Kaskus

Entertainment

act.idAvatar border
TS
act.id
Khusus soal harga, Global Qurban - ACT punya sikap
Khusus soal harga, Global Qurban - ACT punya sikap

Ahyudin
Presiden Aksi Cepat Tanggap


Ritual tahunan jelang Idhul Adha kian dekat. Penghitungan mundur menuju 9 Dzulhijjah – bertepatan 12 September, disemarakkan kekhasan bernuansa ‘hewan kurban’. Titik-titik tertentu di perkotaan diramaikan pedagang hewan musiman, memilih lokasi lapaknya di posisi yang ramai dilalui orang. Kontes hewan bagus dan promosi harga hewan kurban tak hanya ramai di lingkungan pedagang. Banyak pihak, ikut meramaikannya. Khusus soal harga, Global Qurban (QG) ACT punya sikap.

Ada tiga sisi di balik tekad GQ menetapkan harga hewan kurban paling ekonomis. Pertama, sosial-ekonomi. Harga ekonomis meningkatkan jumlah pekurban. Dengan kesungguhan, GQ ACT bekerja sedemikian rupa agar harga bisa terus diperbaiki angkanya (baca: diturunkan). Ini pengejawantahan azas pelayanan bagi pekurban. Kian ekonomis harga, ia menjadi daya tarik orang lebih banyak berkurban. GQ ACT mengimpikan, masyarakat Indonesia seperti masyarakat di negeri muslim lainnya, serius menjadikan kurban ritual yang mendekati wajib dan karenanya, hampir semua penduduk negeri muslim, berkurban.

Semiskin-miskinnya, orang beriman akan menabung agar bisa berkurban atas nama keluarganya. Kalau kelewat miskin, barulah ia berhak menerima daging kurban. Prinsip ini pula, memberi jalan keberanian GQ ACT mendistribusikan daging kurban sampai ke kantong kemiskinan di Tanah Air, bahkan kaum papa di puluhan negara lain.

Kedua, sisi manajemen. Konsekuensi kesungguhan manajerial, harga menjadi ekonomis. Manajemen bukan sekadar memangkas rantai pemasaran tapi juga memberdayakan. GQ ACT membenahi manajemen ternak karena sadar banyak keluarga muslimin Indonesia jangankan berkurban, hidup saja susah. Momentum kurban menjadi jalan memberdayakan kaum papa. Kurban, more than bussiness. Ia bagian dari mekanisme dakwah, sehingga GQ ACT melibatkan partisipasi masyarakat terutama yang tadinya berstatus beneficiaries, orang yang berhak menerima santunan, menjadi mampu bukan saja berkurban tapi juga beribadah umrah.

Penerima kurban di Blora, di salah satu desa binaan relawan GQ ACT, sebagian yang ikut merawat bakal hewan kurban, memperoleh penghasilan tambahan dari upah perawatan dan pemberian pakan rumput. Melalui aktivitas breeding/pembibitan maupun fattening atau penggemukan, sebagian beneficiaries yang mengelola ternak, bisa ikut program umrah, sebagian lainnya bisa mengirim anaknya sampai jenjang perguruan tinggi. Ekonomis, tak selalu berarti mengurangi hak-hak pelaku ekonomi bisnis ini. Jalur dan pelaku dalam rantai usaha GQ ACT bukan jalur konvensional. Implikasi kesungguhan manajerial, mengedepankan azas muamalah yang ahsan, membuahkan efisiensi dan akhirnya menjadikan harga pun lebih ekonomis.

Ketiga, idealisme membangun kedaulatan pangan dan perbaikan gizi ummat. Manajemen ternak untuk berkurban, digarap sedemikian serius. GQ ACT berupaya untuk perfect, prudent. Persiapan GQ ACT amat serius, tidak musiman. GQ ACT menginisasi Lumbung Ternak Masyarakat/LTM, melibatkan masyarakat maupun tenaga ahli. Lebih dari sekadar kerja musiman, sosiopreneurship peternakan bisa dibangun dan diperluas setelah GQ ACT melakoni manajemen ternak kurban ini lebih dari empat tahun terakhir. Manajemen wirausaha ternak yang baik, simultan, dan ditularkan ke seluas mungkin kawasan potensial peternakan hewan kurban, menjadi pendukung ikhtiar membangun kedaulatan pangan.

Optimisme mencuat dari “latihan pengelolaan” tahunan dalam momentum Idhul Adha. Ketersediaan ternak yang berlimpah, menjadi kontribusi nyata meningkatkan gizi masyarakat. Karenanya, harga pun jangan terus melambung. Rakyat Indonesia harus sehat, dan gizi itu salah satunya dari protein hewan ruminansia (hewan pemamah biak, -red) yang biasa dipotong sebagai kurban ini.

Harga, sedemikian ideologis. Ia penentu kesempurnakan kerja GQ ACT sejak penggalangan pekurban, pengadaan, pendampingan peternak sampai distribusi dan pertanggungjawabannya. Kalau tidak berdimensi ideologis, tak menarik bagi GQ ACT. Karena ideologilah, GQ ACT insyaAllah bernilai ibadah. Calon pekurban dengan demikian, bebas memilih. Mau yang ideologis (sekaligus ekonomis), pilih GQ-ACT; yang lainnya mematok harga di atas GQ dancenderung terus naik. []

Ayo Berpartisipasi



0
1.7K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan