- Beranda
- Komunitas
- News
- Beritagar.id
Amerika sepakati bantuan militer terbesarnya untuk Israel


TS
BeritagarID
Amerika sepakati bantuan militer terbesarnya untuk Israel

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Barack Obama dan Benjamin Netanyahu boleh berseteru ihwal kapasitas nuklir Iran. Namun, perbedaan demikian tidak menghentikan keduanya untuk bersepakat mengenai hal lain.
Pada Rabu (14/9), Presiden Amerika Serikat (AS) dan Perdana Menteri Israel tersebut menandatangani komitmen bantuan militer senilai USD38 miliar, atau lebih dari Rp500 triliun. Dilansir sejumlah media, sokongan AS bagi Israel untuk periode 10 tahun--atau USD3,8 miliar per tahun--itu menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Amerika.
Akad dimaksud, tulis kantor berita Reuters, memungkinkan sekutu terpenting AS di Timur Tengah untuk memantapkan kekuatan armada tempur udara, meningkatkan mobilitas pasukan darat, serta memperkuat sistem pertahanan misil domestik.
"Perdana Menteri Netanyahu dan saya percaya bahwa (nota kesepahaman) yang baru akan memberikan sumbangan penting bagi keamanan Israel di tengah kawasan yang masih menyimpan bahaya," ujar Obama dikutip Haaretz.com. Ia melanjutkan bahwa komitmen Amerika itu akan "menjamin kesanggupan Israel untuk mempertahankan diri dari segala bentuk ancaman.'
Penegasan untuk urusan keamanan itu disampaikan oleh Penasihat Keamanan AS, Susan Rice. Menurutnya, "jika keamanan mitra dan sekutu (AS) lebih terjamin, Amerika pun akan lebih aman.'
Kesepakatan baru ini bakal menutup ruang bagi Israel untuk meminta dana tambahan dari Kongres AS. Selain itu, Israel takkan lagi dapat membelanjakan lebih dari seperempat bantuan militer untuk persenjataan buatan negerinya. Pintu bagi Israel untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar angkatan bersenjatanya dengan uang bantuan pun terkunci.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Berikut sejumlah poin kesepakatan pokok yang bisa dicermati selain beberapa butir lain yang telah disebutkan:
Kesepakatan yang baru berlaku pada 2019 itu menunjukkan kenaikan 20 persen dari kontrak bantuan sebelumnya yang mencapai USD3,1 miliar per tahun. Namun, salah satu muatannya adalah angka USD500 juta untuk kepentingan pertahanan misil dalam waktu lima tahun.
Laman Inggris, The Guardian, mewartakan bahwa Netanyahu pernah mengajukan total bantuan senilai USD45 miliar. Bahkan, ia sempat berpikir untuk meneken perjanjian dengan presiden baru. Tapi, niat itu dipendam dalam. Netanyahu akhirnya memutuskan untuk berdamai dengan tawaran pemerintahan Obama.
Banyak kelompok pro-Palestina yang mengecam kesepakatan baru antara AS dan Israel itu. Menurut mereka, dilansir BBC, Israel jelas diuntungkan alih-alih terus berlangsungnya pembangunan permukiman Yahudi di kawasan Tepi Barat.
American Israel Publik Affairs Committee, kelompok pelobi pro-Israel, menyatakan bahwa kesepakatan tersebut bakal menjadi "pesan kuat yang membawa efek gentar" bagi para musuh Israel.
Bulan lalu, Gedung Putih mewanti-wanti bahwa pembangunan permukiman di Tepi Barat bakal berujung "ancaman serius bagi keberlangsungan solusi dua negara" dalam konflik Israel - Palestina.
Hukum internasional tidak membenarkan berdirinya permukiman dimaksud. Namun, Israel menampiknya.
Sementara itu, dalam hal nuklir Iran, Netanyahu dan Obama bersetuju akan satu hal, yakni Iran haram memiliki kapasitas untuk mengembangkan senjata nuklir.
Namun, Obama tidak bersikap kaku. Ia masih membolehkan Iran untuk mengembangkan nuklir. Asal, kesanggupannya tidak menyentuh taraf persenjataan. Menurut Gedung Putih, nuklir Iran boleh saja menjadi objek ekspansi secara terbatas dan dikenai sejumlah ukuran.
Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...a-untuk-israel
---
Baca juga dari kategori BERITA :
-

-

-



anasabila memberi reputasi
1
4.7K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan