- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[LIVE REPORT] Sidang Kopi Racun: Saksi Terakhir Jessica


TS
everesthome
[LIVE REPORT] Sidang Kopi Racun: Saksi Terakhir Jessica
[LIVE REPORT] Sidang Kopi Racun: Saksi Terakhir Jessica
Kamis, 22 September 2016 - 10.44 WIB
Sedianya, sidang akan mulai tepat pukul 14.00 WIB, namun lagi-lagi sidang molor.
Sudah hampir satu jam, sidang tak kunjung dibuka. Pengunjung mulai resah.
“Aduh mana nih kok gak mulai-mulai,” celetuk sekelompok ibu-ibu yang mengisi barisan ketiga ruang sidang.
Ada yang ‘aneh’ dalam sidang ke-24 ini. Baik penasehat hukum atau jaksa penuntut umum belum tampak dipersidangan. Biasanya, dua kubu yang adu pendapat ini selalu on time usai sidang ditunda.
Ruang Koesumah Admaja mendadak gaduh saat tim JPU dan PH mulai memasuki ruang sidang.
“Oh sudah mau mulai kali ini,” ucap pengunjung sidang.
Baik JPU dan PH terlihat sedang bersiap-siap. Mereka mulai memakai toga dan duduk di kursinya masing-masing sambil menyiapkan dokumen. Sementara singgasana majelis hakim masih kosong.
Sambil menunggu sidang dimulai, ada saja kelakuan pengunjung sidang. Mulai dari yang sibuk foto selfie, ada yang asyik memainkan game diponsel pintarnya bahkan ada yang tidur hingga makan makanan ringan.
“Iya lama, jadinya saya main game aja sambil nunggu,” ucap wanita muda berjilbab ini.
Otto Hasibuan akhirnya memasuki ruang sidang. Pengunjung sidangpun bertepuk tangan menyambut pembela Jessica ini.
Majelis hakim memasuki ruang sidang. Skor dicabut dan sidang dilanjutkan kembali
Saksi kedua yang dihadirkan adalah ahli patologi forensik dari Australia, Richard Byron Collins.
Hakim memastikan soal visa saksi ahli.
“Ya saya sudah menyelesaikan semua administrasinya,” kata ahli melalui penerjemahnya.
Sebelum bersaksi, Richard diambil sumpahnya.
Untuk membatasi waktu, masing-masing pihak diberi waktu untuk bertanya selama 1,5 jam
Otto langsung mulai menanyakan ahli tentang keahliannya. Dan meminta ahli mempresentasikan hasil analisanya atas dokumen yang telah diberikannya
“Pertama Mirna setelah minum es kopi langsung tidk sadarkan diri. Dan dia langsung dibawa ke klinik mal tanpa kejelasan prosedur dan dipindahkan ke rumah sakit,” ujar Richard.
“Awalnya dia diduga gagal jantung atau paru-paru lalu meninggal dunia. Dan pemeriksaan melalui CT Scan tidak ditemukan kelainan dan cairan lambung diambil atas permintaan kelurga korban serta diberi formalin,” terangnya.
“Dalam kematian yang mendadak dan menimbulkan kecurigaan harus dilakukan autopsi oleh ahli patologi atau patologi forensik. Pemeriksaan CT Scan dan eksternal dilakukan yang relevan,” lanjutnya.
“Pemeriksaan ekternal dilakukan melalui fotografi berwarna. Sedangkan pemeriksaan internal, rongga dada, pinggang pinggul dan pemeriksaan visual seperti otak, paru-paru, pankreas dan alat kelamin. Dan semua organ ditimbang serta diukur serta jenasah untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik,” jelasnya
“Analisis pada jaringan seperti darah, jantung dan empedu seperti biokimia, hematologi, DNA. Dan begitu hasil pemeriksaan sudah lengkap dan dibuatkan laporan diberikan ahli patologi untuk penyebab kemungkinan kematiannya,” ujar Richard.
“Ahli patologi dapat dibantu untuk menyusun kesimpulan, tapi hasilnya harus dipertimbangkan oleh ahli yang memiliki pengalaman demikian. Sehingga dalam kasus ini hanya dilakukan autopsi terbatas, bahwa jasad telah diformalin, tidak ditemukan adanya cedera dalam jasad termasuk memar, tidak ditemukan tulang retak, dijumpai tonjolan pada pinggang barupa cairan warna coklat, perut dan dada terbuka dengan warna merah dan usus besar dalam warna pucat, juga lambung ditemukan warna merah bintik-bintik, hati berwarna coklat dengan permukaan coklat, paru-paru hitam dengan bintik dan organ lainnya pucat. Dan tidak jelas apakah organ ini hanya dilihat atau juga diambil sampelnya,” paparnya
“Akan tetapi saluran pernafasan tidak diperiksa. Padahal ini penting, satu-satunya yang diambil adalah cairan lambung. Dan dokumentasi kematian tidak spesifik,” tambahnya
“Karena tidak ada sampel sianida saat kematian dan ada sianida ada tiga hari setelahnya, maka penjelasan yang mungkin terjadi atas 0,2 mg sianida karena proses setelah kematian,” ucapnya
“Karena paru-paru, hati dan jantung tidak diperiksa secara kasat mata atau internal, maka tidak dapat dijelaskan yang menjadi penyebab kematian karena tiba-tiba,” ungkapnya
“Adalah praktik yang umum bagi patologi yang diminta kajian ulang atas pemeriksaan pertama harus diberi foto, hasil pemeriksaan pertama untuk menentukan penyebab kematian,” katanya
“Tidak ditemukan temuan yang bersifat karakteristik ekslusif meskipun aktifitas abnormal ditemukan seperti bau kacang almond, adanya perubahan warna pada kulit jadi merah terang, ada akumulasi pada muklosa pada mulut, temggorokan, kerongkongan dan adanya bintik-bintik pada kulit atau jadi merah gelap dari mukosa lambung sehingga terlihat seperti beludru,” papar ahli
“Sampel yang tepat diambil dari kasus keracunan adalah darah, lambung, otak, hati, jantung, paru-paru dan urine dalam jangka waktu yang tidak lama. Karena sianida kerjanya sangat cepat untuk menghambat oksigen,” terang Richard
“Karena dalam hitungan detik saat masuk sianida sehingga tidak boleh lebih dari 12 jam,” ujarnya
“Keracunan sianida akut, akan mempengaruhi semua sistem tubuh terutama syaraf sehingga timbuh depresi,” lanjutnya
“Gejala yang ditimbulkan dapat beraneka ragam, mual muntah, kejang hingga gagal jantung dan menyebabkan kematian,” tambahnya
“Dalam dalam kasus ini, bahwa hasil yang dicantumkan sahih dan nyatanya sianida tidak ditemukan. BB 4 saya mengamini cairan lambung yang diambil 70 menit setelah kematian dan BB 6 adalah organ yang diambil dari jasad serta BB 7 adalah urine dari jasad. Sehingga satu-satunya sampel yang terkandung sianida adalah BB 5, 0,2 mg,” terang ahli
“Akhirnya dengan memperhatikan tidak adanya sianida yang hanya ada ada dalam jumlah kecil sehingga bahwa saya tegaskan penyebab kematian tidak dapat dipastikan,” tegas ahli soal kematian Mirna
“Kesimpulannya pengambilan sampel dari jasad yang tidak sempurna tidak memberikan hasil bagi korban, terdakwa dan sistem peradilan,” tegas dia lagi
“Bagaimana hubungan ahli patologi forensik dengan toksikologi?”
“Ahli patologi forensik adalah seseorang yang terlatih pada bidang patologi forensik sedangkan toksikologi adalah ilmuan yang terlatih untuk meneliti sampel,” terang ahli
“Siapa yang bisa menentukan penyebab kematian?”
“Ahli patologi forensik,” tegasnya
“Ahli toksikologi forensik dapat memberikan masukan penyebab kematian, akan tetapi ahli patologi forensik tidak terlatih untuk menganalisa pasca kematian,” ujarnya
“Jadi ahli toksikologi hanya membantu,” tambahnya
“Seharusnya pemeriksaan eksternal pada jasad, kemudian tiga rongga utama otak dada perut harus dibuka sehingga dapat dilihat yang kemudian diambil dari berbagai cara dan tiap organ kemudian diperiksa baik secara eksternal maupun dibelah atau diiris sehingga organ dapat diperiksa,” jelasnya
“Setiap organ harus diperiksa dan ditimbang dan diambil serta dimasukan ke dalam wadah yang diberi formalin kemudian diperiksa dibawah mikroskop,” tambahnya
“Tes lainnya juga dapat dilakukan untuk membantu ahli patologi,” lanjut Richard
“Ada istilah untuk ini autopsi parsial, autopsi sebagian dan autopsi terbatas. Dan untuk penyebab kematian yang dipakai adalah tergantung pada keadaan yang terjadi disekitar kematian tapi kalau kematian dicurigai maka autopsi penuh,” tegasnya
“Kematian tidak dapat dipastikan, kenapa?”
“Pada dasarnya karena tidak dilakukan autopsi penuh. Dan oleh karena itu kematian mendadak karena penyakit dapat diteliti,” jawab ahli
“Apa anda menemukan sianida atau tiosianad?”
“Tidak ada laporan,” jawabnya
“Dengan tidak dilaporkan maka tidak ada?”
“Tidak, karena tidak dilaporkan. Seharusnya untuk analisa menyeluruh dilaporkan,” katanya
“Tiosianad akan mengikat sel enzim-enzim utama. Dan enzim-enzim akan menghasilkan oksigen, sehingga oksigen tidak dapat melekatkan dirinya karena ada sianida. Akibatnya sel tidak dapat memperoleh zat vital yang diperlukannya sehingga sel itu mati,” terang Richard
“BB 4 mungkin menguap karena sudah 15 hari?”
“Ya ada kemungkinan. Mungkin iya mungkin tidak. Dan untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan atau eksperimen, tapi karena hasilnya sudah ada maka hasil ini yang harus diterima,” jawab ahli
“Setelah meninggal 15 hari dan isi lambung menjadi 0,2 mg, bagaimana ini bisa terjadi?”
“Penjelasan paling umum adalah karena ini merupakan konsekuensi dari sejumlah faktor. Sianida yang ada dalam jumlah normal mungkin saja keluar dari darah dan masuk ke lambung. Dan dalam kaitannya dengan hal ini, ada sejumlah pendarahan yang tampak bintik hitam pada lambung yang diakibatkan karena pembuluh darah tergradasi,” papar ahli
“Penyebab lainnya karena materi yang sudah ada di dalam lambung,” lanjutnya
“Formalin juga dapat mempengaruhi,” tambahnya
“Anda dapat menyimpulkan sianida 0,2 mg adalah bukan karena sisa dari sianida yang dalam jumlah besar masuk ke lambung?”
“Saya kira wajar disimpulkan bahwa sianida tersebut bukan karena masuknya formalin,” kata ahli
“Secara teori ada jumlah kecil yang ditemukan dari mulut ke lambung akan ditemukan di lambung,” paparnya
“Mungkin ada obat yang ditaruh dibawah lidah untuk jantung bisa mempengaruhi atau dari rekaman CCTV?”
“Saya kira semua itu asumsi. Dimana apabila obat ditaruh dibawah lidah penyerapannya akan maksimal ke dalam darah. Dan ini prinsip obat jantung. Soal CCTV juga (asumsi),” kata ahli
“Saya setuju penafsiran bapak (Otto) bahwa es kopi langsung diminum, tidak disimpan dalam mulut, karena selain di lambung dimana lagi itu (sianida) akan disimpan,” ujar Richard
“Kalau sianida masuk dalam mulut maka sianida akan ditemukan didalam semua organ, hati, otak, limfa, air seni dan lainnya,” kata ahli
“Dalam CCTV, Mirna mati setelah minum kopi dan dalam laporan kopi itu mengandung sianida. Ahli sebelumnya menyatakan adanya sianida tersebut bisa terjadi masuk ke kopi sebelum atau setelah korban meninggal. Bagaimana hal ini bisa terjadi?” tanya Otto
“Penjelasan yang paling mungkin adalah seandainya ada sianida dalam tubuh dan hanya dari sampel tubuh masuk setelah yang bersangkutan meninggal dunia,” kata ahli
“Kalau hasil analisa ini diterima maka secara toksikologi, sianida tidak dapat dijadikan sebagai penyebab kematian,” lanjutnya
“Apa maksud limposit dalam visum et repertum?”
“Suatu tipe sel yang ada dalam darah. Dan ini fungsinya memberikan respon dalam hal terjadinya peradangan, yang pada dasarnya menyembuhkan tubuh saat luka tetapi ini terjadi setelah beberapa hari setelah cedera. Jadi adalah sangat tidak mungkin untuk menemukan sel limposit, apabila ini terjadi, artinya ini menunjukan adanya inflamasi kronis atau peradangan yang sudah berlaku lama dan bukan akut,” terang ahli
“Apa demikian korosif dalam tubuh korban karena luka yang sudah lama?”
“Yang dapat dijelaskan bahwa korosif bukan lah sebagai respon karena cedera setelah kematian,” jawab ahli
“Sehingga korosif dapat disimpulkan karena sianida?”
“Kalau sampel tersebut nyata-nyata tidak ada sianida maka korosif disebabkan karena korban menderita gastristris erosif,” jawab ahli.
“Gastristis erosif adalah lapisan permukaan internal lambung sebagian sudah tidak adanya akibat asam hidroklorida. Selain itu korosif bisa diakibatkan karena proses alami kematian,” papar ahli
Sumber
Sidang Molor lagi.
Sambil nunggu news feed dari website.....PLEASE RATE, gan...
Kamis, 22 September 2016 - 10.44 WIB
Sedianya, sidang akan mulai tepat pukul 14.00 WIB, namun lagi-lagi sidang molor.
Sudah hampir satu jam, sidang tak kunjung dibuka. Pengunjung mulai resah.
“Aduh mana nih kok gak mulai-mulai,” celetuk sekelompok ibu-ibu yang mengisi barisan ketiga ruang sidang.
Ada yang ‘aneh’ dalam sidang ke-24 ini. Baik penasehat hukum atau jaksa penuntut umum belum tampak dipersidangan. Biasanya, dua kubu yang adu pendapat ini selalu on time usai sidang ditunda.
Ruang Koesumah Admaja mendadak gaduh saat tim JPU dan PH mulai memasuki ruang sidang.
“Oh sudah mau mulai kali ini,” ucap pengunjung sidang.
Baik JPU dan PH terlihat sedang bersiap-siap. Mereka mulai memakai toga dan duduk di kursinya masing-masing sambil menyiapkan dokumen. Sementara singgasana majelis hakim masih kosong.
Sambil menunggu sidang dimulai, ada saja kelakuan pengunjung sidang. Mulai dari yang sibuk foto selfie, ada yang asyik memainkan game diponsel pintarnya bahkan ada yang tidur hingga makan makanan ringan.
“Iya lama, jadinya saya main game aja sambil nunggu,” ucap wanita muda berjilbab ini.
Otto Hasibuan akhirnya memasuki ruang sidang. Pengunjung sidangpun bertepuk tangan menyambut pembela Jessica ini.
Majelis hakim memasuki ruang sidang. Skor dicabut dan sidang dilanjutkan kembali
Saksi kedua yang dihadirkan adalah ahli patologi forensik dari Australia, Richard Byron Collins.
Hakim memastikan soal visa saksi ahli.
“Ya saya sudah menyelesaikan semua administrasinya,” kata ahli melalui penerjemahnya.
Sebelum bersaksi, Richard diambil sumpahnya.
Untuk membatasi waktu, masing-masing pihak diberi waktu untuk bertanya selama 1,5 jam
Otto langsung mulai menanyakan ahli tentang keahliannya. Dan meminta ahli mempresentasikan hasil analisanya atas dokumen yang telah diberikannya
“Pertama Mirna setelah minum es kopi langsung tidk sadarkan diri. Dan dia langsung dibawa ke klinik mal tanpa kejelasan prosedur dan dipindahkan ke rumah sakit,” ujar Richard.
“Awalnya dia diduga gagal jantung atau paru-paru lalu meninggal dunia. Dan pemeriksaan melalui CT Scan tidak ditemukan kelainan dan cairan lambung diambil atas permintaan kelurga korban serta diberi formalin,” terangnya.
“Dalam kematian yang mendadak dan menimbulkan kecurigaan harus dilakukan autopsi oleh ahli patologi atau patologi forensik. Pemeriksaan CT Scan dan eksternal dilakukan yang relevan,” lanjutnya.
“Pemeriksaan ekternal dilakukan melalui fotografi berwarna. Sedangkan pemeriksaan internal, rongga dada, pinggang pinggul dan pemeriksaan visual seperti otak, paru-paru, pankreas dan alat kelamin. Dan semua organ ditimbang serta diukur serta jenasah untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik,” jelasnya
“Analisis pada jaringan seperti darah, jantung dan empedu seperti biokimia, hematologi, DNA. Dan begitu hasil pemeriksaan sudah lengkap dan dibuatkan laporan diberikan ahli patologi untuk penyebab kemungkinan kematiannya,” ujar Richard.
“Ahli patologi dapat dibantu untuk menyusun kesimpulan, tapi hasilnya harus dipertimbangkan oleh ahli yang memiliki pengalaman demikian. Sehingga dalam kasus ini hanya dilakukan autopsi terbatas, bahwa jasad telah diformalin, tidak ditemukan adanya cedera dalam jasad termasuk memar, tidak ditemukan tulang retak, dijumpai tonjolan pada pinggang barupa cairan warna coklat, perut dan dada terbuka dengan warna merah dan usus besar dalam warna pucat, juga lambung ditemukan warna merah bintik-bintik, hati berwarna coklat dengan permukaan coklat, paru-paru hitam dengan bintik dan organ lainnya pucat. Dan tidak jelas apakah organ ini hanya dilihat atau juga diambil sampelnya,” paparnya
“Akan tetapi saluran pernafasan tidak diperiksa. Padahal ini penting, satu-satunya yang diambil adalah cairan lambung. Dan dokumentasi kematian tidak spesifik,” tambahnya
“Karena tidak ada sampel sianida saat kematian dan ada sianida ada tiga hari setelahnya, maka penjelasan yang mungkin terjadi atas 0,2 mg sianida karena proses setelah kematian,” ucapnya
“Karena paru-paru, hati dan jantung tidak diperiksa secara kasat mata atau internal, maka tidak dapat dijelaskan yang menjadi penyebab kematian karena tiba-tiba,” ungkapnya
“Adalah praktik yang umum bagi patologi yang diminta kajian ulang atas pemeriksaan pertama harus diberi foto, hasil pemeriksaan pertama untuk menentukan penyebab kematian,” katanya
“Tidak ditemukan temuan yang bersifat karakteristik ekslusif meskipun aktifitas abnormal ditemukan seperti bau kacang almond, adanya perubahan warna pada kulit jadi merah terang, ada akumulasi pada muklosa pada mulut, temggorokan, kerongkongan dan adanya bintik-bintik pada kulit atau jadi merah gelap dari mukosa lambung sehingga terlihat seperti beludru,” papar ahli
“Sampel yang tepat diambil dari kasus keracunan adalah darah, lambung, otak, hati, jantung, paru-paru dan urine dalam jangka waktu yang tidak lama. Karena sianida kerjanya sangat cepat untuk menghambat oksigen,” terang Richard
“Karena dalam hitungan detik saat masuk sianida sehingga tidak boleh lebih dari 12 jam,” ujarnya
“Keracunan sianida akut, akan mempengaruhi semua sistem tubuh terutama syaraf sehingga timbuh depresi,” lanjutnya
“Gejala yang ditimbulkan dapat beraneka ragam, mual muntah, kejang hingga gagal jantung dan menyebabkan kematian,” tambahnya
“Dalam dalam kasus ini, bahwa hasil yang dicantumkan sahih dan nyatanya sianida tidak ditemukan. BB 4 saya mengamini cairan lambung yang diambil 70 menit setelah kematian dan BB 6 adalah organ yang diambil dari jasad serta BB 7 adalah urine dari jasad. Sehingga satu-satunya sampel yang terkandung sianida adalah BB 5, 0,2 mg,” terang ahli
“Akhirnya dengan memperhatikan tidak adanya sianida yang hanya ada ada dalam jumlah kecil sehingga bahwa saya tegaskan penyebab kematian tidak dapat dipastikan,” tegas ahli soal kematian Mirna
“Kesimpulannya pengambilan sampel dari jasad yang tidak sempurna tidak memberikan hasil bagi korban, terdakwa dan sistem peradilan,” tegas dia lagi
“Bagaimana hubungan ahli patologi forensik dengan toksikologi?”
“Ahli patologi forensik adalah seseorang yang terlatih pada bidang patologi forensik sedangkan toksikologi adalah ilmuan yang terlatih untuk meneliti sampel,” terang ahli
“Siapa yang bisa menentukan penyebab kematian?”
“Ahli patologi forensik,” tegasnya
“Ahli toksikologi forensik dapat memberikan masukan penyebab kematian, akan tetapi ahli patologi forensik tidak terlatih untuk menganalisa pasca kematian,” ujarnya
“Jadi ahli toksikologi hanya membantu,” tambahnya
“Seharusnya pemeriksaan eksternal pada jasad, kemudian tiga rongga utama otak dada perut harus dibuka sehingga dapat dilihat yang kemudian diambil dari berbagai cara dan tiap organ kemudian diperiksa baik secara eksternal maupun dibelah atau diiris sehingga organ dapat diperiksa,” jelasnya
“Setiap organ harus diperiksa dan ditimbang dan diambil serta dimasukan ke dalam wadah yang diberi formalin kemudian diperiksa dibawah mikroskop,” tambahnya
“Tes lainnya juga dapat dilakukan untuk membantu ahli patologi,” lanjut Richard
“Ada istilah untuk ini autopsi parsial, autopsi sebagian dan autopsi terbatas. Dan untuk penyebab kematian yang dipakai adalah tergantung pada keadaan yang terjadi disekitar kematian tapi kalau kematian dicurigai maka autopsi penuh,” tegasnya
“Kematian tidak dapat dipastikan, kenapa?”
“Pada dasarnya karena tidak dilakukan autopsi penuh. Dan oleh karena itu kematian mendadak karena penyakit dapat diteliti,” jawab ahli
“Apa anda menemukan sianida atau tiosianad?”
“Tidak ada laporan,” jawabnya
“Dengan tidak dilaporkan maka tidak ada?”
“Tidak, karena tidak dilaporkan. Seharusnya untuk analisa menyeluruh dilaporkan,” katanya
“Tiosianad akan mengikat sel enzim-enzim utama. Dan enzim-enzim akan menghasilkan oksigen, sehingga oksigen tidak dapat melekatkan dirinya karena ada sianida. Akibatnya sel tidak dapat memperoleh zat vital yang diperlukannya sehingga sel itu mati,” terang Richard
“BB 4 mungkin menguap karena sudah 15 hari?”
“Ya ada kemungkinan. Mungkin iya mungkin tidak. Dan untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan atau eksperimen, tapi karena hasilnya sudah ada maka hasil ini yang harus diterima,” jawab ahli
“Setelah meninggal 15 hari dan isi lambung menjadi 0,2 mg, bagaimana ini bisa terjadi?”
“Penjelasan paling umum adalah karena ini merupakan konsekuensi dari sejumlah faktor. Sianida yang ada dalam jumlah normal mungkin saja keluar dari darah dan masuk ke lambung. Dan dalam kaitannya dengan hal ini, ada sejumlah pendarahan yang tampak bintik hitam pada lambung yang diakibatkan karena pembuluh darah tergradasi,” papar ahli
“Penyebab lainnya karena materi yang sudah ada di dalam lambung,” lanjutnya
“Formalin juga dapat mempengaruhi,” tambahnya
“Anda dapat menyimpulkan sianida 0,2 mg adalah bukan karena sisa dari sianida yang dalam jumlah besar masuk ke lambung?”
“Saya kira wajar disimpulkan bahwa sianida tersebut bukan karena masuknya formalin,” kata ahli
“Secara teori ada jumlah kecil yang ditemukan dari mulut ke lambung akan ditemukan di lambung,” paparnya
“Mungkin ada obat yang ditaruh dibawah lidah untuk jantung bisa mempengaruhi atau dari rekaman CCTV?”
“Saya kira semua itu asumsi. Dimana apabila obat ditaruh dibawah lidah penyerapannya akan maksimal ke dalam darah. Dan ini prinsip obat jantung. Soal CCTV juga (asumsi),” kata ahli
“Saya setuju penafsiran bapak (Otto) bahwa es kopi langsung diminum, tidak disimpan dalam mulut, karena selain di lambung dimana lagi itu (sianida) akan disimpan,” ujar Richard
“Kalau sianida masuk dalam mulut maka sianida akan ditemukan didalam semua organ, hati, otak, limfa, air seni dan lainnya,” kata ahli
“Dalam CCTV, Mirna mati setelah minum kopi dan dalam laporan kopi itu mengandung sianida. Ahli sebelumnya menyatakan adanya sianida tersebut bisa terjadi masuk ke kopi sebelum atau setelah korban meninggal. Bagaimana hal ini bisa terjadi?” tanya Otto
“Penjelasan yang paling mungkin adalah seandainya ada sianida dalam tubuh dan hanya dari sampel tubuh masuk setelah yang bersangkutan meninggal dunia,” kata ahli
“Kalau hasil analisa ini diterima maka secara toksikologi, sianida tidak dapat dijadikan sebagai penyebab kematian,” lanjutnya
“Apa maksud limposit dalam visum et repertum?”
“Suatu tipe sel yang ada dalam darah. Dan ini fungsinya memberikan respon dalam hal terjadinya peradangan, yang pada dasarnya menyembuhkan tubuh saat luka tetapi ini terjadi setelah beberapa hari setelah cedera. Jadi adalah sangat tidak mungkin untuk menemukan sel limposit, apabila ini terjadi, artinya ini menunjukan adanya inflamasi kronis atau peradangan yang sudah berlaku lama dan bukan akut,” terang ahli
“Apa demikian korosif dalam tubuh korban karena luka yang sudah lama?”
“Yang dapat dijelaskan bahwa korosif bukan lah sebagai respon karena cedera setelah kematian,” jawab ahli
“Sehingga korosif dapat disimpulkan karena sianida?”
“Kalau sampel tersebut nyata-nyata tidak ada sianida maka korosif disebabkan karena korban menderita gastristris erosif,” jawab ahli.
“Gastristis erosif adalah lapisan permukaan internal lambung sebagian sudah tidak adanya akibat asam hidroklorida. Selain itu korosif bisa diakibatkan karena proses alami kematian,” papar ahli
Sumber
Sidang Molor lagi.

Sambil nunggu news feed dari website.....PLEASE RATE, gan...

Diubah oleh everesthome 22-09-2016 17:10
0
2.9K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan