Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi tiga sektor yang bakal menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di 2017 yang dipatok 5,1 persen. Tiga sektor yakni pertanian, manufaktur, dan perdagangan.

"Manufaktur 22 - 24 persen. Pertanian sekitar 20-an persen dan perdagangan sekitar 22 persen, jadi tiga sektor itu antara 65 sampai 70 persen untuk pertumbuhan Indonesia," ujar Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Gedung BI, Jakarta, Senin (12/9).

Untuk komoditas pertanian, saat ini harga kelapa sawit, harga karet, harga tanaman perkebunan mengalami kenaikan. Sejak Januari hingga saat ini harga kelapa sawit naik sekitar 20 persen, harga karet sudah naik 15 hingga 20 persen. Selain itu, ditambah dengan panen padi pada kuartal II-2016 cukup baik.

"Nah jadi kalau dilihat tahun 2017 di sektor pertanian, yang kita perkirakan harga komoditas perkebunan akan stabil atau akan sedikit lebih baik daripada 2016," tegasnya.

Kedua, peningkatan manufaktur di Indonesia terlalu bergantung pada stabilitas kurs mata uang. Di tahun sebelumnya, manufaktur turun di bawah 3 persen dari PDB pertumbuhannya atau 4 persen dari PDB.

"Kemarin manufaktur sudah tumbuh di atas 4 persen dari PDB di kuartal pertama dan kedua. Itu memang banyak dibantu oleh kurs yang sudah lebih stabil. Jadi harapan kita adalah stabilitas kurs ini akan terus terjaga di semester kedua 2016 dan di 2017 nah itu akan membantu pertumbuhan sektor manufaktur," jelasnya.

Terakhir, sektor perdagangan. Alasannya, perdagangan menjual sesuatu untuk dibeli oleh masyarakat umum yang banyak tergantung pada harga komoditas.

"Jadi harapannya di 2017 nanti perdagangan yang sudah mulai pulih di 2016 ini akan terus berlanjut di 2017. Jadi kalau 2017 kita bicara pertumbuhan ekonomi bisa sedikit di atas 5 persen, rasanya sih cukup untuk kita membuat estimasi seperti itu," pungkasnya.


http://www.merdeka.com/uang/bi-sebut...hun-depan.html