Mengerjakan PR dapat mengasah inisiatif dari siswa
Bagaimana tidak? Dengan mengerjakan PR berarti Kamu telah meniatkan diri untuk mau mulai belajar, yang bagi sebagian siswa akan terasa berat untuk memulai kegiatan yang satu ini, malas lah, ini lah, itu lah. Nah, jika Kamu sudah bisa untuk berinisiasi atau memulai belajar, berarti Kamu telah melatih untuk bisa menyingkirkan rasa enggan dalam memulai suatu kegiatan yang dianggap berat. Hal itu menjadi penting, karena di masa mendatang yang lebih kompetitif Kamu akan banyak dihadapkan pada situasi dimana Kamu harus bisa memulai suatu kegiatan yang kerap kali sudah dianggap berat terlebih dahulu (bahkan sebelum memulainya). Jika Kamu sudah bisa untuk menghadapi rasa enggan yang hinggap di diri Kamu, maka akan banyak kegiatan yang bisa Kamu lakukan sehingga hal tersebut akan mengantarkan Kamu menjadi pribadi yang lebih cakap dan berpengalaman.

Melatih Siswa untuk Bertanggung Jawab
Siswa yang mendapatkan pekerjaan rumah dari gurunya tentunya harus bertanggung jawab agar dapat menyelesaikan PR-nya di rumah, dan tidak membawanya kembali ke sekolah tanpa dikerjakan atau dilihat sama sekali. Apalagi sampai mengandalkan teman sekelas yang biasanya mengerjakan PR. Apapun itu, cobalah bertanggung jawab pada pekerjaan yang memang menjadi kewajiban untuk dipenuhi, setidaknya coba dulu semaksimalnya Kamu, jika memang mengalami kesulitan baru Kamu diskusikan dengan orang tua, teman atau guru.

Manajemen Waktu
Tentunya setelah pulang sekolah, Kamu juga memiliki aktivitas lain selain mengerjakan pekerjaan rumah, apakah itu les-les ataupun waktu untuk bermain. Nah, jika Kamu bisa tetap bermain, dan PR pun selesai dikerjakan, maka artinya Kamu sudah bisa untuk mengatur dan membagi waktu untuk bisa menyelesaikan tugas-tugas yang sudah menjadi kewajiban Kamu.

PR membuat siswa untuk bisa lebih disiplin
PR membuat siswa untuk lebih bisa mendisiplinkan diri agar bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Para siswa yang mampu menyelesaikan PR-nya, terlepas dari hasilnya benar atau salah, berarti dia telah berhasil maju satu langkah untuk bisa mendisiplinkan dirinya dalam menyelesaikan tugas yang diembannya.

Percaya diri
Terkadang mereka yang tidak mengerjakan PR bukan karena mereka tidak bisa sama sekali, tetapi bisa jadi karena mereka tidak PD untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan caranya, akhirnya mereka lebih memilih untuk melihat PR temannya yang dianggap lebih pintar atau lebih mampu. Namun, jika saja mereka lebih PD untuk mau mengerjakan dan menunjukkan hasil pekerjaannya, maka bisa jadi hasilnya juga tidaklah seburuk itu, mungkin saja lebih bagus dibandingkan teman-teman sekelasnya. So, kalau Kamu mengerjakan PR, sebenarnya Kamu juga berlatih untuk bisa meningkatkan rasa percaya diri pada hasil pekerjaanmu, seperti apapun itu hasilnya. Jika hal itu terus dilakukan, maka bukan hanya PR, untuk hal yang lain pun Kamu juga akan lebih PD untuk bisa menyelesaikannya sendiri dan menunjukkannya pada dunia atas hasil kerjamu.

Mempertajam kemampuan siswa
Mengerjakan PR itu akan mengasah kemampuan siswa dalam menguasai materi yang bersangkutan. Tapi ingat, hal itu hanya akan tercapai jika Kamu berusaha sendiri untuk coba menyelesaikannya, dengan atau tanpa bantuan pihak lain. Dengan berusaha menyelesaikan PR, Kamu dapat mengukur sejauh mana kemampuanmu dalam menguasai materi yang dipelajari. Jika sudah bisa mengukur kemampuan diri, maka Kamu akan lebih mengetahui kebutuhan diri Kamu dalam belajar berbagai materi yang diajarkan di sekolah, mana yang sudah Kamu kuasai dan mana yang belum.

Meningkatkan Capaian Akademik
Jika siswa berhasil menyelesaikan PR dengan kemampuan sendiri, maka kemampuan akademisnya tentulah akan meningkat. Apalagi jika awalnya siswa belum mampu mengerjakan, namun kemudian dia berusaha belajar untuk bisa menyelesaikannya sendiri dan kemudian berhasil, maka itu berarti dia telah mencapai capaian yang luar biasa. Jika semangat yang seperti itu senantiasa terjaga, maka bukan tidak mungkin capaian akademiknya akan meningkat melebihi yang dia bayangkan. Seringkali rasa malas lah yang menghalangi sebagian siswa untuk mau mencoba menyelesaikan PR-nya sendiri, dan dia lebih memilih mencontoh pekerjaan siswa lain.

sumur