Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hendra.ygAvatar border
TS
hendra.yg
JJ Rizal: Ilyas Karim Bukan Pengibar Bendera Saat Proklamasi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah penertiban kawasan Rawajati, muncul kabar rumah salah satu pejuang veteran Republik Indonesia, Ilyas Karim, dikosongkan karena berada di jalur hijau. Ia mengaku sebagai pengibar bendera Sang Saka Merah Putih pada Proklamasi 17 Agustus 1945.

Menurut Sejarawan JJ Rizal, Ilyas Karim bukanlah pengibar bendera saat Proklamasi. Hal tersebut sudah dinyatakan oleh beberapa orang sejarawan. Pengakuan ini, kata JJ Rizal, bukanlah pengakuan Ilyas Karim yang pertama kali. Tetapi pengakuan tersebut sudah sejak beberapa tahun lalu.

"Ini semua bisa terjadi karena sejarah di sekitar Proklamasi, seperti dikatakan Bung Hatta, banyak mitos dan legenda daripada realitanya. Bung Hatta menyatakan itu sejak 1953, dan sampai kini, mitos dan legenda malah bertambah banyak," ujar JJ Rizal, saat dihubungi oleh Republika.co.id, Jumat (2/9)

Hal tersebut terjadi karena negara tidak serius dengan sejarah Proklamasi, JJ Rizal mengatakan, malahan memberi apresiasi. "Bukankah Pemprov DKI Jakarta beberapa tahun lalu termasuk yang memberi bantuan kepada Ilyas Karim," katanya.

Selain itu, JJ Rizal berpendapat, pengakuan Ilyas Karim tidak ada kaitannya dengan penertiban kawasan Rawajati. Sebab, ia telah mengaku jauh sebelumnya. Tetapi pengakuan Ilyas Karim tersebut menjadi ramai kembali.

kompas

JJ Rizal: Ilyas Karim Bukan Pengibar Bendera Saat Proklamasi

Ternyata Pengibar Bendera Pusaka Bukan Ilyas Karim

Pada akhirnya, mengutip sejarawan terkemuka dari Universitas Gadjah Mada (Alm) Prof Dr Sartono Kartodirdjo, Julius mengatakan”… kita harus kritis dalam melakukan wawancara. Kita bukan alat perekam yang akan menelan apa saja omongan orang dan setelah itu ikut menyebar kabar bohong. Kita ingin menulis history, bukan his story atau malahan terjebak dalam sorry….”Kini kritik Julius itu agaknya terulang kembali setelah wartawan, lagi-lagi menelan bulat-bulat omongan Ilyas Karim, seseorang yang mengaku sebagai laki-laki bercelana pendek pada foto pengibaran Sang Saka Merah Putih pertama kali, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Pengakuan Ilyas, entah mengapa juga muncul jelang 17 Agustus, sama seperti Andaryoko.Belakangan, berdasarkan dokumen sejarah yang diteliti Fadli Zon, pengakuan Ilyas sangat kuat dugaan bohong belaka. Namanya sama sekali tak pernah tercatat dalam dokumen sejarah termasuk keterangan dalam foto pengibaran Sang Saka Merah Putih yang tersimpan di Museum Joang 45. Demikian juga dengan dokumen penjelasan di Sekretariat Negara.

bantahan langsung dari ahok

media-media mainstream pesanan aseng semacam kompas sudah dibeli ahok untuk memutarbalikkan fakta. sarungkampret punya bukti kwitansinya emoticon-thumbdown
0
9K
79
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan