkan menit 90+0:36'. Skor menjadi imbang 1-1.

30 detik selepas kick-off, United kembali mendapatkan tendangan penjuru, yang kembali dilakukan oleh Beckham. Sepakan Beckham menemui kepala Sheringham yang mengirimkan bola makin dekat ke mulut gawang München. Kemudian diselesaikan Solskjær dengan sontekan pendek menembus jala gawang Oliver Kahn, ketika waktu menunjukkan menit 90+2:17'.

Manchester United memenangi laga, sekaligus menjadi kampiun Liga Champions 1998-99. Peristiwa tersebut dikenang sebagai salah satu laga final Liga Champions paling dramatis yang pernah terjadi.

Tiga pergantian pemain yang dilakukan Prancis pada final Euro 2000 adalah masing-masing Sylvain Wiltord (menit ke-58, menggantikan Christophe Dugarry), David Trezeguet (menit ke-76, menggantikan Youri Djorkaeff) dan Robert Pirès (menit ke-86, menggantikan Bixente Lizarazu). Terbukti, strategi substitusi pemain ala Roger Lemerre tersebut berbuah manis.

Aktor pertama adalah Wiltord, yang mencetak gol penyeimbang di menit ke-90+3, hanya 30 detik sebelum peluit panjang ditiup wasit Anders Frisk. Yang kedua adalah Pirès, yang mengirimkan umpan matang ke mulut gawang Italia di menit ke-103. Dan terakhir adalah Trezeguet, sang penyelesai umpan Pirès menjadi gol emas yang membobol gawang Francesco Toldo.

Juliano Belletti dan Henrik Larsson menjadi pahlawan bagi FC Barcelona dengan cara yang berbeda. Larsson yang masuk lapangan di menit ke-61 untuk menggantikan Mark van Bommel menjadi kreator dua gol El Barca dengan umpan matangnya. Sedangkan Belletti, yang menggantikan Oleguer sepuluh menit kemudian, mencetak gol kemenangan pada menit ke-80.

Permainan gemilang para pemain pengganti itu menggagalkan mimpi Arsenal untuk merengkuh gelar Liga Champions pertamanya, yang bertahan selama lebih dari 50 menit dengan keunggulan 1-0 berkat gol sundulan Sol Campbell, juga bermain dengan sepuluh orang sejak Jens Lehmann diusir wasit pada menit ke-18.