FAKTA : HANYA 13% KELUARGA INDONESIA YANG SIAP MENGHADAPI MASA PENSIUN

Ada banyak alasan mengapa pekerjaan sebagai aparatur sipil Negara (PNS) jadi favorit. Salah satunya, karena PNS memiliki jaminan hari tua. Ya, seorang PNS memang masih menerima gaji, meskipun sudah tak bekerja lagi atau purna abdi alias pensiun.

Alangkah nikmatnya, meskipun usia tidak lagi produktif namun masih menerima transferan setiap bulan dari Negara. Begitu pikiran dan alasan banyak orang memilih jadi PNS. Tentu banyak yang tidak setuju dengan alasan pragmatis seperti tersebut.

Jika terminologi pensiun adalah tidak lagi bekerja, maka sebetulnya setiap orang bakal sampai pada masa pensiun. Entah dia sebagai karyawan, self employee (freelancer) atau sebagai pengusaha.

Banyak yang ingin pensiun lebih cepat untuk menikmati hari-harinya. Bagi kamu yang sukses menjadi pengusaha dan investor, tentu bisa pensiun dari mengurusi bisnis kapan pun kamu mau. Sebab bisnis dan invstasi membuat uang bekerja untukmu. Bukan kamu yang bekerja untuk uang.

Nah, bagaimana bagi karyawan atau self employee? Apakah bisa merencanakan penisun dini? Kalau tidak bekerja lagi, siapa yang mau ngasih gaji bulanan? Darimana dapat income rutin untuk biaya hidup?

Jangan khawatir, kamu yang bekerja sebagai karyawan atau sebagai self employee bisa merencanakan pensiun dini kok. Bahkan sebelum usia 40 tahun, rencana pensiun itu sudah bisa kamu realisasikan.

Di usia pensiun nanti, kamu harus sudah bisa memproyeksikan biaya hidup yang kamu butuhkan. Misalnya tanggungan istri dan anak yang kuliah. Itu masuk ke dalam variable mutlak biaya hidupmu.

Kamu akan tinggal di kota atau di desa, juga akan mempengaruhi besaran biaya hidup yang kamu perlukan. Selain biaya tetap tersebut, hitung juga biaya ekstra. Misalnya sekali sebulan kamu ingin berwisata, sekali tiga tahun menunaikan umrah, dan lain sebagainya. Dengan mengetahui perkiraan besaran biaya hidup kamu di hari esok, kamu bisa membuat perencanaan lain.

SUMBER : PEMIKIRAN PRIBADI