Grafiti yang mudah kita jumpai di dinding kota, punya aneka ragam bentuk dan gaya. Berbeda dengan seni mural yang menggambar dinding umumnya dengan sapuan kuas dan cat, pembuat graffiti hanya mengandalkan cat kaleng semprot, kadang spidol, serta tempelan kertas. Berikut beberapa jenis graffiti yang umum dibuat maupun menjadi acuan berkarya sebagai tulisan maupun gambar.



Tag, merupakan bentuk sederhana dari graffiti, seperti Taki 183 yang merintisnya di lorong kereta bawah tanah New York pada 1960 akhir. Tag atau tagging, dasarnya tanda tangan penulis atau kelompoknya di jalan yang cukup dituliskan dengan sebatang spidol maupun sekaleng cat semprot.



Throw-Up, merupakan tulisan yang lebih mencolok daripada tagging. Biasanya memakai dua atau tiga warna dengan bentuk huruf yang lebih besar dan tebal.
Piece, sepotong karya lukisan grafiti yang lebih kompleks dari kedua jenis di atas, minimal perlu tiga jenis warna. Dibuat secara sembunyi-sembunyi dan waktu singkat, hasil karya piece dihormati kalangan pembuat graffiti.
Blockbuster, jenis graffiti yang dibuat dengan skala besar pada bidang luas secara cepat. Biasanya dibuat untuk memulas gambar atau menutupi karya graffiti sebelumnya.



Heaven, merupakan graffiti pada bidang yang lokasinya sulit dijangkau dan pembuatannya menantang nyali. Misalnya pada bagian atas dekat atau di puncak bangunan, jembatan penyeberangan orang, atau rambu panjang di jalan tol. Pembuatnya diganjar penghormatan di lingkungan pembuat graffiti.



Stencils, karya grafiti yang menggunakan kertas berlubang sesuai pola gambar tertentu untuk disemprot cat. Hasil cetakan gambarnya bisa dilakukan secara cepat dan berulang. Warna bisa tunggal atau berlapis untuk menghasilkan karya yang artistik bahkan cukup rinci.



Stickers (Slaps), bentuk lain grafiti berupa tag atau gambar sekaligus pada kertas lalu ditempelkan di tembok.
Wildstyle, berupa tag yang dibuat rumit dengan aneka warna, biasanya bernuansa tiga dimensi.


Kubikel