Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Pemerintah bermaksud membangun sebuah universitas Islam berskala internasional dengan membidik daerah Cimanggis, Depok, sebagai lokasi pendirian. Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada Rabu (8/6), "universitas itu tidak hanya mendalami studi ke-Islaman, tetapi sekaligus memberikan kontribusi positif dalam penataan peradaban dunia."

Kompas melansir bahwa pertemuan membahas rencana tersebut baru saja digelar dan menghadirkan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat, dan menteri agama.

Target pemerintah, perguruan tinggi itu sudah dapat beroperasi paling cepat tiga tahun lagi dengan proyeksi awal mahasiswa sebanyak 2000 orang. Kampus hanya menyediakan program pascasarjana dan pusat penelitian Islam. Institusi tersebut bakal berada dalam naungan Kementerian Agama dan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi.

Rapat yang dihadiri sejumlah pihak itu ditujukan untuk menyiapkan "finalisasi dari rancangan Perpres (Peraturan Presiden) sebelum nanti dalam waktu tidak terlalu lama bisa segera diterbitkan, ditandatangani oleh presiden," ujar Lukman Saifuddin dikutip Detik.

Saat ini, ia belum dapat memastikan taksiran anggaran pembangunan.

Jika universitas itu sudah tegak, Komaruddin Hidayat berharap Indonesia dapat menjadi kiblat studi Islam. "Kita ini sudah saatnya menjadi pemikir merumuskan, membicarakan negeri kita sendiri. Selama ini kira baca Indonesia lewat tulisan, buku orang luar Indonesia. Padahal, banyak doktor asing yang meriset di Indonesia," ujarnya dikutip Republika.

Ancang-ancang pemerintah ini sudah mendapatkan dukungan dari Kerajaan Inggris, seperti disampaikan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, pada April lalu.

Menurutnya, dilansir Berita Satu, universitas itu akan menjadi tempat berbagi pengalaman agama dalam bahasa internasional dengan negara-negara di Asia dan Eropa. Ia pun yakin ahli-ahli dari banyak negara bakal berhimpun. "Kalau diperlukan, kami akan bekerja sama, berbagi pengalaman," ujarnya.

Indonesia dan Inggris telah sejak lama berkolaborasi dalam memberantas terorisme. "Saya kira, ada banyak pengalaman yang bisa dipelajari dari Indonesia. Dan harapan kami, Indonesia lebih siap untuk berbagi dengan negara-negara di Asia dan Eropa," kata Moazzam.

Rencana pendirian perguruan tinggi telah meruap sejak lama. Pada Oktober 2015, sejumlah pejabat dan pakar lintas keahlian di antaranya Komaruddin Hidayat, Bachtiar Effendi, Marsudi Syuhud, Imam Addaruquthni, Quraish Shihab, Alwi Shihab, Jimly Asshiddiqie.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...l-di-indonesia

---