- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Usaha menjadi Dono, Kasino, Indro dalam Warkop DKI Reborn


TS
kangjati
Usaha menjadi Dono, Kasino, Indro dalam Warkop DKI Reborn

Quote:
Abimana Aryasatya, Vino G Bastian, dan Tora Sudiro dipercaya Falcon Pictures memerankan trio Dono, Kasino, Indro dalam film Warkop DKI: Jangkrik Boss! Part. 1. Sebuah mandat yang membanggakan, sekaligus penuh tantangan untuk dilakoni. Pasalnya, trio yang tergabung dalam kelompok Warkop DKI tersebut merupakan nama besar dalam ranah hiburan --terutama komedi-- di tanah air.
Total 34 film yang mereka bintangi mulai dari Mana Tahan (1979) dan terakhir Pencet Sana Pencet Sini (1994) acap kali mendapat predikat sebagai film Indonesia terlarisdari Peredaran Film Nasional (Perfin).
Bahkan hingga sekarang, saat Dono dan Kasino telah mangkat, film-film Warkop DKI masih sering wira-wiri di layar kaca karena tayang melulu di stasiun televisi nasional, biasanya saat musim libur anak sekolah. Penggemar kelompok yang awalnya bermula dari sebuah acara obrolan santai di stasiun radio ini terdiri bermacam lapisan masyarakat dan lintas generasi.
Wajar jika ketiganya merasa perlu waktu untuk mengiyakan tawaran bermain dalam proyek yang diberi nama Warkop DKI Reborn ini.
"Kami butuh lebih dari dua bulan melakukan pendekatan agar mereka bersedia main dalam film ini," ungkap Frederica, produser Falcon Pictures, kepada Beritagar.id usai gala premiere yang berlangsung di CGV Blitz, Grand Indonesia, Jakarta Pusat (2/9/2016).
Indrodjojo Kusumonegoro (58), personel Warkop DKI tersisa, sejak awal tidak menuntut para pemain yang nantinya terpilih memiliki kesamaan fisik dengan sosok mereka bertiga. "Saya hanya ingin sosok aktor mumpuni yang bisa membawakan karakter Dono, Kasino, Indro. Soal penampilan biar jadi urusan penata rias," ujarnya.
Berdasarkan rekomendasi tersebut, Erica bersama sutradara Anggy Umbara mulai berdiskusi dan melakukan pemilihan dengan pertimbangan matang. Hasilnya mereka memilih Abi (memerankan Dono), Vino (Kasino), dan Tora (Indro). Dari ketiga aktor tersebut, Vino (34) adalah sosok yang paling lama memberi anggukan tanda setuju.
"Mungkin karena dia butuh masa inkubasi terlebih dahulu. Kami waktu itu deg-degan menanti sembari bertanya-tanya apa dia tidak sreg dengan skenarionya, atau malah merasa terlalu terbebani dengan nama besar Warkop DKI," tambah Erica.
Vino mengakui bahwa memerankan tokoh Kasino yang ikonis lewat aneka celetukannya memberikan ketakutan tersendiri. Abi dan Tora segendang sepenarian. Mereka khawatir tidak bisa menghadirkan ketiga sosok Warkop DKI yang telah begitu melekat di benak banyak penggemar.
Marsha Timothy (istri Vino), Nindya Ayu (istri Abi), dan Mieke Amalia (istri Tora) pada awalnya juga sempat waswas, meski dalam hati menyembul rasa senang dan bangga. Menurut mereka, memainkan tokoh yang begitu legendaris adalah tanggung jawab besar.
"Karena menurut saya, Vino itu jauh banget dengan sosok Mas Kasino, baik karakternya maupun penampilannya," tutur Chaca, sapaan Marsha, yang mendampingi suaminya saat gala premiere.
Vino yang mengidolakan Warkop DKI sejak kecil bahkan termasuk tidak setuju kala mendengar kabar pembuatan kembali film Warkop DKI. Menurutnya trio tersebut tak tergantikan. Sikap putra Bastian Tito (pengarang cerita fiksi "Wiro Sableng 212") itu melunak saat berbicara dengan Indro.
"Pakde Indro bilang film ini bukan dibuat untuk menggantikan personel asli, tapi untuk melestarikan film-film Warkop DKI agar bisa dinikmati oleh generasi di bawah kami. Seperti film-film James Bond yang bisa tetap terus bertahan dari generasi ke generasi meski pemeran utamanya kerap berganti," jelasnya.
Dari awalnya menentang, naluri keaktoran Vino yang selalu merasa tertantang untuk terus bereksplorasi memainkan beragam karakter mendadak muncul.
Setelah urusan pencarian pemain kelar, tiba saatnya proses reading alias membedah naskah dan pengenalan karakter masing-masing tokoh. Indro sebagai saksi hidup yang bertugas sebagai konsultan karakter memberikan berbagai masukan tentang apa saja kebiasaan dan sifat rekan-rekannya semasa hidup. Selebihnya, ia bersama Anggy memberi keleluasaan.
Untuk lebih menjiwai peran masing-masing, ketiganya melakukan riset tambahan. Menonton kembali film-film Warkop DKI menjadi santapan utama. Selain itu mereka menggali dari hasil membaca buku perjalanan Warkop DKI, mendengarkan kaset-kaset lawakan Warkop DKI, hingga berdialog dan meminta pendapat keluarga besar Warkop DKI.
Masih ada lagi yang mereka lakukan. Tora misalnya. Aktor berusia 43 itu awalnya ingin memainkan sosok Indro yang kental dengan logat khas Purbalingga. "Om Indro menolak karena sudah pernah menggunakannya dalam film lain. Akhirnya dikasih peran Indro yang berlogat Batak," bebernya.
Sepanjang filmografi Warkop DKI, Indro termasuk jarang menggunakan dialek Batak. Paling sering berdialog dengan aksen Betawi atau Purbalingga. Setelah bolak-balik mencari, Tora akhirnya menemukan film Saya Suka Kamu Punya. Dalam film rilisan 1987 itu, Indro berdialog menggunakan logat Batak sepanjang film.
Pencarian aktor pemeran utama pria terbaik di Festival Film Indonesia 2004 itu masih berlanjut. Kali ini soal penampilan. Berdasarkan hasil pengamatannya dalam beberapa film Warkop DKI, Indro paling sering mengenakan celana highwaist (potongan di atas pinggang), baju ketat, berkumis, dan selalu memakai sepatu Adidas putih. Semuanya ia kumpulkan untuk jadi bekalnya saat syuting.
Beda lagi dengan Abi (33). Sebagai pemain yang paling kontras dengan Dono secara penampilan, ia harus rela tubuhnya sedikit dipermak. Perutnya ditambahi bahan sintetis agar terlihat buncit. Lalu ia harus menggunakan gigi tonggos palsu.
Gigi tersebut dipesannya kepada seorang dokter gigi kenalannya. Semakin susah karena mendiang Dono tidak pernah meninggalkan rekam jejak berupa hasil rontgen gigi yang bisa dijadikan contoh. Alhasil Abi bersama sang dokter kudu melakukan eksperimen beberapa kali hingga ketemu yang cocok.
Walaupun hasil eksperimen gigi palsu tersebut tidak terlalu memengaruhi intonasi dan caranya mengobrol, tetap saja efek yang ditimbulkannya adalah sakit rahang dan kepala jika dipakai terlalu lama. Jadilah setiap jeda syuting, ia harus melepas gigi palsu yang terdiri dari bagian atas dan bawah.
Setelah perkara penampilan beres, kebiasaan yang selalu dilakukan Abi sebelum syuting adalah mendendangkan lagu "Burung Kakatua". Itu dilakukan agar intonasi dan nada suaranya selaras dengan mendiang Dono. Dalam bahasa Abi, kebiasaan itu disebutnya proses tuning. Pasalnya, suara Dono saat menyanyikan lagu yang termuat dalam film Dongkrak Antik (1982) itu paling terngiang di kepala Abi.
Kerja keras mereka bertiga untuk memerankan Dono, Kasino, Indro tidak sia-sia. Para keluarga besar Warkop DKI mengaku terkesan. Andika Aria Sena, putra Dono, yang ikut menyaksikan penayangan perdana Jangkrik Boss! Part.1 di CGV Blitz mengakui kemiripan antara Abi dengan mendiang ayahnya. "Terutama gerak gerik dan suara falsnya kalau lagi menyanyi," ucap Aria.
Indro yang terus mendampingi selama syuting bahkan meneteskan air mata. Melihat chemistry yang dibangun Abi, Vino, dan Tora di lokasi syuting mengingatkannya kembali pada dua mendiang sahabatnya yang telah berpulang.
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part.1 yang juga menampilkan Hannah Al Rashid, Nikita Mirzani, Ence Bagus, Fazura, Agus Kuncoro, Ingrid Widjanarko, dan Arie Kriting, dan Hengky Solaiman tayang di bioskop mulai 8 September 2016.
Total 34 film yang mereka bintangi mulai dari Mana Tahan (1979) dan terakhir Pencet Sana Pencet Sini (1994) acap kali mendapat predikat sebagai film Indonesia terlarisdari Peredaran Film Nasional (Perfin).
Bahkan hingga sekarang, saat Dono dan Kasino telah mangkat, film-film Warkop DKI masih sering wira-wiri di layar kaca karena tayang melulu di stasiun televisi nasional, biasanya saat musim libur anak sekolah. Penggemar kelompok yang awalnya bermula dari sebuah acara obrolan santai di stasiun radio ini terdiri bermacam lapisan masyarakat dan lintas generasi.
Wajar jika ketiganya merasa perlu waktu untuk mengiyakan tawaran bermain dalam proyek yang diberi nama Warkop DKI Reborn ini.
"Kami butuh lebih dari dua bulan melakukan pendekatan agar mereka bersedia main dalam film ini," ungkap Frederica, produser Falcon Pictures, kepada Beritagar.id usai gala premiere yang berlangsung di CGV Blitz, Grand Indonesia, Jakarta Pusat (2/9/2016).
Indrodjojo Kusumonegoro (58), personel Warkop DKI tersisa, sejak awal tidak menuntut para pemain yang nantinya terpilih memiliki kesamaan fisik dengan sosok mereka bertiga. "Saya hanya ingin sosok aktor mumpuni yang bisa membawakan karakter Dono, Kasino, Indro. Soal penampilan biar jadi urusan penata rias," ujarnya.
Berdasarkan rekomendasi tersebut, Erica bersama sutradara Anggy Umbara mulai berdiskusi dan melakukan pemilihan dengan pertimbangan matang. Hasilnya mereka memilih Abi (memerankan Dono), Vino (Kasino), dan Tora (Indro). Dari ketiga aktor tersebut, Vino (34) adalah sosok yang paling lama memberi anggukan tanda setuju.
"Mungkin karena dia butuh masa inkubasi terlebih dahulu. Kami waktu itu deg-degan menanti sembari bertanya-tanya apa dia tidak sreg dengan skenarionya, atau malah merasa terlalu terbebani dengan nama besar Warkop DKI," tambah Erica.
Vino mengakui bahwa memerankan tokoh Kasino yang ikonis lewat aneka celetukannya memberikan ketakutan tersendiri. Abi dan Tora segendang sepenarian. Mereka khawatir tidak bisa menghadirkan ketiga sosok Warkop DKI yang telah begitu melekat di benak banyak penggemar.
Marsha Timothy (istri Vino), Nindya Ayu (istri Abi), dan Mieke Amalia (istri Tora) pada awalnya juga sempat waswas, meski dalam hati menyembul rasa senang dan bangga. Menurut mereka, memainkan tokoh yang begitu legendaris adalah tanggung jawab besar.
"Karena menurut saya, Vino itu jauh banget dengan sosok Mas Kasino, baik karakternya maupun penampilannya," tutur Chaca, sapaan Marsha, yang mendampingi suaminya saat gala premiere.
Vino yang mengidolakan Warkop DKI sejak kecil bahkan termasuk tidak setuju kala mendengar kabar pembuatan kembali film Warkop DKI. Menurutnya trio tersebut tak tergantikan. Sikap putra Bastian Tito (pengarang cerita fiksi "Wiro Sableng 212") itu melunak saat berbicara dengan Indro.
"Pakde Indro bilang film ini bukan dibuat untuk menggantikan personel asli, tapi untuk melestarikan film-film Warkop DKI agar bisa dinikmati oleh generasi di bawah kami. Seperti film-film James Bond yang bisa tetap terus bertahan dari generasi ke generasi meski pemeran utamanya kerap berganti," jelasnya.
Dari awalnya menentang, naluri keaktoran Vino yang selalu merasa tertantang untuk terus bereksplorasi memainkan beragam karakter mendadak muncul.
Setelah urusan pencarian pemain kelar, tiba saatnya proses reading alias membedah naskah dan pengenalan karakter masing-masing tokoh. Indro sebagai saksi hidup yang bertugas sebagai konsultan karakter memberikan berbagai masukan tentang apa saja kebiasaan dan sifat rekan-rekannya semasa hidup. Selebihnya, ia bersama Anggy memberi keleluasaan.
Untuk lebih menjiwai peran masing-masing, ketiganya melakukan riset tambahan. Menonton kembali film-film Warkop DKI menjadi santapan utama. Selain itu mereka menggali dari hasil membaca buku perjalanan Warkop DKI, mendengarkan kaset-kaset lawakan Warkop DKI, hingga berdialog dan meminta pendapat keluarga besar Warkop DKI.
Masih ada lagi yang mereka lakukan. Tora misalnya. Aktor berusia 43 itu awalnya ingin memainkan sosok Indro yang kental dengan logat khas Purbalingga. "Om Indro menolak karena sudah pernah menggunakannya dalam film lain. Akhirnya dikasih peran Indro yang berlogat Batak," bebernya.
Sepanjang filmografi Warkop DKI, Indro termasuk jarang menggunakan dialek Batak. Paling sering berdialog dengan aksen Betawi atau Purbalingga. Setelah bolak-balik mencari, Tora akhirnya menemukan film Saya Suka Kamu Punya. Dalam film rilisan 1987 itu, Indro berdialog menggunakan logat Batak sepanjang film.
Pencarian aktor pemeran utama pria terbaik di Festival Film Indonesia 2004 itu masih berlanjut. Kali ini soal penampilan. Berdasarkan hasil pengamatannya dalam beberapa film Warkop DKI, Indro paling sering mengenakan celana highwaist (potongan di atas pinggang), baju ketat, berkumis, dan selalu memakai sepatu Adidas putih. Semuanya ia kumpulkan untuk jadi bekalnya saat syuting.
Beda lagi dengan Abi (33). Sebagai pemain yang paling kontras dengan Dono secara penampilan, ia harus rela tubuhnya sedikit dipermak. Perutnya ditambahi bahan sintetis agar terlihat buncit. Lalu ia harus menggunakan gigi tonggos palsu.
Gigi tersebut dipesannya kepada seorang dokter gigi kenalannya. Semakin susah karena mendiang Dono tidak pernah meninggalkan rekam jejak berupa hasil rontgen gigi yang bisa dijadikan contoh. Alhasil Abi bersama sang dokter kudu melakukan eksperimen beberapa kali hingga ketemu yang cocok.
Walaupun hasil eksperimen gigi palsu tersebut tidak terlalu memengaruhi intonasi dan caranya mengobrol, tetap saja efek yang ditimbulkannya adalah sakit rahang dan kepala jika dipakai terlalu lama. Jadilah setiap jeda syuting, ia harus melepas gigi palsu yang terdiri dari bagian atas dan bawah.
Setelah perkara penampilan beres, kebiasaan yang selalu dilakukan Abi sebelum syuting adalah mendendangkan lagu "Burung Kakatua". Itu dilakukan agar intonasi dan nada suaranya selaras dengan mendiang Dono. Dalam bahasa Abi, kebiasaan itu disebutnya proses tuning. Pasalnya, suara Dono saat menyanyikan lagu yang termuat dalam film Dongkrak Antik (1982) itu paling terngiang di kepala Abi.
Kerja keras mereka bertiga untuk memerankan Dono, Kasino, Indro tidak sia-sia. Para keluarga besar Warkop DKI mengaku terkesan. Andika Aria Sena, putra Dono, yang ikut menyaksikan penayangan perdana Jangkrik Boss! Part.1 di CGV Blitz mengakui kemiripan antara Abi dengan mendiang ayahnya. "Terutama gerak gerik dan suara falsnya kalau lagi menyanyi," ucap Aria.
Indro yang terus mendampingi selama syuting bahkan meneteskan air mata. Melihat chemistry yang dibangun Abi, Vino, dan Tora di lokasi syuting mengingatkannya kembali pada dua mendiang sahabatnya yang telah berpulang.
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part.1 yang juga menampilkan Hannah Al Rashid, Nikita Mirzani, Ence Bagus, Fazura, Agus Kuncoro, Ingrid Widjanarko, dan Arie Kriting, dan Hengky Solaiman tayang di bioskop mulai 8 September 2016.
Semoga aja thread ini menghargai karya film Indonesia dan kangen dengan Warkop DKI
. Jangan lupa share ke temen gan thread ini, rate bintang 5 pun boleh 


Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng deh

Sumur:
Beritagar.id
Beritagar.id
Jangan lupa cek thread ane yang lain gan 

Quote:
- 5 kata Bahasa Indonesia yang selama ini sering salah digunakan
- Menurut agan Setya Novanto perlu mundur atau nggak
- Terungkap, 5 provinsi di Indonesia yang suka BAB sembarangan. Cek gan!
- Yuk gan cari tahu sejarah lampu lalu lintas
- 4 Pertanyaan penting saat kencan pertama
- 5 es krim kekinian di Instagram yang wajib agan coba
- 6 tips liburan murah buat agan-agan
- Minum air gak harus 8 gelas sehari gan
- Kontes adu jelek di Zimbabwe ricuh karena yang menang masih dianggep ganteng (FOTO)
- Agan tipe anak kos yang kaya gimana?
- Jangan sekali-kali kabur dari razia polisi kalo gak mau kaya gini gan (FOTO)
- Sedih gan, orang-orang ini ga dikasih main Facebook gara-gara namanya
- Pemandangan sungai di Jakarta yang sempet bikin heboh nih gan! (FOTO)
- 5 tips hemat BBM
- Serba paling di Hari Film Nasional
- Salahkah jika perempuan bekerja dan laki-laki menjadi ayah rumah tangga?
- Keahlian khusus yang dicari perusahaan tahun 2021 nanti
- Cara mencegah obesitas sejak masih kecil
- Bincang eksklusif dengan Anies Baswedan: Saya tidak mengira akan diganti
- 8 fakta pacaran masa kini yang bisa bikin agan-agan kecewa
- Hati-hati, hal ini bisa bikin agan gak subur

0
3.6K
Kutip
28
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan