- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok: Kalau Dia Tersinggung, Gue Juga


TS
f41lure
Ahok: Kalau Dia Tersinggung, Gue Juga
http://poskotanews.com/2016/09/16/ahok-kalau-dia-tersinggung-gue-juga/
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghentikan dana hibah ke Badan Musyawarah (Bamus) Betawi karena menganggap telah melakukan politik praktis dengan muatan isu SARA.
Hal ini memicu reaksi dari tokoh betawi diantarnya ketua Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Nachrowi Ramli. Dalam sebuah diskusi di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya, Kamis (15/9/2016). Nara, sapaan Nachrowi, mengatakan baru kali ada yang berani dengan warga betawi dengan melakukan hal tersebut.
Menanggapi hal itu, Ahok balik mengatakan dirinya juga kesal karena menjadi sasaran isu SARA pada acara Lebaran Betawi, Agustus lalu di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
“Kalau dia tersinggung, gue juga tersinggung, kamu maki-maki gue di Lebaran Betawi,” kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Pada Lebaran Betawi (14/8/2016) lalu, ketua umum Forum Betawi Rempug (FBR), Lutfi Hakim, dalam sambutannya mengajak warga untuk tidak memilih Ahok pada pilkada Jakarta.
Pembahasan Lutfi mengarah ke anjuran umat Islam untuk tidak memilih orang yang tidak seagama sebagai pemimpin. Ia kemudian membandingkannya dengan perlawanan Kiai Nur Ali kepada Belanda.
"Kenapa sih Kiai Nur Ali harus perang melawan penjajah Belanda. Padahal, Belanda membangun juga, enggak? Bangun. Bangun jalan, bangun stasiun kereta. Tapi kenapa harus melawan? Karena persoalan harga diri dan perintah Tuhan," ujar dia.
Ia kemudian mencontohkan penggusuran yang dilakukan pemerintahan Ahok terhadap permukiman warga di Kampung Pulo, Jakarta Timur, dan Pasar Ikan, Jakarta Utara, yang dinilainya tidak menghargai umat Islam. Sikap Ahok itu dinilai Lutfi adalah perbuatan yang zalim dan pantas untuk diperangi.
Tak hanya itu, Lutfi mengajak umat Islam untuk memilih pemimpin yang seagama dan mendorong warga Betawi menjadi calon gubernur.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghentikan dana hibah ke Badan Musyawarah (Bamus) Betawi karena menganggap telah melakukan politik praktis dengan muatan isu SARA.
Hal ini memicu reaksi dari tokoh betawi diantarnya ketua Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Nachrowi Ramli. Dalam sebuah diskusi di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya, Kamis (15/9/2016). Nara, sapaan Nachrowi, mengatakan baru kali ada yang berani dengan warga betawi dengan melakukan hal tersebut.
Menanggapi hal itu, Ahok balik mengatakan dirinya juga kesal karena menjadi sasaran isu SARA pada acara Lebaran Betawi, Agustus lalu di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
“Kalau dia tersinggung, gue juga tersinggung, kamu maki-maki gue di Lebaran Betawi,” kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Pada Lebaran Betawi (14/8/2016) lalu, ketua umum Forum Betawi Rempug (FBR), Lutfi Hakim, dalam sambutannya mengajak warga untuk tidak memilih Ahok pada pilkada Jakarta.
Pembahasan Lutfi mengarah ke anjuran umat Islam untuk tidak memilih orang yang tidak seagama sebagai pemimpin. Ia kemudian membandingkannya dengan perlawanan Kiai Nur Ali kepada Belanda.
"Kenapa sih Kiai Nur Ali harus perang melawan penjajah Belanda. Padahal, Belanda membangun juga, enggak? Bangun. Bangun jalan, bangun stasiun kereta. Tapi kenapa harus melawan? Karena persoalan harga diri dan perintah Tuhan," ujar dia.
Ia kemudian mencontohkan penggusuran yang dilakukan pemerintahan Ahok terhadap permukiman warga di Kampung Pulo, Jakarta Timur, dan Pasar Ikan, Jakarta Utara, yang dinilainya tidak menghargai umat Islam. Sikap Ahok itu dinilai Lutfi adalah perbuatan yang zalim dan pantas untuk diperangi.
Tak hanya itu, Lutfi mengajak umat Islam untuk memilih pemimpin yang seagama dan mendorong warga Betawi menjadi calon gubernur.
0
2.6K
35


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan