- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ongkos Naik Haji Indonesia Turun, Malaysia Merasa Tertampar


TS
sorken
Ongkos Naik Haji Indonesia Turun, Malaysia Merasa Tertampar
Quote:
MAKKAH – Pemerintah Indonesia menetapkan besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1437 H sekira Rp34,641 juta atau setara USD2.585. Nominal ini turun USD102 dibandingkan tahun kemarin.
Dengan demikian, ongkos naik haji di Indonesia lebih murah ketimbang Malaysia. “Kita USD2585. Per jamaah (disubsidi sekira Rp23 juta), jamaah hanya bayar tiket penerbangan, akomodasi 60 persen, living allowance 1.500 riyal kita kembalikan. Turun USD102, tapi layanan naik,” papar Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis dalam pertemuan dengan pengurus Tabung Haji Malaysia di kantor PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Rabu (21/9/2016) malam.
"Itu yang jadi tamparan bagi kita tabung haji. Macam mana Indonesia turun kita tidak," jawab Ketua Rombongan Resmi Tabung Haji MalaysiaDato Syed Saleh. Dia menjelaskan, ongkos naik haji di Malaysia 21 ribu ringgit untuk haji khusus. Sementara untuk jamaah haji regular yang disebut Tabung Haji 9.980 ringgit atau USD2.400 bagi jamaah yang pertama berhaji. “Cost sebenarnya 18.890 ringgit atau USD2.400. Jadi, mereka yang pergi kali kedua akan bayar penuh tak ada subsidi USD4.600,” paparnya.
Dari aspek antrean giliran berangkat haji, Malaysia juga lebih lama ketimbang Indonesia. Daftar tunggu di Malaysia bisa mencapai 70-80 tahun. Sementara itu, terkait layanan terhadap para jamaah haji, Malaysia mengajak Indonesia dan negara-negara lain yang serumpun untuk merumuskan rekomendasi bersama yang kemudian akan disampaikan ke pihak Pemerintah Arab Saudi. Harapannya layanan kepada para jamaah haji, khususnya di fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina akan semakin baik tiap tahunnya. Musababnya, tahun depan kuota jamaah haji kemungkinan besar akan kembali normal seiring selesainya renovasi Masjidil Haram. Fase Armina sendiri selalu menjadi titik krusial dalam rangkaian puncak ibadah haji. “Sudah tiba masanya untuk kita negara-negara serantau adakan perbincangan secara lebih terurus, untuk disampaikan ke muassasah dan Kementerian Haji (Arab Saudi) supaya mereka berikan perhatian dalam hal kita berikan khidmat ke jamaah haji terutama di masyair.
Jadi, banyak khidmat yang disampaikan muassasah yang boleh diperbaiki lagi, kalau ada suara bersatu agar muassasah berikan apa yang kita ingin, untuk berikan kemudahan para jamaah haji kita, akan lebih baik. Pihak muassasah dan kementerian haji serius, saya rasa mereka juga akan dengar usulan dari pihak kita,” terangnya. Secara lisan, Syed Saleh lantas menyampaikan undangan kepada Indonesia untuk datang dalam acara mudzakarah haji pada 24-26 November 2016. “Tiap tahun kita mudzakarah, ada perwakilan Indonesia. Kita harap mudzakarah pada 24-26 November, jadi secara permulaan secara lisan dan disusul surat, untuk mudzakarah kali ini,” tuturnya.
(erh)
sumbernyahhh
Dengan demikian, ongkos naik haji di Indonesia lebih murah ketimbang Malaysia. “Kita USD2585. Per jamaah (disubsidi sekira Rp23 juta), jamaah hanya bayar tiket penerbangan, akomodasi 60 persen, living allowance 1.500 riyal kita kembalikan. Turun USD102, tapi layanan naik,” papar Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis dalam pertemuan dengan pengurus Tabung Haji Malaysia di kantor PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Rabu (21/9/2016) malam.
"Itu yang jadi tamparan bagi kita tabung haji. Macam mana Indonesia turun kita tidak," jawab Ketua Rombongan Resmi Tabung Haji MalaysiaDato Syed Saleh. Dia menjelaskan, ongkos naik haji di Malaysia 21 ribu ringgit untuk haji khusus. Sementara untuk jamaah haji regular yang disebut Tabung Haji 9.980 ringgit atau USD2.400 bagi jamaah yang pertama berhaji. “Cost sebenarnya 18.890 ringgit atau USD2.400. Jadi, mereka yang pergi kali kedua akan bayar penuh tak ada subsidi USD4.600,” paparnya.
Dari aspek antrean giliran berangkat haji, Malaysia juga lebih lama ketimbang Indonesia. Daftar tunggu di Malaysia bisa mencapai 70-80 tahun. Sementara itu, terkait layanan terhadap para jamaah haji, Malaysia mengajak Indonesia dan negara-negara lain yang serumpun untuk merumuskan rekomendasi bersama yang kemudian akan disampaikan ke pihak Pemerintah Arab Saudi. Harapannya layanan kepada para jamaah haji, khususnya di fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina akan semakin baik tiap tahunnya. Musababnya, tahun depan kuota jamaah haji kemungkinan besar akan kembali normal seiring selesainya renovasi Masjidil Haram. Fase Armina sendiri selalu menjadi titik krusial dalam rangkaian puncak ibadah haji. “Sudah tiba masanya untuk kita negara-negara serantau adakan perbincangan secara lebih terurus, untuk disampaikan ke muassasah dan Kementerian Haji (Arab Saudi) supaya mereka berikan perhatian dalam hal kita berikan khidmat ke jamaah haji terutama di masyair.
Jadi, banyak khidmat yang disampaikan muassasah yang boleh diperbaiki lagi, kalau ada suara bersatu agar muassasah berikan apa yang kita ingin, untuk berikan kemudahan para jamaah haji kita, akan lebih baik. Pihak muassasah dan kementerian haji serius, saya rasa mereka juga akan dengar usulan dari pihak kita,” terangnya. Secara lisan, Syed Saleh lantas menyampaikan undangan kepada Indonesia untuk datang dalam acara mudzakarah haji pada 24-26 November 2016. “Tiap tahun kita mudzakarah, ada perwakilan Indonesia. Kita harap mudzakarah pada 24-26 November, jadi secara permulaan secara lisan dan disusul surat, untuk mudzakarah kali ini,” tuturnya.
(erh)
sumbernyahhh
Ini jelas berita hasil dr konspirasi Malaysia - Jokodok buat pencitraan utk mnutupi kondisi bangsa yg hancur lebur
ttd
Ikatan Kritis&Smart Indonesia

Ikatan Kritis&Smart Indonesia

0
2.4K
Kutip
21
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan