Kok, APBN kita masih saja tekor.. Duitnya kemana..??
Republik ini hampir saja pailit dan bangkrut gara-gara “supir bis” nya salah hitung karena nggak becus ngurus Negara.. akhirnya Negara gagal fiskal..
Menteri Keuangan yang baru ini, kereen nih.. rasional, terukur, mampu dan berani menampar pemikiran ambisius yang tak jelas arahnya, yang selama ini dibangun hanya untuk pencitraan semata..
Menkeu Sri Mulyani Akan Pangkas Belanja Negara Rp133 T
Pemerintah akan kembali memangkas anggaran belanja negara untuk kedua kalinya pada tahun ini, yang kali ini direncanakan sebesar Rp133,8 triliun. Langkah ini diambil guna meredam
pelebaran defisit menyusul tidak tercapainya target penerimaan perpajakan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, realisasi penerimaan perpajakan pada tahun ini akan meleset sekitar Rp219 triliun dari target Rp1.784,2 triliun di APBNP 2016.
Untuk menjaga kredibilitas APBN, ia mengusulkan agar anggaran belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) serta transfer ke daerah dikurangi.
Sri Mulyani selama ini memang terkenal sangat disiplin menjaga fiskal… siap-siap saja banyak proyek Jokowi yang bakalan “mangkrak”..
Akhirnya, Sri Mulyani membangunkan para “pemimpi” yang terkecoh dan di nina-bobokkan oleh bualan..
“Duitnya ada… Duitnya ada, yang penting kerja, kerja, kerja..”(fajar.co.id)
Ternyata Dana yang Dimaksud Jokowi Saat Debat Pilpres Adalah Ngutang Ke China?
Suatu malam di acara debat capres:
Capres No. 1 : "Bikin kartu ini, bikin kartu itu... Itu bisa saja Pak Jokowi. Tapi dananya dari mana? Emang uang bisa turun dari langit!? Anggaran kita bocor Pak Jokowi, Bocorrr..!!"
Jokowi : "Anggarannya ada, dananya ada. Tinggal kita mau kerja atau tidak, hanya itu, mau kerja atau tidak?
Dan hari berikutnya, pada sebuah kegiatan kampanye, di hadapan massa pendukung:
Jokowi : "Nonton debat semalam gak? Masak isinya Bocor, Bocor terus, emang pompa air...!? HehS E N S O R.. (penuh cengengesan)"
Dan Kini...
Bukalah Mata lebar-lebar wahai rakyat Indonesia!
Kalian itu dipimpin oleh seorang pendusta!!
Anggarannya ada.... Dananya ada.... ?
Mana Buktinya??
(1) Kenapa harus terus menerus menambah hutang luar negeri?5 Bulan dipimpin Jokowi-JK, utang pemerintah naik Rp 31,6 triliun
(merdeka.com/uang/5-bulan-d…) Pemerintahan Jokowi Masih Ambil Utang Luar Negeri Buat Bangun Infrastruktur
(finance.detik.com/read/2015/02/2…)
(2) Kenapa harus mengemis-ngemis investasi kepada luar negeri? Terbang ke Jepang dan China, Jokowi Tagih Rencana Investasi? (finance.detik.com/read/2015/03/2…)
Jokowi Ajak Belanda Ambil Proyek Prioritas Pemerintah-Swasta di Bidang Infrastruktur (rmol.co/read/2015/03/3…)
(3) Dan bukti bahwa Pemerintahan Jokowi sedang galau serta kelimpungan karena mengalami kesempitan ruang fiskal (tidak memiliki dana), adalah hendak memutar dana masyarakat yang ada pada berbagai lembaga pengelola dana, seperti dana haji pada Kementerian Agama & dana pensiun pada PT (persero) Taspen untuk di "putar" dulu (di investasikan) ke Sektor Infrastruktur, dengan janji akan mendapatkan yield (untung) yang lebih tinggi?
(4) Lhah... katanya, subsidi BBM dicabut itu untuk pembangunan sektor infrastruktur ?! Kok masih kalap mencari sumber pendanaan lain?
(5) Di sisi lain, hal yang sangat ironis adalah adanya penyuntikan dana secara besar-besaran kepada BUMN, yang (sebagian) Komisaris-nya adalah ex poliTIKUS dan relawan pendukung Jokowi?
(6) Belum lagi bejibun rencana2 Jahat lainnya seperti: Pencabutan subsidi Pupuk, Tarif KA, Listrik, penaikan Tarif Tol, dan Bea Meterai! Terus menerus memeras Rakyat!!
Jadi...
Jokowi cuma mengkritik IMF, Bank Dunia atau lainnya, tapi malah nambah utang!
# Kerja...kerja...kerja uang kita punya yg penting kita mau kerja, uangnya... ? Dapat utang dari China…!!
Komen TS:
Ts biasa pakai detik sebagai sumber, ini sumber baru ga tahu masuk rules atau tidak. TS bukan nasbung, apalagi nastak.TS cuma suka lihat nasbung dan nastak cakar-cakaran. Ts pesan nasgor satu.
wa yg milih si jokowi juga geleng geleng kepala
wa paling kaget si jokowi lsg menjanjikan para tkw indonesia untuk menghapus kartu apa gitu (agak lupa) lsg hah jleb dihati ini toh president pilihan wa, yah mau diapain lagi tah, ngerti juga nih president dari kalangan teknik pasti nya memang kurang paham ttg ekonomi memang mesti di bantu org yang kuat jaga keuangan berani nentang sang president untuk memperbaiki kekurangan nya.
President kita ini bisa di kata rezim pajak menarik pajak tidak kira kira hingga ekonomi jatuh banyak kerusuhan di tingkat mentri, terutama kemarin ketika mentri perdagangan ada di usa salah satu dirjen nya bikin rusuh ( dgn oknum polisi) ttg barang berlabel sni ini sangat fatal karena ada penyitaan bukan brg seharusnya tdk di haruskan berlabel sni.
kekecewaan masyarakat terhadap jembatan selat sunda di ganti dgn kereta peluru jakarta bandung yang di anggap masyarakat tidak di butuhkan, juga tol laut yang menjadi tanda tanya masyarakat.
Banyak project infrastruktur entah darimana dananya, banyak pernyataan pernyataan president sangat aneh yang berbalik menjadi olok olok oleh publik terutama pihak yang berseberangan.
yang paling mengejutkan soal mentri Esdm bukan berkewarganegaraan Indonesia yang wa mengerti ini intrik di lancarkan karena perebutan jabatan basah oleh kawan dan lawan politik president
persoalan uber taksi, harus di lihat apakah taksi uber sesuai dgn indonesia dan tentu nya harus ada komunikasi antara komeninformatika dan ke mentrian perhubungan, juga harus ada perlindungan terhadap driver uber karena uber secara terang terangan mempunyai tujuan untuk mengganti driver uber dgn mesin yang saat ini technology nya sudah mulai matang.
persoalan dana indonesia yang di taruh di singapore dan negara tax heaven, yang menonjol karena bencana kabut asap di singapore hingga membuat penaruh dana disana menjadi resah oleh kebijakan pemerintah singapore yang wa duga menjadi awal tax amnesty.
tax amnesty yang bukan benar benar amnstey without punishment tetapi ada denda sekian persen dan bila tidak kena 200%, keributan terjadi karena ketidak siapan, hingga terjadi salah target bukan wp besar malah wp kecil yang pusing juga memperlihatkan bahwa pembetulan spt ternyata mempunyai prosedur yang sangat sangat pahit ( hingga pada masa lalu pembetulan spt bukan pilihan bagi wajib pajak)
pemerintah yang terus menerus mencabut subsidi, menjadi pertanyaan dana subsidi ini kemana penggunaan nya, dana pencabutan subsidi ini seharusnya sudah cukup besar? menjadi pertanyaan lagi dgn dana dari pencabutan subsidi seharusnya dana tersebut cukup besar kenapa target penerimaan pajak sangat tinggi sekali?
Dan banyak masal lain nya
Quote:
Original Posted By perfectshine►Saya bukan nastak atau nasgor atau nasbung atau apalah itu
Yang jadi pertanyaan sekarang adalah, kita musti gimana??
Kalo dalam dunia bisnis sih memang hutang itu bisa dimanfaatkan dalam artian banyak pengusaha yg main duit bank dengan hutang sebanyak2 nya dan membeli aset sebanyak banyaknya serta membuka usaha sebanyak2 nya, dengan harapan
1. Harga aset melambung tinggi melebihi nilai hutang + bunga
2. Usaha yg dibuka bisa dipakai hasilnya untuk membayar cicilan tiap bulannya.
Tp sekali masuk ke situ gak akan pernah bisa selesai akan terus take over dari 1 bank ke bank lain dan hutang akan terus digelembungkan. Kapan bisa selesai hutang??
1. Ada kasus kaya 98 terjadi dan terjadi pemutihan hutang
2. Ada keajaiban sehingga aset2 yg dibeli bisa melonjak tajam harganya dan usaha yg dibukanya semua sukses
Terus sekarang kl untuk negara kita gimana?? Tuh hutang udah terlanjur besar sekali.............
1. Negara ini sudah gak bisa menjual apa2 lagi semua harta kekayaan udah di explore asing, pariwisata juga gitu2 doang
2. Usaha pemerintah seperti BUMN jg gak pernah menguntungkan katanya RUGI TERUS
terus apa dan bagaimana?? Caranya??? Selain drpd terus membesarkan hutang kita sampe suatu saat menjual negara ini pada aseng????
Ts lebay maximal y hehe, bangkrut nggak juga kali, satu hal yg pasti presiden Jkw itu ambisius, optimistis. Kemaren kan ceritanya ekonomi dunia bakal bagus pajak indo bakal bagus juga manya dia langsung genjot infrastruktur, kenyataannya ekonomi melambat amerika lesu china lesu dunia lesu, makanya pendapatan pajak meleset, karena orang lagi malas buang2 duit, makanya pendapatan pajak meleset dari perkiraan. Pajak kurang,, pendaptan kurang, jkw agak linglung. Makanya rapbn kepaksa direvisi, tapi dia tetep keekeuh infra jalan terus, konsekuensinya y ngutang ngiritin belanja yg nggak penting dll. Soal utang sih juga jangan terlalu lebay, kan masih terkendali masih aman, yg penting kan Utangnya produktif nggaak terlalu besar juga. Tax amnesty menurut ane juga bagus, Buat ngasih kesempatan penggemplang pajak buat tobat sebelum mereka nantinya ditindak tegas sesudahnya, tapi ane masih sanksi bisa dapetnya sampai 4000 triliun
Quote:
Original Posted By f41lure►sumber kok blogcepot
Duitnya kesini blokk
Pemerintah Indonesia menganggarkan Rp 413,946 triliun pada tahun 2015 untuk pembayaran utang. Jumlah tersebut terdiri dari Rp 151,968 triliun pembayaran bunga dan Rp 261,978 triliun pembayaran pokok utang.
Jumlah ini meningkat disbanding tahun sebelumnya yang pembayaran hutangnya mencapai Rp 370,472 triliun (Rp 133,440 triliun bunga dan Rp 237,032 triliun pokok utang)