- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sepakat, Pemprov DKI Beli Lahan Eks Kedubes Inggris Seharga Rp 479 Miliar


TS
f41lure
Sepakat, Pemprov DKI Beli Lahan Eks Kedubes Inggris Seharga Rp 479 Miliar
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/09/05/20080281/sepakat.pemprov.dki.beli.lahan.eks.kedubes.inggris.seharga.rp.479.miliar

Kedutaan Besar Inggris di Jakarta
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta resmi membeli lahan eks Kedutaan Besar Inggris di Jakarta Pusat.
Pembelian ini disepakati setelah Pemprov DKI Jakarta dan Kedutaan Besar Inggris menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada 25 Agustus 2016 lalu.
"Sudah, harga jualnya di posisi Rp 479 miliar," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar M di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2016).
Dana pembelian itu, menurut dia, memakai anggaran Dinas Pertamanan dan Pemakaman pada APBD 2016.
Rencananya, setelah penandatangan MoU antara Djafar dan perwakilan Kedubes Inggris, akan dilakukan pelepasan hak pada 13 September 2016 mendatang.
"Kemarin menandatangani, setelah sekian hari, setelah penandatanganan itu, kan jeda waktu 10 hari setelah penandatanganan itu, mereka persiapkan berkas dan dicek notarisnya," kata Djafar.
Lahan itu rencananya akan dijadikan taman oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Bangunan eks Kedutaan Inggris rencananya akan dijadikan cagar budaya.
Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana membuat pusat pengawasan transportasi DKI Jakarta di lahan seluas 4.185 meter persegi itu.
Ahok Ingin Jadikan Bangunan Eks Kedubes Inggris Cagar Budaya
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/08/20/07464551/ahok.ingin.jadikan.bangunan.eks.kedubes.inggris.cagar.budaya.
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa pihaknya tidak akan membongkar bangunan eks Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris.
Bangunan itu akan dijadikan cagar budaya, mengingat bangunan tersebut merupakan salah satu peninggalan zaman Belanda.
"Lahannya tetap sama, kami mau jadiin cagar budaya," kata Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Bangunan itu akan difungsikan sebagai tempat pengendali lalu lintas oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta.
Rencananya, kata Ahok, akan dibangun intelligent transportation systems (ITS) untuk memantau semua jenis transportasi di sana.
"Sehingga semua nanti fasilitas Dinas Perhubungan untuk memonitor MRT, LRT, termasuk nanti dari Dirlantas semua mau disatuin di situ," ujar Ahok.
Pihaknya, sambung Basuki, juga akan menyiapkan ruang untuk jumpa pers di sana.
Sebab, area eks Kedubes Inggris itu juga akan dijadikan taman aspirasi, seperti Taman Pandang Istana.
"Jadi kalau orang demo yang mau diliput wartawan, kami sediakan. Sampaikan aspirasi di situ," kata dia.
Pembangunan Taman di Lahan Eks Kedubes Inggris Akan Gunakan CSR
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/09/05/20463401/pembangunan.taman.di.lahan.eks.kedubes.inggris.akan.gunakan.csr.
JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan taman di lahan eks Kedutaan Besar Inggris, Menteng, Jakarta Pusat, akan menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan swasta.
"Kemarin saya sudah ngobrol-ngobrol, mungkin dengan PT Holcim kembali," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar M di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (5/9/2016).
PT Holcim Indonesia sebelumnya membangun Taman Pandang Istana di depan Istana Merdeka.
Djafar mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sangat terbuka dengan tawaran CSR dari perusahaan swasta, salah satunya PT Holcim Indonesia.
Menurut dia, hal ini merupakan bagian dari partisipasi pengusaha. "Ini juga dalam rangka penghematan anggaran," kata Djafar.
Mantan Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Barat itu belum memastikan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan taman tersebut.
Pihaknya saat ini belum menerima rincian anggaran pembangunan taman.

Kedutaan Besar Inggris di Jakarta
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta resmi membeli lahan eks Kedutaan Besar Inggris di Jakarta Pusat.
Pembelian ini disepakati setelah Pemprov DKI Jakarta dan Kedutaan Besar Inggris menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada 25 Agustus 2016 lalu.
"Sudah, harga jualnya di posisi Rp 479 miliar," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar M di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2016).
Dana pembelian itu, menurut dia, memakai anggaran Dinas Pertamanan dan Pemakaman pada APBD 2016.
Rencananya, setelah penandatangan MoU antara Djafar dan perwakilan Kedubes Inggris, akan dilakukan pelepasan hak pada 13 September 2016 mendatang.
"Kemarin menandatangani, setelah sekian hari, setelah penandatanganan itu, kan jeda waktu 10 hari setelah penandatanganan itu, mereka persiapkan berkas dan dicek notarisnya," kata Djafar.
Lahan itu rencananya akan dijadikan taman oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Bangunan eks Kedutaan Inggris rencananya akan dijadikan cagar budaya.
Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana membuat pusat pengawasan transportasi DKI Jakarta di lahan seluas 4.185 meter persegi itu.
Ahok Ingin Jadikan Bangunan Eks Kedubes Inggris Cagar Budaya
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/08/20/07464551/ahok.ingin.jadikan.bangunan.eks.kedubes.inggris.cagar.budaya.
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa pihaknya tidak akan membongkar bangunan eks Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris.
Bangunan itu akan dijadikan cagar budaya, mengingat bangunan tersebut merupakan salah satu peninggalan zaman Belanda.
"Lahannya tetap sama, kami mau jadiin cagar budaya," kata Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Bangunan itu akan difungsikan sebagai tempat pengendali lalu lintas oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta.
Rencananya, kata Ahok, akan dibangun intelligent transportation systems (ITS) untuk memantau semua jenis transportasi di sana.
"Sehingga semua nanti fasilitas Dinas Perhubungan untuk memonitor MRT, LRT, termasuk nanti dari Dirlantas semua mau disatuin di situ," ujar Ahok.
Pihaknya, sambung Basuki, juga akan menyiapkan ruang untuk jumpa pers di sana.
Sebab, area eks Kedubes Inggris itu juga akan dijadikan taman aspirasi, seperti Taman Pandang Istana.
"Jadi kalau orang demo yang mau diliput wartawan, kami sediakan. Sampaikan aspirasi di situ," kata dia.
Pembangunan Taman di Lahan Eks Kedubes Inggris Akan Gunakan CSR
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/09/05/20463401/pembangunan.taman.di.lahan.eks.kedubes.inggris.akan.gunakan.csr.
JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan taman di lahan eks Kedutaan Besar Inggris, Menteng, Jakarta Pusat, akan menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan swasta.
"Kemarin saya sudah ngobrol-ngobrol, mungkin dengan PT Holcim kembali," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar M di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (5/9/2016).
PT Holcim Indonesia sebelumnya membangun Taman Pandang Istana di depan Istana Merdeka.
Djafar mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sangat terbuka dengan tawaran CSR dari perusahaan swasta, salah satunya PT Holcim Indonesia.
Menurut dia, hal ini merupakan bagian dari partisipasi pengusaha. "Ini juga dalam rangka penghematan anggaran," kata Djafar.
Mantan Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Barat itu belum memastikan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan taman tersebut.
Pihaknya saat ini belum menerima rincian anggaran pembangunan taman.
0
5K
48


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan