Trit terlambat.

Ahok Mengancam Keras Bamus Betawi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuding organisasi masyarakat Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi) ikut terlibat dalam urusan politik dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. Padahal, menurut dia, biaya operasional organisasi tersebut berasal dari hibah yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ahok menilai kecenderungan berpolitik yang terjadi dalam keanggotaan Bamus Betawi telah melanggar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. "Mereka bilang, Gubernur Jakarta harus orang Betawi. Itu udah enggak betul," kata Ahok di Balai Kota pada Selasa, 6 September 2016. "Kalau saya, sih, enggak takut."

Ahok mempersilakan Bamus Betawi jika mau berpolitik, tapi dia tidak akan memberikan dana hibah Rp 4-5 miliar per tahun lagi. "Bamus Betawi enggak boleh menerima uang hibah kalau dipakai berpolitik. Makanya saya bilang harus distop," ucap Ahok.

Ahok juga menyoroti salah satu kegiatan organisasi tersebut, seperti Lebaran Betawi, yang menampilkan seruan dan pidato menyebar kebencian dengan isu suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA). Tindakan itu jelas melanggar konstitusi. "Bagaimana uang rakyat dipakai Bamus Betawi seperti itu. Kalau mau nolong Betawi, ya fokus aja di Setu Babakan, tari-tarian. Pasti kami dukung," ujar Ahok.

Dia sejatinya tak setuju Bamus Betawi diberi dana hibah. Namun Ahok beralasan, "Sekda kan yang nentuin tiap TAPD (tim anggaran pemerintah daerah). Bisa keluar lagi nanti. Ya kan memang (Sekda DKI) yang putusin semuanya," tuturnya.

Ketua Umum Bamus Betawi Zainudin menepis tudingan bahwa organisasi yang dipimpinnya berpolitik. Zainudin alias Oding menjelaskan, Bamus Betawi menghimpun masyarakat Betawi, sehingga turut merespons dinamika sosial di Ibu Kota DKI Jakarta. Hasil Rapat Pimpinan Bamus Betawi soal pilkada 2017 adalah menawarkan kepada partai politik untuk mengajukan salah satu putra Betawi sebagai calon wakil gubernur. Sedangkan mengenai calon gubernur, Bamus menyerahkan sepenuhnya kepada partai.

Oding menyatakan yang dilakukan Bamus Betawi adalah menyalurkan aspirasi anggotanya. "Terserah partai. Mau ambil (putra Betawi), alhamdulillah. Kalau tidak, ya kebangetan. Ini bukan berpolitik, kan? Ini kan aspirasi putra daerah. Masak, begitu dibilang berpolitik," ujar Oding kepada Tempo, Selasa, 6 September 2016. "Bamus netral, tidak dukung-mendukung."
https://m.tempo.co/read/news/2016/09...s-bamus-betawi

Sementara itu, ini bantahan dari Ketua Bamus Betawi :

Jakarta - Gubernur sekaligus kandidat petahana Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuding organisasi kemasyarakatan Bamus Betawi
menggunakan dana hibah dari Pemerintah Provinsi untuk bermain politik bersentimen Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA).
Menjawab tudingan ini, Bamus Betawi memberi penjelasan.

Ketua Umum Bamus Betawi Zainudin, akrab disapa Oding, menyatakan pihaknya bukan bermaksud bermain politik. Melainkan, Bamus Betawi hanya menawarkan tokoh-tokoh termasuk PNS bawahan Ahok, yakni Sekda DKI Saefullah dan Deputi Gubernur Sylviana Murni, untuk menjadi cawagub dari cagub usungan partai-partai politik.

"Ada salah paham dari Gubernur. Saya kira kami bukan main politik, tapi kita tawarkan orang-orang Betawi, kita sudah putuskan, ini silakan dipakai oleh partai-partai politik. Kalau enggak ya enggak papa," kata Oding saat berbincang, Selasa (6/9/2016).

Dia menjelaskan, ada empat nama yang digadang sesepuh Betawi serta para ulama untuk disuarakan Bamus Betawi menjadi cawagub, yakni Nachrowi Ramli, Abraham Lunggana (Lulung), Saefullah, dan Sylviana Murni. Soal politik secara langsung, Bamus Betawi berada di garis netral, kecuali hanya menyampaikan amant para sesepuh dan ulama. Soal perkara bermain isu SARA. Oding juga mencoba meluruskan kesalahpahaman Ahok.

"Enggak ada. Kita enggak pernah gunakan isu SARA. Kalau ada pun maka itu individu saja, itu individu mereka. Tapi Bamus Betawi tidak sampai di sana. Kita ini lembaga masyarakat adat yang menjaga betul kultur Betawi, dan ini harus dihargai," kata Oding.

Dia siap menjelaskan langsung ke Ahok bila diperlukan. Soal adanya hibah dari Pemprov DKI sebesar sekitar Rp 4 miliar hingga Rp 5 miliar, Oding menyatakan hal ini memang benar.

"Iya. Sudah sejak lama Bamus Betawi dapat hibah. Itu bentuk apresiasi Pemda terhadap pribumi asli mengembangkan nilai-nilai kultur budaya," kata Oding.

Oding sendiri adalah kader Partai Golkar dan Ketua Fraksi di DPRD DKI. Sebagaimana diketahui, Golkar mendukung Ahok di Pilgub DKI 2017. Bagaimana dengan sikap Oding yang menjalankan aspirasi Bamus Betawi?

"Kami belum bersikap. Kami cuma menawarkan cawagub kepada parpol-parpol. Soal dukung-mendukung, Bamus berada di garis
netral. Tawaran cawagub itu karena amanah dari sesepuh, alim ulama, tolong ditawarkan tokoh Betawi," jawab Oding.

https://news.detik.com/berita/329224...ya-salah-paham

Nah, sekarang mari kita kupas sama-sama, Ncang, Ncing, Nyak, Babe, Abang, Mpok, atau siapapun juga yang asli Betawi. Trit ini bukan bermaksud untuk memanaskan situasi,bukan juga untuk mengedepankan isu sektarian atau kesukuan, meskipun sebenarnya di DKI jakarta ini, isu tersebut terlalu kental dan selalu sarat dengan kepentingan sesaat.

Buat ente-ente yang bukan warga DKI Jakarta, mari disimak secara baik, beri pendapat yang baik juga, biar adem.
Perseteruan baru antara Ahok atau Basuki Tjahaya Purnama sebagai Gubernur DKI jakarta dengan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi) menitikberatkan pada tudingan Ahok kepada Bamus Betawi yang mulai bermain api dengan memasuki ranah politik yang MEMANG SEHARUSNYA diharamkan. Mengapa diharamkan? Karena Bamus Betawi adalah sebuah ORMAS INDUK yang menaungi seluruh Ormas bercirikan Betawi di tanah Jakarta untuk mengakomodir segala bentuk kesenian dan budaya Betawi serta melanggengkan atau melestarikannya. Jadi, pada intinya, gak perduli Gubernur DKI Jakarta itu Islam, Nasrani, Budha, Hindu, Bamus Betawi tetap pada posisinya sebagai Ormas yang NETRAL. Mau Gubernurnya orang Betawi asli keq, Sunda keq, Jawa, Makassar, Ambon, atau warga keturunan Tionghoa, Arab, Belanda, atau keturunan Jin sekalipun, Bamus Betawi HARUS TETAP berdiri netral, gak condong kekiri atau condong kekanan. Karena apa? Karena tujuan Bamus Betawi hanyalah memelihara adat dan budaya Betawi, termasuk semua keseniannya.
Sementara urusan cagar budaya Betawi, dan segala monumen yang berhubungan dengan Betawi tempo dulu, itu bukan urusan bamus Betawi.
Begitu juga dengan kesejahteraan masyarakat Betawi/DKI Jakarta.

Lalu, benarkah tudingan Ahok? Atau Ahok hanya memfitnah? Pencitraan? Doyan berantem?
Atau Bamus Betawi yang benar dengan segala bantahannya?

Selain itu, nilai hibah (bantuan) dana yang sangat menggiurkan untuk ukuran sebuah Lembaga sebesar 4-5 M pertahun, apakah hal ini sebanding dengan kontribusi Bamus Betawi kepada warga DKI Jakarta, terutama warga asli Betawi? Kemana saja uang sebesar 4-5M tersebut larinya? Buat apa? Atau adakah laporan yang transparan mengenai pemakaian uang tersebut? 4-5M lho! Itu yang dipakai adalah uang dari dana APBD DKI Jakarta. Uang APBD artinya uang seluruh masyarakat DKI jakarta, yang ber KTP jakarta, yang pemanfaatannya sebesar-besarnya untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakat DKI jakarta. Andai...Ini hanya berandai-andai. Andai uang sebesar itu dipakai untuk membiayai ratusan atau ribuan anak yatim piatu di DKI jakarta ini alangkah bermanfaatnya. Coba aja dipikir sendiri, mana yang lebih membawa manfaat, mana yang lebih membawa mudharat?

Sayangnya, bukti-bukti bahwa Bamus Betawi sudah memasuki ranah politik terasa kental dan terbuka. Ini contoh-contohnya :



Hallo.id, Jakarta – Jelang pendaftaran calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta, kondisi tensi politik di Ibu Kota semakin meningkat. Untuk menyatukan persepsi soal siapa cagub dan cawagub yang akan di dukung dalam Pilkada 15 Februari 2017 mendatang, Badan Musyawarah (Bamus) Betawi menentukan sikapnya.

Ketua Umum Bamus Betawi Zainudin menjelaskan, bahwa kaum Betawi di Jakarta adalah golongan yang wajib diuntungkan oleh kebijakan pemerintah daerah, karena kaum Betawi merupakan tuan rumah di Ibu kota ini. Untuk itu dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Bamus Betawi yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya mengambil bertema “Merajut Kebersamaan Untuk kemenangan”

“Kita harus bangga jadi orang Betawi, dan tidak boleh lagi hanya diam saja melihat ketertindasan yang terjadi di Jakarta. Sudah saatnya Betawi merebut pucuk tertinggi di Jakarta. Sudah semestinya para partai politik melibatkan orang Betawi dalam setiap momen politik di Jakarta. Jadikan putra Betawi Cawagub kalau mau menang,” kata H. Oding panggilan akrab Zainudin di Jakarta, seperti dikutip Hallojakarta.com.

Menurutnya, tiga tokoh Betawi yang akan bersaing ketat untuk memperoleh dukungan dari Badan Musyawarah (Bamus) Betawi agar bisa mendampingi Sandiaga Uno di Pilgub DKI 2017 mendatangadalah, Ketua DPW PPP DKI Abraham Lunggana (Haji Lulung), Sekda DKI Saefullah dan Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Silvyana Murni.

Menurut Sekjen Bamus Betawi, Zamakh Sari mengatakan, untuk mendampingi Sandiaga Uno Bamus akan memilih satu tokoh Betawi yang direkomendasikan sebagai cawagub dan hasil Rapim akan ditawarkan ke Partai Politim.
“Inilah cawagub yang di dukung orang Betawi. Kami akan menawarkan cawagub yang didukung partai politik juga tapi cagubnya harus beragama Islam. Persoalan Islam bukanlah masalah SARA, tapi ini masalah akidah agama yang di peluk sebagian besar orang Betawi,” tandasnya.
Zamakh Sari mengatakan, apabila ada ormas Betawi yg melanggar keputusan Rapim Bamus Betawi, maka keberadaan ormas akan di evaluasi keberadaannya sebagai anggota Bamus Betawi.
Menurut Zamakh yang juga Direktur LBH Forkabi, putra Betawi harus diberikan haknya untuk jadi pemimpin di kampungnya. “Kita hanya ingin dalam pilkada nanti ada tokoh Betawi yang jadi cawagub,” cetusnya.

Menurut Advokat senior ini, idealnya dari Betawi hanya satu cawagub. Siapapun yang sudah diputuskan di dukung sebagai cawagub oleh Bamus Betawi, dirinya berharap partai politik berkehendak menyandingkannya dgn cagub yang di usungnya itu. “Warga Betawi sekitar 27% jumlah penduduk Jakarta, adalah modal untuk menang di pilkada 2017 mendatang,” tandasnya.

Ketua Pelaksana Rapim Bamus Betawi, Rahmat HS mengatakan, bahwa ketiga tokoh tersebut juga menyampaikan visi misi serta program di hadapan petinggi dan anggota Bamus Betawi yang menggelar rapat pimpina (Rapim) yang dihadiri 100 orang pimpinan ormas Betawi “Forum ini adalah forum tertinggi sesuai amanat ad/art Bamus Betawi dan membahas tentang sikap Bamus Betawi pada Pilkada DKi Jakarta 2017,” ujarnya.

Rapat Pimpinan Bamus Betawi ini juga di hadiri oleh Yusril Ihza Mahendra yang tidak lama setelah seremonial pembukaan meninggalkan acara, karena ada undangan lain. Selain Yusril, tokoh lainnya yang hadir antara lain, Politisi Gerindra Biem Benyamin dan beberapa Tokoh Betawi seperti Nachrowi Ramli yang juga Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta. Hadir juga Silvyana Murni Deputi Bidang Budaya dan Pariwisata Pemprop DKI Jakarta. Sandiaga Uno, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dan Abraham lunggana (Lulung).

Sementara itu, menurut sumber informasi di Bamus Betawi menyebutkan dari tiga tokoh Betawi yang muncul, Saefulloh yang saat ini menjabat sebagai Sekda Provinsi DKI Jakarta, bakal direkomendasikan dan dukung sebagai cawagub oleh Peserta Rapim Bamus Betawi. (chy/hlj/res)
https://hallo.id/node/4403

Hari Ini, Bamus Betawi Dan Pedagang Tanah Abang Dukung Rizal Ramli

RMOL. Dorongan kepada Rizal Ramli agar segera memutuskan masuk ke gelanggang Pilkada DKI Jakarta datang pula dari perwakilan masyarakat Betawi yang tergabung di Bamus Betawi (Badan Musyawarah Masyarakat Betawi).

Bamus Betawi adalah induk dari organisasi-organisasi kebetawian, yang dibentuk untuk meneruskan dan mengembangkan ide-ide membangun masyarakat Betawi yang diwakili oleh organisasi-organisasi kebetawian.

Tertera dalam undangan yang beredar di kalangan wartawan, Bamus Betawi menggelar perayaan "Lebaran Betawi" bersama mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim itu di kawasan Lapangan Banteng, pagi ini. Acara diperkirakan akan dimulai pada pukul 09.00 WIB.

Lebaran Betawi sendiri merupakan salah satu acara tahunan masyarakat asli Jakarta setelah Lebaran atau Idul Fitri. Kegiatan ini biasanya menjadi ajang silaturahmi antar warga Jakarta sekaligus arena memamerkan kekhasan setiap daerah dari lima wilayah administrasi. Acara ini sudah digelar oleh Pemprov DKI bersama Bamus Betawi sejak tahun 2008.

Seperti diberitakan sebelumnya, deklarasi dukungan kepada mantan menteri era Presiden Abdurahman Wahid itu juga akan dilakukan kelompok pedagang Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta, pada hari ini.

Dukungan kepada Rizal secara khusus akan diberikan oleh Paguyuban Masyarakat Minang di Blok A Pasar Tanah Abang. Dalam jadwal yang disebarkan ke wartawan, agenda akan dimulai pada pukul 13.00 WIB.

Dalam keterangan yang diterima redaksi, dukungan kepada Rizal Ramli itu berlatar impian masyarakat akan Jakarta yang lebih baik, manusiawi, dan berkeadilan.

Mereka menganggap perubahan untuk menjadi lebih baik yang dilakukan di ibu kota bisa dilakukan tanpa mengorbankan masyarakat kelas bawah. Selama ini, kondisi ideal seperti itu tidak bisa dilaksanakan oleh gubernur petahana, Basuki Purnama alias Ahok.

Karenanya, pedagang Balok A Pasar Tanah Abang dan masyarakat Minang yang bermukim di Jakarta memercayakan Rizal Ramli untuk memimpin ibu kota periode 2017-2022.

Desakan tersebut juga berkaca dari pengalaman Rizal Ramli dalam membela hak rakyat kecil di bidang perekonomian selama puluhan tahun terakhir. [ald]
http://m.rmol.co/read/2016/08/13/256...g-Rizal-Ramli-

Bamus Betawi Merapat Ke Koalisi Kekeluargaan

JAKARTA, (CAMEON) – Ketua Badan Musyarawah Betawi, Zainuddin melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan partai politik yang tergabung dengan koalisi kekeluargaan. Dalam pertemuan itu, dia meminta putera betawi dijadikan pendamping bagi calon gubernur yang akan diusung koalisi tersebut.

“Sebagai Ketua Bamus Betawi, saya meminta pengertian kepada pimpinan partai politik, penentu masa depan kota Jakarta, penentu lahirnya pemimpin baru Jakarta agar memberikan peluang para tokoh betawi untuk menjadi pendamping calon gubernur DKI Jakarta yang akan disepakati,” ujar Zainuddin kepada wartawan, Jumat (26/8) di Jakarta.

Politisi partai Golkar ini menegaskan, masyarakat Betawi Asli yang mencapai 27,6% penduduk Jakarta akan memberi pengaruh signifikan dalam konstestasi Pilkada DKI 2017. Menurutnya, masyarakat Betawi akan solid untuk mendukung kandidat calon wakil gubernur dari putera Betawi itu.

“Bamus Betawi sebagai penduduk asli DKI Jakarta yang jumlahnya 27,6% cukup siginifikan dalam konteks menghadapi pilkada DKI 2017,” ucapnya.

Masyarakat Betawi, ungkapnya, tidak mempermasalahkan siapa pun calon gubernur DKI yang akan diusung koalisi kekeluargaan itu. Hanya saja, diantara pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI nantinya, dia meminta ada putera Betawi asli yang akan menjalankan roda pemerintahan di Jakarta.

“Calon gubernurnya, Insya Allah kita serahkan kepada para pimpinan partai, tapi wakil gubernurnya, atas nama Bamus Betawi, kita meminta agar diberikan porsi putera Betawi menjadi pendamping calon gubernur sebagai calon gubernur sebagai calon wakil gubernur,” tegasnya. cakrawalamedia.co.id (tama)
http://www.cakrawalamedia.co.id/bamu...-kekeluargaan/

Yang begitu bukan bermain politik?
Kemana larinya uang 5M setiap tahun atau 13juta lebih setiap hari?
Adakah Pengurus Bamus Betawi yang mau menjelaskan?
100 Ormas, termasuk FBR dan Forkabi. Apakah Ormas dibawah Bamus Betawi diberi kebebasan juga untuk dukung mendukung Capres atau Cagub? Ingat saat Pilpres 2014, FBR dan Forkabi masuk dalam barisan Pendukung Prabowo, resmi! Sekarang nampaknya Bamus Betawi lebih terbuka dan terang-terangan!