- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok Tak Disukai Masyarakat Jakarta, Yusril Diidamkan


TS
mukidi.kita
Ahok Tak Disukai Masyarakat Jakarta, Yusril Diidamkan

Forum Pemerhati Pilkada Jakarta (FPPJ) menyimpulkan tokoh lokal Jakarta lebih menghendaki pemimpin yang ramah, santun, cerdas, dan memberikan perlindungan terhadap warga tanpa pandang bulu. Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) termasuk dalam katagori figur yang tidak disukai masyarakat Jakarta.
Ketua FPPJ Agusta Surya Buana mengatakan, Ahok termasuk dalam katagori figur yang tidak disukai oleh tokoh-tokoh lokal Jakarta. “Mereka menilai Ahok kasar dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Pikirannya kasar karena banyak membela kepentingan pengusaha, perkataannya kasar terbukti suka bicara semaunya dan bernada umpatan merendahkan, perbuatannya kasar terbukti suka melakukan penggusuran terhadap pemukim kaum papa”, kata Agusta dalam diskusi "Rilis Kajian Hasil Survei Pilkada DKI Sepanjang Tahun 2016 & Hasil FGD Figur Calon yang Diinginkan Para Tokoh Lokal” dalam siaran pers yang diterima Sindonews, Rabu (21/9/2016).
Agusta menuturkan, diantara para figur yang dipandang pantas untuk melawan Ahok menurut para tokoh lokal adalah Yusril Ihza Mahendara. “Mereka menilai Yusril adalah lawan sepadan Ahok, jika Yusril yang dimajukan oleh partai politik maka Ahok bisa dikalahkan dan Jakarta akan dipimpin oleh pemimpin yang tidak kasar,” ujar Agusta.
Koordinator Pelaksana Program FPPJ Rachmayanti Kusumaningtyas mengatakan, dalam diksusi ini juga merilis hasil kajian terhadap berbagai survei yang telah dipublis oleh berbagai lembaga survei selama kurun waktu tahun 2016. Forum ini menemukan bahwa survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga ini terbagi kedalam tiga katagori.
Yakni, survei yang secara sengaja tidak menguji figur tertentu, sehingga tidak dapat diketahui temuan menyeluruh tentang peta kekuatan bakal calon. Kemudian, survei yang memasukan semua bakal calon untuk diuji dan mendapat kesempatan yang sama untuk dibedah kekuatannya.
Terakhir, survei yang tidak mengungkapkan temuan kekuatan para bakal calon tetapi hanya mengulas persoalan isu seperti isu SARA dan kepuasan publik saja. Rachmayanti menyimpukan dari kajian terhadap berbagai survei itu dapat dilihat kecenderungan untuk terjadi head to head antara petahana melawan satu pasangan penantang.
"Ini dapat dilihat ketika para bakal calon dipasang-pasangkan dalam simulasi dua pasang, responden yang belum memutuskan berada di kisaran 10 sampai 30%. Itu artinya kemungkinan partisipasi dalam Pilgub DKI kali ini ada di kisaran 60-70% dan mereka sudah terbelah memilih. Kecenderungan lain adalah ditemukan pola pasangan petahana yakni Ahoh-Djarot sudah mentok capaian elektabilitasnya. Rata-rata berada di kisaran 35%-50%," ujarnya.
Sementara penantangnya bervariasi namun terlihat figur seperti Yusril merupakan bakal calon yang dapat mengimbangi dan mengalahkan Ahok-Dajot jika dipasangkan dengan figur tertentu lainnya.
http://metro.sindonews.com/read/1141...kan-1474459706
WAJAR...!!!
Diubah oleh mukidi.kita 21-09-2016 20:56
0
3K
52


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan