Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

XinHua.NewsAvatar border
TS
XinHua.News
BANGUN PABRIK FERRO CHROME, Tsingshan Investasi US$500 Juta
Pabrik ferro chrome milik Tsingshan Bintangdelapan Group berkapasitas 600.000 ton yang tengah dibangun di Kawasan Industri Morowali ditargetkan beroperasi pada2017Chairman Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Halim Mina mengatakan nilai investasi pabrik ferro chrome tersebut mencapai US$500 juta.

Pabrik tersebut akan dibangun untuk mendukung pabrik stainless steel yang membutuhkan bahan baku ferro chrome 40% dan nickel pig iron60%. “Ferro chrome
sedang dibangun. Jadi dulu Indonesia ekspor, sekarang kami impor dari luar. Nanti kami impor chrome ore dari Afrika Selatan lalu kami murnikan di Indonesia sebagai bahan baku stainless steel ,” katanya saat ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Selasa (20/9).

Dia mengatakan semua hasil produk si industri di Mo rowali akan di-ekspor. Saat ini dana investasi yang sudah masuk untuk pembangunan kawasan Industri di sana mencapai US$4 miliar. Data IMIP menyatakan kapasitas produksi NPI di kawasan industri tersebut mencapai 1,2 juta ton per tahun. Kapasitas tersebut disediakan oleh smelter milik PT Sulawesi Mining Investment sebesar 300.000 ton per tahun, PT Guang Ching Nickel and Stainless Steel Industry sebanyak 600.000 ton pertahun, dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel sebanyak 300.000 ton per tahun.

Sulawesi Mining mengucurkan US$635,57 juta untuk pendirian smelter dan PLTU berkapasitas 2x65 MW, Guang Ching menanam US$1.040 juta termasuk pendirian PLTU 2x150 MW, sedangkan investasi pabrik dan PLTU 2x150 MW Indonesia Tsingshan mencapai US$820 juta. Pabrik stainless steel yang sudah mulai berproduksi adalah pabrik berka pasitas 1 juta ton per tahun milik Sulawesi Mining yang pembangun annya rampung bulan lalu dan menghabiskan modal US$150 juta.

BAHAN BAKU
Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I) Jonatan Handojo mengatakan daerah Sulawesi Tengah tepatnya di Bungku memang banyak ditemukan chrome. Hal itu akan memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk mendapatkan bahan baku ferro chrome yang berupa chrome.

“Semua bahan stainless steel tersedia di Indonesia. Secara kebetulan chrome juga ada di Bungku, Sulawesi Tengah. Karena dari Aceh sampai Papua yang ada
chrome hanya diBungku. Ini berkah,” katanya saat di hubungi Bisnis . Dia yakin bahwa perusahaan besar seperti Tsingshan Bintangdelapan telah menguasai teknologi untuk melakukan penambangan chrome yang berada di muara sungai di Bungku hingga menjadi konsentrat.

Apalagi teknologi yang dibutuhkan tidaklah sulit. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, impor alat dapur dari stainless steel pada 2015 nilainya mencapai US$44,9 juta atau naik dari US$43,6 juta dari tahun sebelumnya. Di samping ferro chrome , proyek yang sedang berjalan adalah pembangunan smelter kapasitas 600.000 ton terintegrasi stainless steel 1 juta ton sehingga pada pertengahan tahun depan kapasitas pabrik stainless steel akan mencapai 2 juta ton.

Rencana berikutnya akan dibangun pabrik carbon steel dengan kapasitas 1 juta ton yang akan dikembangkan menjadi 2 juta ton. Dirjen Pengembangan Perwilayah
an Industri (PPI) Kementerian Perindustrian Imam Haryono mengatakan Kawasan Industri Morowali menjadi satu-satunya pengolahan dari orehingga menjadi stainless steel.

“Sekarang produksinya sudah sampai hot rolled coil, cold rolled coil , dan mungkin peralatan rumah tangga, sampai ke peralatan ke dokteran yang menggunakan stainless steel . Indonesia hebat, bahkan dalam satu benua Eropa hanya memproduksi 4 juta stainless steel ,” katanya.

http://koran.bisnis.com/read/2016092...asi-us500-juta

investasi gan
0
3.6K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan