- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
YLKI Minta Ford Penuhi Hak Konsumen


TS
angganote
YLKI Minta Ford Penuhi Hak Konsumen
YLKI Minta Ford Penuhi Hak Konsumen
Jakarta – Perusahaan otomotif asal AS, Ford didesak untuk tetap memenuhi hak konsumen meskipun mereka sudah resmi hengkang awal 2016 lalu. Saat ini mobil buatan mereka banyak digunakan konsumen di Indonesia.
“Ford masuk Indonesia secara legal dan diterima masyarakat. Layanannya ke konsumen harus kontinyu,” kata Sekretaris Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Suyanto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (8/9).
Menurut dia, Ford harus tetap menjalankan layanan purna jual. Mereka juga diminta tidak menjadikan persaingan dagang sebagai alasan menutup bisnis dan menghentikan layanan purna jual.
YLKI juga meminta pemerintah turun tangan terkait hengkangnya Ford dan menjamin seluruh kewajibannya kepada konsumen dipenuhi. Pemerintah juga harus mengantisipasi kejadian serupa tidak terjadi pada perusahaan lain. Kementerian Perindustrian sebaiknya membuat ketentuan yang mengikat bagi para investor untuk melindungi konsumen.
Ditambahkan, semestinya, Ford yang hengkang bukan karena bangkrut, tetap memberi jaminan layanan purna jual kepada konsumen.
“Kecuali kalau Ford di seluruh dunia bangkrut, itu lain soal kalau sampai tidak memberikan layanan purna jual. Jadi kalau mereka hengkang dari Indonesia kemudian lepas tangan tapi di negara lain masih berjalan, itu tidak fair namanya. Ini dituntut iktikad baik dari Ford,” tutur dia.
Kecurangan Pajak
Selain persoalan konsumen, Ford juga kini tengah ditelisik terkait dugaan kecurangan pajak penjualan barang mewah produk Ford Everest dengan modus modifikasi spesifikasi impor dari Thailand. Direktorat Jenderal Bea Cukai kini tengah gencar menelusuri dugaan itu.
Selama ini, Ford Everest adalah produk unggulan Ford. Di beberapa negara, Everest bahkan melampaui pesaing dekatnya. Di India, misalnya, Everest melampaui penjualan Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, dan Hyundai Santa fe.
Data Gaikindo menyebutkan dalam lima tahun terakhir (2011-2015), Ford menjual 55.238 unit kendaraan. Dalam periode itu, pencapaian tertinggi penjualan Ford terjadi di tahun 2011 sebanyak 15.988 unit dan angka terendah di 2015 yakni 6.103 unit. Khusus di tahun 2011, Ford Everest terjual 1.639 unit.
Communication Director PT Ford Motor Indonesia, agen tunggal pemegang merek Ford di Indonesia, Lea Kartika Indra menyatakan saat ini perusahaannya masih melakukan finalisasi kontrak dengan RMA group. RMA adalah mitra Ford di Thailand.
“Kami sedang melakukan finalisasi rincian kesepakatan kontrak dengan RMA group, perusahaan yang akan menyediakan layanan servis, suku cadang, dan jaminan garansi kepada konsumen di Indonesia," ujar Lea.
Sementara itu soal dugaan modifikasi mobil terkait pajak, Lea membantahnya. Menurut Lea, pihak Ford patuh terhadap peraturan dan kebijakan Pemerintah Indonesia termasuk persyaratan masuk bea cukai dan kewajiban pajak impor produk mereka. “Kepatuhan ini didasarkan pada izin resmi dari pemerintah Indonesia untuk setiap program kendaraan kami sebelum impor dan penjualan domestik kendaraan tersebut dilakukan” tandasnya.
“Ford masuk Indonesia secara legal dan diterima masyarakat. Layanannya ke konsumen harus kontinyu,” kata Sekretaris Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Suyanto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (8/9).
Menurut dia, Ford harus tetap menjalankan layanan purna jual. Mereka juga diminta tidak menjadikan persaingan dagang sebagai alasan menutup bisnis dan menghentikan layanan purna jual.
YLKI juga meminta pemerintah turun tangan terkait hengkangnya Ford dan menjamin seluruh kewajibannya kepada konsumen dipenuhi. Pemerintah juga harus mengantisipasi kejadian serupa tidak terjadi pada perusahaan lain. Kementerian Perindustrian sebaiknya membuat ketentuan yang mengikat bagi para investor untuk melindungi konsumen.
Ditambahkan, semestinya, Ford yang hengkang bukan karena bangkrut, tetap memberi jaminan layanan purna jual kepada konsumen.
“Kecuali kalau Ford di seluruh dunia bangkrut, itu lain soal kalau sampai tidak memberikan layanan purna jual. Jadi kalau mereka hengkang dari Indonesia kemudian lepas tangan tapi di negara lain masih berjalan, itu tidak fair namanya. Ini dituntut iktikad baik dari Ford,” tutur dia.
Kecurangan Pajak
Selain persoalan konsumen, Ford juga kini tengah ditelisik terkait dugaan kecurangan pajak penjualan barang mewah produk Ford Everest dengan modus modifikasi spesifikasi impor dari Thailand. Direktorat Jenderal Bea Cukai kini tengah gencar menelusuri dugaan itu.
Selama ini, Ford Everest adalah produk unggulan Ford. Di beberapa negara, Everest bahkan melampaui pesaing dekatnya. Di India, misalnya, Everest melampaui penjualan Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, dan Hyundai Santa fe.
Data Gaikindo menyebutkan dalam lima tahun terakhir (2011-2015), Ford menjual 55.238 unit kendaraan. Dalam periode itu, pencapaian tertinggi penjualan Ford terjadi di tahun 2011 sebanyak 15.988 unit dan angka terendah di 2015 yakni 6.103 unit. Khusus di tahun 2011, Ford Everest terjual 1.639 unit.
Communication Director PT Ford Motor Indonesia, agen tunggal pemegang merek Ford di Indonesia, Lea Kartika Indra menyatakan saat ini perusahaannya masih melakukan finalisasi kontrak dengan RMA group. RMA adalah mitra Ford di Thailand.
“Kami sedang melakukan finalisasi rincian kesepakatan kontrak dengan RMA group, perusahaan yang akan menyediakan layanan servis, suku cadang, dan jaminan garansi kepada konsumen di Indonesia," ujar Lea.
Sementara itu soal dugaan modifikasi mobil terkait pajak, Lea membantahnya. Menurut Lea, pihak Ford patuh terhadap peraturan dan kebijakan Pemerintah Indonesia termasuk persyaratan masuk bea cukai dan kewajiban pajak impor produk mereka. “Kepatuhan ini didasarkan pada izin resmi dari pemerintah Indonesia untuk setiap program kendaraan kami sebelum impor dan penjualan domestik kendaraan tersebut dilakukan” tandasnya.
Sumber : http://www.beritasatu.com/ekonomi/38...-konsumen.html





**********************************************************************************************
Ada next inpoh lagi nih ternyata dari dibalik ford yang hengkang.
Sebelumnya ada cerita ini gan yang ane share di kamar lain

http://industri.kontan.co.id/news/be...r-ford-everest
Ada persoalan konsumen dan dugaan siasati pajak??? Apa ini jadi alasan mereka pergi yakk.

Cendolnya gan


0
1.9K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan