- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
China Siap Kebut Konstruksi


TS
lebenkcundy
China Siap Kebut Konstruksi
Quote:

Quote:
Bisnis.com - Pemerintah China berharap Indonesia membantu mengatasi hambatan untuk mempercepat pengerjaan proyek kereta api cepat Jakarta—Bandung.
Sejumlah isu yang dirasakan menghambat, diantaranya kurang nya dukungan pemerintah daerah, dukungan elite politik dan pemerintah yang lebih tegas, kemudahan visa kerja serta penerimaan masyarakat.
“China dapat menyelesaikan proyek itu kurang dari tiga tahun ,” kata Kong Xuan You, Asisten Menlu Urusan Asia Pasifik Republik Rakyat China, saat berdiskusi dengan sejumlah pemimpin redaksi media dari Indonesia, di kantor Kemenlu, Beijing, Senin (12/9).
Menurut Kong, China dapat menyelesaikan proyek kereta api cepat Jakarta—Bandung dengan kualitas tinggi dalam tiga tahun karena sudah sangat berpengalam an menggarap proyek tersebut dengan berbagai kondisi.
Di China sendiri saat ini sudah terbangun lebih dari 20.000 km jaringan kereta cepat. Salah satu yang spektakuler adalah kereta cepat Beijing—Shanghai berjarak 1.380 km yang rampung dalam waktu 3,5 tahun.
Untuk proyek sejenis Jakarta— Bandung yang berjarak kurang dari 150 km, apabila dikerjakan di China, dapat rampung kurang dari dua tahun.
Karena itu, kalau ada kepercayaan penuh terhadap pelaksanaan proyek itu, dia yakin dalam dua tahun konstruksi KA Cepat Jakarta Bandung dapat diselesaikan.
Dia menekankan urusan visa kerja untuk persiapan proyek tersebut juga seharusnya dapat dipermudah.
Zhao Guotang, Deputy Chief Engeneer China Railway Corporation, yang sekaligus penanggungjawab proyek KA Cepat Jakarta—Bandung, pada Minggu (11/9), juga menjelaskan salah satu hambatan bagi pelaksanaan proyek tersebut adalah soal visa tenaga kerja China yang dibutuhkan untuk memulai proyek.
Pasalnya, menurut dia, untuk memulai proyek diperlukan kunjungan lapangan guna memeriksa material dan kondisi tanah serta uji peralatan.
Namun Zhao sendiri belum memperoleh visa kerja. Dalam dua kali kunjungan ke Indonesia, dia selalu dengan visa turis sehingga mendapatkan kesulitan saat berkunjung ke lokasi. Namun Zhao yakin hambatan itu segera teratasi dan proyek dapat diselesaikan sesuai jadwal.
KANTONGI IZIN
Sejauh ini, katanya, seluruh perizinan untuk proyek sudah diperoleh. Pembebasan lahan juga sudah jalan 60%, sehingga dia optimistis proyek tersebut selesai pada 2019.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan mengungkapkan, pihaknya saat ini terus melakukan pekerjaan persiapan di lapangan setelah menda patkan izin pembangunan sepanjang 142,3 km.
Terkait dengan pekerjaan persiapan pembangunan jalur kereta cepat Jakarta—Bandung, dia mengungkapkan, perusahaan saat ini sedang melakukannya di sisi selatan jalan tol.
“Dan memang pekerjaan harus secara simultan untuk target waktu tiga tahun,” ungkap Hanggoro, Senin (12/9).
Sebelumnya, terkait dengan pembangunan jalur kereta cepat tersebut, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono pada akhir bulan lalu mengungkapkan, sudah mulai ada pekerjaan terkait dengan proyek tersebut.
Pekerjaan itu, imbuhnya, terdapat di kilometer 16 tol Jagorawi. Menurutnya, terdapatnya pekerjaan di sisi jalan tol tersebut menandakan adanya pembangunan di tempat lain selain Walini, Jawa Barat.
Mengenai pembangunan jalur kereta cepat, dia berharap, PT KCIC sebagai penyelenggara mega proyek tersebut dapat se gera me - lakukan pembangunan.
Jangan sepelin China tuh, 2 tahun kelamaan buat proyek Jakarta Bandung. Siap lanjut kalo dipercaya, bandung - surabaya.Sejumlah isu yang dirasakan menghambat, diantaranya kurang nya dukungan pemerintah daerah, dukungan elite politik dan pemerintah yang lebih tegas, kemudahan visa kerja serta penerimaan masyarakat.
“China dapat menyelesaikan proyek itu kurang dari tiga tahun ,” kata Kong Xuan You, Asisten Menlu Urusan Asia Pasifik Republik Rakyat China, saat berdiskusi dengan sejumlah pemimpin redaksi media dari Indonesia, di kantor Kemenlu, Beijing, Senin (12/9).
Menurut Kong, China dapat menyelesaikan proyek kereta api cepat Jakarta—Bandung dengan kualitas tinggi dalam tiga tahun karena sudah sangat berpengalam an menggarap proyek tersebut dengan berbagai kondisi.
Di China sendiri saat ini sudah terbangun lebih dari 20.000 km jaringan kereta cepat. Salah satu yang spektakuler adalah kereta cepat Beijing—Shanghai berjarak 1.380 km yang rampung dalam waktu 3,5 tahun.
Untuk proyek sejenis Jakarta— Bandung yang berjarak kurang dari 150 km, apabila dikerjakan di China, dapat rampung kurang dari dua tahun.
Karena itu, kalau ada kepercayaan penuh terhadap pelaksanaan proyek itu, dia yakin dalam dua tahun konstruksi KA Cepat Jakarta Bandung dapat diselesaikan.
Dia menekankan urusan visa kerja untuk persiapan proyek tersebut juga seharusnya dapat dipermudah.
Zhao Guotang, Deputy Chief Engeneer China Railway Corporation, yang sekaligus penanggungjawab proyek KA Cepat Jakarta—Bandung, pada Minggu (11/9), juga menjelaskan salah satu hambatan bagi pelaksanaan proyek tersebut adalah soal visa tenaga kerja China yang dibutuhkan untuk memulai proyek.
Pasalnya, menurut dia, untuk memulai proyek diperlukan kunjungan lapangan guna memeriksa material dan kondisi tanah serta uji peralatan.
Namun Zhao sendiri belum memperoleh visa kerja. Dalam dua kali kunjungan ke Indonesia, dia selalu dengan visa turis sehingga mendapatkan kesulitan saat berkunjung ke lokasi. Namun Zhao yakin hambatan itu segera teratasi dan proyek dapat diselesaikan sesuai jadwal.
KANTONGI IZIN
Sejauh ini, katanya, seluruh perizinan untuk proyek sudah diperoleh. Pembebasan lahan juga sudah jalan 60%, sehingga dia optimistis proyek tersebut selesai pada 2019.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan mengungkapkan, pihaknya saat ini terus melakukan pekerjaan persiapan di lapangan setelah menda patkan izin pembangunan sepanjang 142,3 km.
Terkait dengan pekerjaan persiapan pembangunan jalur kereta cepat Jakarta—Bandung, dia mengungkapkan, perusahaan saat ini sedang melakukannya di sisi selatan jalan tol.
“Dan memang pekerjaan harus secara simultan untuk target waktu tiga tahun,” ungkap Hanggoro, Senin (12/9).
Sebelumnya, terkait dengan pembangunan jalur kereta cepat tersebut, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono pada akhir bulan lalu mengungkapkan, sudah mulai ada pekerjaan terkait dengan proyek tersebut.
Pekerjaan itu, imbuhnya, terdapat di kilometer 16 tol Jagorawi. Menurutnya, terdapatnya pekerjaan di sisi jalan tol tersebut menandakan adanya pembangunan di tempat lain selain Walini, Jawa Barat.
Mengenai pembangunan jalur kereta cepat, dia berharap, PT KCIC sebagai penyelenggara mega proyek tersebut dapat se gera me - lakukan pembangunan.
Uangnya ada, tinggal mw lanjutin proyeknya apa tidak.


0
986
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan