LAPORANNEWS.COM

Jakarta - Menteri keuangan Sri Mulyani dalam rapat internal Komisi XI DPR RI menyampaikan, hampir semua pimpinan negara yang tergabung dalam G-20 kecewa dengan pertumbuhan ekonomi negaranya masing-masing.

"Hampir seluruh pimpinan negara seragam mengatakan bahwa mereka kecewa. Bahwa mereka tidak berhasil mengangkat pertumbuhan ekonomi dunia," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia selama 7 tahun selalu dibawah 3,5%. Meski begitu, Indonesia selalu mengalami pertumbuhan di sisi produktifitas, sehingga pertumbuhan ekonomi nasional sedikit meningkat, khususnya di bidang industri.

"Yang relevan untuk Indonesia, tentu saja dari sisi suplainya, pembahasan mengenai stagnasi dari produktifitas dan exit suplai terutama pada bidang industri steel," katanya.

Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara yang pertumbuhan ekonominya tertinggi ke-3 di antara negara-negara G-20. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi ke-3 pada G-20," ucapnya.

Dalam laporanya pada agenda G-20, kata Sri Mulyani, Indonesia tidak dapat lagi mengandalkan faktor luar negeri untuk menarik pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya dalam bidang ekspor-impor.

"Dari sisi ekspor dan impor, artinya dari sisi demand kita mungkin tidak berharap. Kita semua tidak mungkin, atau tidak boleh mengandalkan faktor luar negeri sebagai faktor penarik pertumbuhan ekonomi, dan ini bukan versi saya sendiri, ini saya me-report atau melaporkan kepada Bapak dan Ibu sekalian di suasana G-20," paparnya.

Karenanya, untuk tahun depan, ia mengatakan, Kementerian Keuangan akan fokus terhadap pembangunan infrastruktur, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan.

"Dari pemerintah untuk tahun depan akan fokus untuk infrastruktur, pengentasan kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan bahkan presiden ingin betul-betul menjalankan proyek-proyek infrastruktur," ungkapnya
Source : laporannews.com