JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) lakukan aksi penolakan reklamasi Teluk Jakarta di Car Free Day (CFD), Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (11/9/2016).

Aksi itu diikuti mahasiswa dari sejumlah BEM universitas di Indonesia, mulai dari BEM Universitas Indonesia, BEM Universitas Negeri Jakarta, BEM Politeknik Negeri Jakarta, BEM STEI SEBI, dan lainnya.

Perwakilan BEM se-Jabodetabek, Ihsan Munawar (20), mengungkapkan, aksi ini untuk mencerdaskan masyarakat tentang reklamasi Teluk Jakarta. Menurutnya, reklamasi tidak memiliki dampak positif bagi masyarakat sekitar ataupun masyarakat Jakarta.

"Katanya ada untuk peningkatan ekonomi, tapi ekonomi siapa? Masyarakat sekitar atau pemilik modal? Jelas bagi pemilik modal," kata mahasiswa dari STIE SEBI di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (11/9/2016).

Tudingan Ihsan, masyarakat sekitar reklamasi Teluk Jakarta kehilangan mata pencaharian. Pasalnya, mereka yang umumnya berprofesi sebagai nelayan, kesulitan dalam mencari ikan. Kondisi ini jelas membuat perekonomian masyarakat sekitar menurun.

Sedangkan, bila reklamasi dilanjutkan, pemodal akan tetap untung dengan membuat sejumlah bangunan di pulau reklamasi.

"Reklamasi Teluk Jakarta tak ada kepentingan dan manfaat bagi rakyat Ibu Kota," tegas Ihsan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya menegaskan bahwa proyek reklamasi Teluk Jakarta tak ada masalah. Khusus reklamasi di Pulau G, Luhut menegaskan akan tetap dilanjutkan.

Proyek tersebut sempat dihentikan Rizal Ramli, Menko Kemaritiman sebelum Luhut, pada pertengahan tahun lalu.

Berdasarkan hasil evaluasi dan pembahasan di kementeriannya dalam sebulan terakhir, kata Luhut, proyek reklamasi tersebut tidak bermasalah. Selain itu, tak ada dampak yang membahayakan, baik dari aspek hukum maupun lingkungan.
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/09/11/10083041/bem.seluruh.indonesia.gelar.aksi.tolak.reklamasi.teluk.jakarta
Gimana pendapat para panasbung soal ini

http://properti.kompas.com/read/2016/05/01/120000121/firdaus.ali.terkait.reklamasi.ahok.tak.melawan.hukum.

"Mahasiswa kalau mau merubah sesuatu , gunakan ilmu, bukannya bacot, kalo anti reklamasi, bikin dong kajian ilmiah yang mendukung, jangan pakai cara orang tak terpelajar" Anis Baswedan

Itu yang pak Anis katakan kepada mahasiswa baru UI di balairung UI depok. Beliau menceritakan pengalamannya menentang kebijakan pemerintah orde baru yang merugikan petani cengkeh. Saat itu, Anis Baswedan yang menjadi mahasiswa sempat di tawari ide oleh beberapa aktivis mahasiswa untuk melakukan unjuk rasa dengan membakar cengkeh di jalan protokol dalam jumlah besar. Tentu rencana itu akan heboh seandainya di laksanakan.

Tapi sebagai mahasiswa yang berpendidikan Anis Baswedan dan koleganya tidak mengikuti rencana itu, mereka memilih untuk membuat kajian ilmiah yang membuktikan bahwa kebijakan tersebut merugikan




Gw kecewa ternyata teladan dari pak Anis gak di laksanakan oleh beberapa mahasiswa UI

Kalau mau protes, buat kajian ilmiah, bukan sekedar unjuk rasa yang monumental

Masa mahasiswa tapi cuma bisa protes, kalau gak ada kajian ilmiah, jelas pemprov bisa lanjutkan reklamasi wong pakar environmental engineering UI, Firdaus Ali dah bikin kajian kalau reklamasi aman, kok mahasiswa cuma bisa koar koar tanpa bukti ilmiah yang membantah kajian pak Firdaus


Selama kajian pak Firdaus dan semua ilmuan yang pro reklamasi belum terbantahkan, koar koar mahasiswa cuma pepesan kosong