- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sandiaga Anggap Mardani Ali Sera Belum Tentu Jadi Cawagubnya


TS
n4z1
Sandiaga Anggap Mardani Ali Sera Belum Tentu Jadi Cawagubnya
Sandiaga Anggap Mardani Ali Sera Belum Tentu Jadi Cawagubnya
Jakarta - PKS mendeklarasikan Mardani Ali Sera sebagai calon wakil gubernur yang akan dampingi Sandiaga Uno, cagub yang diusung Gerindra. Sandiaga mengakui bahwa Gerindra dan PKS akan berkoalisi, tetapi belum ada keputusan soal cawagub.
"PKS bergabungnya sudah, sudah final. Untuk mengenai calon wakil gubernurnya sekarang mengikuti tahapan," kata Sandiaga di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Jumat malam (8/9/2016).
Menurut Sandi deklarasi oleh PKS tak dilakukan secara tiba-tiba. Sudah ada pembicaraan sebelumnya.
"Saya datang, diundang sebagai undangan dalam proses internalnya PKS dan saya menyampaikan apresiasi dari Pak Prabowo yang menyatakan terima kasih, bahwa PKS sudah bergabung dengan Gerindra," ujar Sandiaga.
Tentunya Gerindra dan PKS akan menggandeng partai lain yang masih belum tentukan calon. Namun, PKB sudah terlebih dahulu menolak duet Sandiaga-Mardani dan mengusung Yusril Ihza Mahendra sebagai alternatif.
"Itu adalah dinamika yang memang selalu cair dan penuh dinamik di dalam pembicaran politik di khususnya mengenai pilgub," ungkap Sandiaga.

Sementara itu Gerindra juga menggelar uji kelayakan dan kepatutan untuk mencari cawagub. Di antaranya yang sudah ikut adalah Sekda DKI Saefullah dan Deputi Gubernur DKI Sylviana Murni.
(bag/bag)
http://news.detik.com/berita/3295416/sandiaga-anggap-mardani-ali-sera-belum-tentu-jadi-cawagubnya
Berita terkait :
PAN DKI Jakarta Belum Terima Duet Sandiaga-Mardani
Jakarta - Setelah politisi PKB yang merasa belum familiar dengan nama Mardani Ali Sera, ada juga politisi PAN Jakarta yang tak pernah tahu nama politisi PKS yang kini digadang jadi kandidat cawagub untuk cagub Sandiaga Uno itu. Politisi PAN Jakarta ini mengaku baru pertama kali mendengar nama Mardani.
"Mardani siapa? Dia orang mana, makhluk dari mana? Enggak tahu," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Ketua Tim Pilkada PAN DKI Johan Musyawa, saat berbincang, Jumat (9/9/2016).
Wacana menyandingkan Sandiaga dengan Mardani untuk maju ke Pilgub DKI 2017 muncul dari PKS. Deklarasi dilakukan PKS pada Kamis (8/9) kemarin. Namun PAN tingkat Jakarta sendiri belum diajak komunikasi soal dukungan ke Sandiaga-Mardani.
"Belum dikomunikasikan ke Dewan Pimpinan Wilayah PAN Jakarta," kata Johan.
Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jakarta Krisna Salmun juga menyatakan pihaknya belum diajak komunikasi perihal dukungan ke Sandiaga-Mardani.
Sedangkan PPP DKI melalui Ketuanya, Abdul Aziz, menyatakan pihaknya masih mempertimbangkan Sandiaga atau Yusril Ihza Mahendra untuk maju ke Pilgub DKI 2017. Belum ada pembahasan dari PPP soal cawagub.
Mardani adalah Ketua DPP Bidang Kepemudaan PKS. Pria kelahiran 1968 ini pernah menjadi anggota DPR, dan sekarang bekerja sebagai dosen Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta.
Mardani menempuh pendidikan pascasarjana dan doktoral, Mardani menempuh pendidikan di Universiti Teknologi Malaysia, yang diselesaikan pada 2000 (Master of Engineering) dan 2004 (Philosophiae Doctorate) dengan jurusan yang sama yakni teknik mesin. Dia juga mendapat kesempatan Program RI Lemhannas Pendidikan Reguler Angkatan XLIV 2010.
(dnu/bag)
http://news.detik.com/berita/3295417/pan-dki-jakarta-belum-terima-duet-sandiaga-mardani
=======================
Poilitik itu lucu, dan menjadi lebih lucu ditangan PKS.
Selalu ada sesuatu yang baru dari PKS jika ingin memunculkan tokoh tertentu dari kalangannya.
Dulu juga gak ada yang kenal namanya KH Didien Hafidhudin. Malahan dulu terkesan dibully oleh Amien Rais dan Yusril Ihza Mahendra saat debat (debat???) capres di UI tahun 1999.
Dulu juga jarang yang mendengar nama Luthfi Hasan Ishaaq. Tapi mendadak terkenal ketika terkena kasus daging Sapi hingga melekatkan nama PKS dengan segala sesuatu yang berbau sapi.
Siapa sih Mardani ini? Ternyata beliau adalah Doktor dan Alumni Lemhanas beranak 9. Jadi sangat kurang ajar sekali kalau Johan Musyawa dari PAN mempertanyakan Mardani ini sebagai mahluk antah berantah.

Apapun juga, PKS kurang menghormati etika kekeluargaan yang dibangun oleh partai-partai kontra Ahok. Gerindra 11 12. Sebagai pemegang komando Koalisi Kekeluargaan, gak seharusnya Gerindra memberi bensin pada api yang dibuat PKS. Kecuali kalau Gerindra menganggap PKS adalah soulmatenya sehidup semati.

Lantas bagaimana mau melawan Ahok jika urusan cawagubnya aja mereka sudah berseteru begitu.
PKB cenderung ingin Saefullah maju sebagai pendamping Sandiaga.
PPP justru ingin Yusril yang menjadi Cagub, sementara Sandiaga diplot sebagai cawagub. Padahal tadinya Lulung udah ngarep banget! Sampai dia bilang jaminan mutu lah kalau dia yang maju.

PAN gak jelas arahnya kemana. Masih malu-malu macan (macan sejenis VOG lah).
Demokrat? Apalagi! Partai yang dikomandoi SBY ini cenderung jadi banci karena gak pernah bisa tegas, selalu cari aman. Sebisa mungkin mereka menaruh kaki yang satu disini, sementara kaki satunya disana.
Terakhir, PDIP? Bungkam setelah si Bambang dijewer kupingnya sama Mega dan distrap hanya jadi petugas biasa. Mereka mulai satu suara dan manggut2 macam Burung Kakatua nongol dicelana. Boro2 berani ngomongin cawagub. Ngomong cagub aja sekarang udah berbau-bau Ahok!
Lantas bagaimana dengan Sandiaga sendiri?
Setelah usaha ta'arufnya yang marathon kepada Saefullah, lantas ke Sylviana Murni, terakhir ke Boy Sadikin, mengapa pilihan hatinya jatuh kepada Mardani? K4win paksa? Bisa jadi. Jangan lupakan juga kalau Sandiaga U-No kemarin secara kepartaian ditolak lamarannya oleh Yoyok.
Politik itu lucu. Tapi jujur nih, gak ada Pilkada di Indonesia ini yang selucu Pilkada DKI Jakarta. Sampai-sampai orang luar Jakarta ikutan meramaikan euforia Pilkada jakarta ini. Dari orang Surabaya yang demo di kantor PDIP, sampai orang Sumenep yang penuh semangat demo di depan Kantor Rektorat UI.
Pilkada DKI Jakrta itu lucu, sampai-sampai ada penyanyi tenar mendadak menjadi pelawak. Setelah menjadi pelawak, mengancam pindah rumah ke Bekasi. Eh, gak disangka-sangka digadang-gadang menjadi cawalkot Bekasi. Sayangnya belum apa-apa ditolak masyarakat sana. Mungkin bagi masyarakat sana, dia itu bencana yang sangat nyata bagi Bekasi.

Apes banget!
Ada lagi, artis panggung teater disandingkan dengan valak. Sibuk turun ke lokasi gusuran, tapi lokasinya juga milih-milih, cuma area Jakarta doang. Diluar itu, dia gak berminat. Mungkin costnya gak sesuai sama teriakan dan makeupnya.
Belum lagi Jenderal-Jenderal pensiunan yang masih aja cari panggung seolah namanya ingin dikenang abadi sepanjang masa.
Ditambah lagi Omas Kebudayaan yang menyasar jadi Ormas Politik, bergerilya kesana-kemari menolak orang yang memberinya makan, dan tiba-tiba menggigil ketakutan saat jatah makannya bakal distop.
Dan semua itu bermula dari seseorang yang bernama Ahok.

0
4.7K
65


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan