Muhammad Damar Wicaksono - detikFinance

Foto: Muhammad Damar Wicaksono
Jakarta - Harga daging sapi masih saja tinggi, di Jakarta bahkan menembus Rp 130.000/Kg. Pemerintah pun tidak tinggal diam.

Perum Bulog secara resmi telah mengimpor 9.500 ton daging kerbau di tahap pertama. Masuknya daging kerbau asal India diharapkan mampu menekan harga daging sapi yang sudah terlalu tinggi.

Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Cipete bernama Anto, mengaku kurang berminat menjual daging kerbau impor. Sebab, menjual daging kerbau lokal saja sudah sulit.

"Secara pribadi saya enggak berminat untuk jual daging kerbau impor, daging kerbau lokal saja masyarakat jarang yang beli. Masyarakat di sini lebih pilih sapi daripada kerbau," ujar Anto saat ditemui detikFinance di Pasar Cipete, Jakarta Selatan, Senin (5/9/2016).

Menurut Anto, daging kerbau memiliki tekstur dan serat yang lebih keras dibandingkan dengan tekstur daging sapi sehingga kurang menarik di mata masyarakat.

"Daging kerbau itu tekstur sama seratnya itu keras, beda sama daging sapi yang enggak keras, itu yang bikin daging kerbau jarang diminati sama masyarakat," tutur Anto.

Hal senada disampaikan juga oleh pedagang daging sapi lainnya bernama Ahmad, ia mengaku dulu pernah menjual daging kerbau terapi kurang diminati pembeli.

"Dulu saya pernah menjual daging kerbau, tapi sepi pembelinya karena masyarakat lebih menyukai daging sapi daripada daging kerbau," ujar Ahmad.
(ang/ang)
kebo

Ebuset import ribuan ton terus ngga diminati sama masyarakat/pembeli mau dikemanain tu daging? Atau di giling jadiin abon aja?