Hallo gan bertemu lg dgn ane seorang newbie kroco mumet kali ini ane akan membahas salah satu benda kecil yang selalu menjadi alat untuk membuka obrolan ringan(bagi yg perokok) karena pemahaman masyarakat yang masih terbatas mengenai vapor dan shisha yang konon lebih aman daripada rokok. Langsung aja nh..
Spoiler for semoga tidak repost:
Spoiler for :
Ada yang bilang, lebih baik shisha dari pada rokok dan vapor. Lalu, apa sih bedanya? Toh, sama-sama mengeluarkan asap
Stop smoking, start vaping!
(Pake huruf 'V' yak, jgn di ganti huruf 'F' )
Ada yang salah dengan slogan di atas. Entah bagaimana maksudnya, yang jelas, rokok, vapor, dan shisha adalah tiga hal yang sama secara teknis. Ketiganya sama-sama diisap dan mengeluarkan asap. Lalu, apa bedanya? Untuk rokok, mungkin kita semua udah pada tahulah, ya?
Nah, kalau vapor itu pada dasarnya, merupakan rokok elektronik yang kini telah menjadi alternatif bagi sebagian para perokok dan ada pula yang menjadikannya bagian dari gaya hidupnya. Secara konsep, vapor merupakan penguapan dari cairan yang diteteskan pada kapas yang dipanaskan oleh listrik. Sementara shisha atau hookah merupakan alat pengisap tembakau dari India yang pamornya mulai menyebar ke seluruh dunia. Untuk cara kerjanya nyaris sama dengan vapor, cuma bedanya, shisha memiliki filter yang lebih kompleks, karena menggunakan air sebagai media penyaringnya.
Spoiler for :
Bagaimana cara kerja vapor dan shisha? Hampir sama dengan rokok, cuma berbeda dari segi filterisasinya aja
Kalau kamu mengisap rokok, paling mentok hasil pembakaran yang kamu sesap hanya melalui sebuah busa kecil di salah satu ujung rokokmu. Sementara vapor, lebih kompleks.
Dalam vapor terdapat semacam lilitan kawat yang dialiri oleh listrik yang dapat menghasilkan panas untuk merangsang atau memanaskan liquid sehingga menghasilkan uap air yang akan memunculkan asap seperti orang merokok. Cara kerjanya cuma menggunakan sensor yang terdeteksi akibat adanya udara (ketika diisap). Udara itu akan mengaktifkan atomizer yang seketika akan menyemprotkan isi dalam tabung. Nah, untuk memunculkan asap seperti orang merokok, perlu bantuan propylene glycol yang terdapat dalam isi tabung. Begitulah.
Sedangkan shisha, jauh lebih kompleks. Alat untuk shisha menyerupai sebuah tabung atau lampu minyak yang cukup tinggi kalau ditaruh di atas meja. Di bagian bawah tabung terdapat sebuah bagian untuk air dingin yang difungsikan sebagai penyaring. Sementara bagian tubuh yang lebih ramping sebagai jalur pembakaran. Dan di bagian paling atas adalah bara api yang digunakan untuk membakar tembakau. Nah, karena filter shisha berupa air, banyak yang mengira shisha ini lebih aman dan baik untuk kesehatan, daripada rokok dan vapor.
Spoiler for rokok:
Banyak orang yang meninggal gara-gara rokok. Itu fenomena yang sangat sangat lumrah terjadi di Indonesia, bahkan di dunia. Karena mengingat konsumen di Indonesia begitu marak, dan lebih parahnya lagi, usia mereka variatif; dari anak-anak, remaja, hingga orangtua! So, udah tahu, ‘kan, dampak rokok bagi kesehatan?
Spoiler for isi vapor:
Vapor
Hal yang menjadikan vapor terlihat aman bagi para konsumennya adalah karena nggak adanya keterangan berapa besar nikotin yang terkandung dari kemasannya. Meski sejatinya vapor merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah zat-zat kimia menjadi uap ke paru-paru, tetap aja vapor ini bahaya. Karena sebenarnya, komponen dari vapor ini terdiri dari komponen penguap, baterai, pengatur elektronik, dan wadah untuk cairan yang akan diuapkan. Efek samping yang nggak kalah seramnya, yakni harga alat ini bisa ngalahin biaya hidupmu selama sebulan di kosan! Mending buat beli makan
Untungnya, sampai saat ini belum ada penelitian resmi yang objektif. Kabar baiknya adalah, vapor nggak mengandung tar seperti rokok tradisional. Tapi sayangnya, zat-zat dalam vapor ini diduga kuat dapat menyebabkan penyakit dalam jangka panjang, seperti kanker. Sebab, propilen glikol, gliserin, nikotin, dan perasa (aroma) juga berkontribusi dalam nikmatinya vapor.
Spoiler for isi shisha:
Shisha
Sebenarnya, dilansir dari Live Science, sebuah penelitian dari American Journal of Preventive Medicine mengungkapkan bahwa shisha menghasilkan asap yang lebih banyak daripada rokok. Hal inilah yang menyebabkan sesak napas. Karena kandungan karbon monoksida dalam asap shisha lebih banyak, maka bukan nggak mungkin paru-paru seketika akan padat akan CO2 itu.
Sebagai catatan, beberapa hal ini bisa menjelaskan kenapa shisha jauh lebih berbahaya. Pertama, shisha biasanya menggunakan tembakau pilihan dengan kualitas tinggi. Maka dari itu, bukan nggak mungkin, kadar nikotinnya pun lebih tinggi. Kedua, untuk asapnya yang terkesan lebih tipis dan mudah burai di udara itu bukan karena keberhasilannya dalam filterisasi, melainkan karena kelembaban tinggi yang dipengaruhi oleh air. FYI, kadar asap nggak ada hubungannya dengan kadar racun yang terkandung di dalamnya. Ketiga, jangan dikira filterisasi menggunakan media air dapat menyaring racun secara signifikan. Cuma sedikit, iya. Keempat, aroma buah yang terkandung dalam shisha hanya sebagai kamuflase rasa. Sebenarnya itu hanya aroma yang nggak berpengaruh pada kesehatan.
Spoiler for :
Sebenarnya, nggak ada yang lebih baik dari ketiganya, apalagi kalau kebanyakan. Semuanya mematikan
Sebenarnya sama aja, bukan? Jangan kira karena alat yang vapor dan shisha gunakan jauh lebih rumit, kandungan nikotin atau racun dari tembakau akan lebih aman daripada rokok biasa atau rokok linting dewe. Dengan kamu mengonsumsi ketiga benda isap tersebut, berarti kamu udah siap dengan segala sesuatu yang menjadi risikonya. Termasuk kesehatan dan keuangan
Itu dia gan perbedaannya, ane tidak bermaksud memojokan para perokok, semua itu kembali pada diri kita masing masing karena hidup adalah pilihan, tetapi kita tidak boleh menyesali keputusan yang kita ambil, jadi sebelum memilih harus dipikirkan secara matang matang..
sekian dari ane, wassalam
Salam kroco mumet sumber