- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jejak Bahrun Naim di balik aksi teror bom gereja di Medan


TS
kuskas.officer
Jejak Bahrun Naim di balik aksi teror bom gereja di Medan
Quote:
Quote:

Merdeka.com - Dua pekan lalu, Ivan Armadi Hasugian alias IAH (18) diamankan kepolisian. Remaja yang baru lulus sekolah menengah atas itu digelandang polisi setelah mencoba melakukan aksi meledakkan diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan, Sumatera Utara, Minggu (28/8).
Menggunakan tas ransel diduga berisi bom dan membawa sebuah pisau, IAH merangsek menuju mimbar untuk menyerang Pastor Albert Pandiangan (60) ketika hendak memberikan khutbah. Namun aksi itu gagal setelah dugaan bom yang dibawanya lebih dulu meledak di dalam tas dan IAH diringkus para jemaat.
Hingga kini polisi masih menyelidiki motif aksi remaja tersebut. Namun dugaan sementara, pelaku menjalankan aksinya tidak sendirian.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, aksi Ivan tidak terkait dengan jaringan teroris manapun. Namun menurut Jenderal Tito, Ivan berhubungan langsung dengan Bahrun Naim, tokoh Islamic State Irak and Syria (ISIS) di Asia Tenggara.
"Dia adalah tipologi self radicalization. Belum tergabung dengan network atau jaringan di indonesia. Namun dia memiliki kontak langsung dengan Bahrum Naim yang ada di Syiria,"kata Tito dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR, di Jakarta, Senin (5/9).
Tito menyebut operasi itu adalah 'lone wolf'. Namun melakukan kontak langsung dengan Bahrun Naim.
"Ini pola 'lone wolf', Ivan merupakan 'self radikalisation' tidak terkait jaringan apa pun namun punya kontak langsung dengan Bahrun Naim," ujar dia.
Dia mengatakan, peristiwa bom di Medan itu merupakan fenomena baru dalam gerakan terorisme karena merekrut pelaku bom di bawah umur 18 tahun. Kemudian diajari merakit bom dan melakukan operasi sendiri.
Dugaan kuat Ivan tidak beraksi sendiri setelah salah satu jemaat menyaksikan dua orang yang mencurigakan kabur sesaat setelah pelaku gagal meledakkan bom pipa almunium rangka gorden tersebut. Hingga kini polisi masih mendalami informasi saksi tersebut.
"Jadi IAH ditawari uang kalau mau saya (seseorang) kasih Rp 10 juta," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Agus Rianto di Jakarta, Senin (29/8).
Agus menuturkan IAH mau menerima uang, namun remaja itu belum mengetahui dana itu untuk keperluan apa. Saat ini, petugas kepolisian masih mendalami dan menyelidiki keterangan dari tersangka IAH terkait aksi teror terhadap pendeta Gereja Santo Yoseph tersebut.
Usai bertemu, IAH merakit bom dengan cara menyambungkan korek api dengan kabel dan sekantong bubuk yang diberi orang tersebut. IAH merangkai benda tersebut sesuai arahan dari orang kenalannya itu dan pengetahuan melalui internet. Bahkan IAH sempat membuat dan mencoba meledakkan seperti ban pecah yang diketahui kakak tersangka di kosan.http://www.merdeka.com/peristiwa/jej...-di-medan.html
kalo kata MUI sih ini kontrasepsi ehh konspirasi

Spoiler for :

0
1.7K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan