Rambut pada ban baru di etalase toko sering kali digunakan jadi penanda kondisi belum digunakan atau masih baru. Lantas setelah dibeli lalu digunakan apakah sebaiknya bagian itu dibuang atau dibiarkan saja?
Biar lebih mudah dimengerti ada baiknya kita pahami dulu soal proses pembuatan ban

Ban kedaraan dibuat dengan cara menyatukan bebrapa lapis bahan bahkan sampai 200 jenis bahan ada pada ban kendaraan. Ada benang, kawat, karet dan bahan kimia lainnya. Prosesnya pun tidak instan. Mulai dari karet mentah di lebur kasih warna kemudian di bentuk, dilapis dengan berbagai lapisan dan akhirnya di cetak



Saat proses cetak inilah ban di pres dalam ruang bertekanan tinggi dengan air panas sebagai media penekan. Di cetakan tersebut ada lobang lobang kecil yang berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terjebak dalam proses pencetakan. Saat udara sudah keluar maka lubang lubang kecil tersebut terisi oleh karet dari ban yang di cetak dengan air panas di suhu tinggi pada takanan tinggi pula. Tahapan ini disebut curing atau istilah mudahnya ban sedang dimasak. Ketika proses itu terjadi sebagian material ban ada yang terdorong ke jalur udara. Setelah proses curingselesai, itulah yang membentuk rambut-rambut pada ban. Jadilah rambut rambut kecil di ban