sumur
Quote:
Garut - Pasca banjir bandang yang menyapu warga di aliran Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut, sejumlah bantuan terus mengalir baik dari pemerintah maupun swasta. Sayangnya, bantuan tersebut malah menumpuk karena tak terpakai oleh warga.
Hal itu diungkapkan warga saat didatangi Ketua DPD I Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, beserta rombongan yang datang untuk melihat kondisi warga sekaligus memberikan bantuan.
"Geus taruang teu acan? (Sudah makan belum)," tanya Dedi saat menyapa warga di belakang RSUD Garut yang terkena imbas banjir bandang, Kamis
"Teu acan Pak. Teu aya kanggo masakna, kompor paralid. (Belum Pak. Tidak ada untuk masaknya, kompor pada hanyut)," ucap salah seorang warga.
Mendengar hal itu Dedi langsung memberikan warga nasi bungkus dan kompor gas untuk kebutuhan masak. Selain itu beberapa makanan cepat saji, aneka biskuit, minuman sachet, dan bubur bayi instan.
Tidak hanya itu Dedi yang membawa popok bayi, pembalut wanita, dan pakaian dalam wanita itu pun langsung diserbu oleh warga. Menurut warga tiga barang tersebut sangat langka karena kebanyakan relawan hanya memberikan bahan mentah dan baju bekas.
"Tah iyeu pak. Nu kie nu sesah mah. Sakantenan pak nu teu aya mah sabun cuci. (Nah ini pak. Yang seperti ini susah. Sekalian pak yang tidak ada itu sabun cuci)," ucap ibu-ibu yang berebut pakaian dalam.
Melihat antusiasme warga yang besar itu, Dedi menginstruksikan asistennya membeli pakaian dalam, popok, pembalut, dan sabun cuci untuk dibagikan pada warga yang membutuhkan di tempat tersebut maupun tempat lain.
Selain memberikan bantuan yang dipersiapkan sebelumnya, Dedi juga secara spontan menyetop seorang tukang es cendol dan mengajaknya menuju ke titik pengungsian warga. Di tempat itu cendol pun dibagikan secara gratis pada warga.
Ditemui usai berkeliling, Dedi berharap bantuan yang diberikan pada masyarakat adalah barang-barang yang diperlukan. Pasalnya meskipun sudah banyak barang mentah yang masyarakat dapat seperti beras dan mie instan namun itu malah menumpuk karena ketidakadaan kompor untuk memasak.
"Lebih efektif saya rasa untuk saat seperti ini adalah nasi bungkus dibanding dengan susah-susah buat tenda, pengerahan massa, dan memberi bantuan bahan mentah. Buktinya tadi empat titik saya datang warga banyak yang belum makan karena tidak ada kompor," jelas pria yang juga Bupati Purwakarta itu.
Saat ini, lanjut Dedi, pihaknya tengah mengkoordinir masyarakat Kabupaten Purwakarta yang akan menjadi relawan ke Kabupaten Garut. Nantinya relawan tersebut akan diberi tugas membantu warga membersihkan rumah dari sisa lumpur yang terbawa banjir bandang.
ntah pencirtaan atau tidak yang penting terjun dulu dan memberi solusi
seorang yang ditugasi mempimpin akan langsung turun apabila keadaan darurat
kemaren katanya ada yang koar2 mau datang sampe skrng belum ketemu beritanya
apakah masih ngumpulin sosis dulu
