- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Salahkah apabila masih mencintai sementara ia sudah mengkhianati?
TS
pecandurinduu
Salahkah apabila masih mencintai sementara ia sudah mengkhianati?
Selamat siang menjelang sore...
Ada hal yang ingin saya tanyakan kepada siapapun yang membaca tulisan saya ini..
Saya telah menjalani hubungan jarak jauh dengan seorang lelaki berdarah jawa hampir 2 tahun..
pertengahan agustus kemarin, ia memutuskan untuk pergi meninggalkan tanpa alasan yang jelas.Ia bilang alasannya karena sifat saya yang bocah dan egois dan karena dia mau sendiri dulu. Saat itu saya sudah mencoba berkali-kali untuk memohon agar ia tetap tinggal, tapi hasilnya nihil. 2 hari setelah berpisah, ia mengubah DP bbm nya dengan seorang wanita, mesra sekali. Sampai akhirnya saya berani menanyakan siapa wanita itu, dia jawab '' Enggak pacaran kok. cuman deket doang'' . 2 hari kemudian setelah itu, ia bilang kepadaku bahwa dia telah menjalin hubungan dengan wanita itu. Betapa hancurnya hati saya saat itu. Apa yang dia inginkan sebenarnya? tega meninggalkan, setelah itu memberi kabar juga bahwa ia kini tidak sendiri lagi.
Seminggu setelah perpisahan kita. Aku mendapatkan informasi bahwa mereka memang sudah dekat 1bulan sebelum kita berpisah. Saya dikhianati. Kesetiaan saya selama ini di balas dengan pengkhianatan. Tapi saya tidak bisa benci.. hanya kecewa.. mengapa ia harus sejahat ini?
setelah kejadian itu. saya memutuskan untuk tidak menghubunginya lagi dan melupakannya.
Tapi, selalu gagal. setiap minggu ia pastii menghubungi ku kembali. entah maksudnya apa.. akupun yang bodoh tak bisa menolak kehadirannya. aku selalu antusias untuk membalas setiap pesan-pesan singkat darinya apalagi setelah tahu bahwa ia sudah tidak bersama dengan wanita itu lagi. Aku akui, aku masih mencintainya.
Akhir-akhir ini sifatnya berbeda. aku merasa begitu dekat lg dengannya. Sifatnya pun sama persis seperti saat kami masih bersama dulu.
ia kembali menjahili-ku, kembali menceritakan kehidupannya, kembali meledekku anak kecil dansebagainya. dll.
Pertanyaannya :
1. Salahkah apabila aku masih mencintai nya dan berharap ia kembali sementara ia pernah mengkhianati?
3. Apabila salah, bagaimana caranya melupakan?
2. Apakah perlakuannya yg akhir-akhir ini ia berikan kepadaku karena ia masih mencintaiku?
Terimakasih, maaf karena terlalu bertele-tele
selama siang menjelang sore, semuanya..
Ada hal yang ingin saya tanyakan kepada siapapun yang membaca tulisan saya ini..
Saya telah menjalani hubungan jarak jauh dengan seorang lelaki berdarah jawa hampir 2 tahun..
pertengahan agustus kemarin, ia memutuskan untuk pergi meninggalkan tanpa alasan yang jelas.Ia bilang alasannya karena sifat saya yang bocah dan egois dan karena dia mau sendiri dulu. Saat itu saya sudah mencoba berkali-kali untuk memohon agar ia tetap tinggal, tapi hasilnya nihil. 2 hari setelah berpisah, ia mengubah DP bbm nya dengan seorang wanita, mesra sekali. Sampai akhirnya saya berani menanyakan siapa wanita itu, dia jawab '' Enggak pacaran kok. cuman deket doang'' . 2 hari kemudian setelah itu, ia bilang kepadaku bahwa dia telah menjalin hubungan dengan wanita itu. Betapa hancurnya hati saya saat itu. Apa yang dia inginkan sebenarnya? tega meninggalkan, setelah itu memberi kabar juga bahwa ia kini tidak sendiri lagi.
Seminggu setelah perpisahan kita. Aku mendapatkan informasi bahwa mereka memang sudah dekat 1bulan sebelum kita berpisah. Saya dikhianati. Kesetiaan saya selama ini di balas dengan pengkhianatan. Tapi saya tidak bisa benci.. hanya kecewa.. mengapa ia harus sejahat ini?
setelah kejadian itu. saya memutuskan untuk tidak menghubunginya lagi dan melupakannya.
Tapi, selalu gagal. setiap minggu ia pastii menghubungi ku kembali. entah maksudnya apa.. akupun yang bodoh tak bisa menolak kehadirannya. aku selalu antusias untuk membalas setiap pesan-pesan singkat darinya apalagi setelah tahu bahwa ia sudah tidak bersama dengan wanita itu lagi. Aku akui, aku masih mencintainya.
Akhir-akhir ini sifatnya berbeda. aku merasa begitu dekat lg dengannya. Sifatnya pun sama persis seperti saat kami masih bersama dulu.
ia kembali menjahili-ku, kembali menceritakan kehidupannya, kembali meledekku anak kecil dansebagainya. dll.
Pertanyaannya :
1. Salahkah apabila aku masih mencintai nya dan berharap ia kembali sementara ia pernah mengkhianati?
3. Apabila salah, bagaimana caranya melupakan?
2. Apakah perlakuannya yg akhir-akhir ini ia berikan kepadaku karena ia masih mencintaiku?
Terimakasih, maaf karena terlalu bertele-tele

selama siang menjelang sore, semuanya..
0
2.2K
38
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan