- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Kekoreaan
Kisah Mengharukan dan Berkesan Backpackeran di Korea Selatan


TS
mysteriousboy
Kisah Mengharukan dan Berkesan Backpackeran di Korea Selatan





Langsung saja, ane ceritakan pengalaman pacar ane backpacker sendirian selama 5 hari di Korea selatan. Semoga bisa menjadi pembelajaran ketika ingin backpacker di Korea Selatan. Check This Out.
Spoiler for Journer To Korea Day 1:
Finally... Tanggal 28 September lalu gue terbang ke Jakarta, lalu dari Jakarta terbang jam 20.30 transit di KL dan sampai di Incheon tanggal 29 September jam 09.30 waktu setempat. Awalnya keluarga melepas gue dengan berat hati, sampai nenek dan kakek bilang 'Batalin aja, jangan berangkat sendirian, nanti di sana kamu dijual orang' -__-. Setelah lama menanti hari itu tiba, kan gak mungkin kalau gue gak jadi pergi cuma gara-gara gue sendirian??!
Awalnya memang gue ngerasa sendirian, tapi ternyata di Soetta ketemu teman-teman seperjuangan yang rame banget. Ah, hati gue jadi tenang. Pasalnya gue baru sekali ini keluar negeri naik pesawat dan sendirian. Takut gak ngerti administrasinya. Senangnya lagi flight kita jam nya bareng. Walaupun duduknya berjauhan.
Jam 20.30 pesawat Air Asia take off, membawa kami melewati pekatnya malam sampai ke Kuala Lumpur International Airport. Transitnya sebentar banget, gue cm sempat pipis terus udah di panggil-panggil karena pesawat udah boarding. Sampai di depan pesawat, masya Allah oppa pramugara nya ganteng banget!!!! Rasanya Korea udah dekat banget liat para pramugara dan pramugari berseliweran, ditambah lagi dengar pemberitahuan di pesawat yang memakai Bahasa Korea. Gue terharu banget, beberapa jam lagi bakal sampai di Korea. Satu mimpi yang akhirnya terwujud :')
- DAY 1, 29 September 2013
Landing at Incheon International Airport
Setelah 6 jam lamanya kedinginan dan hampir beku dalam pesawat, akhirnya pesawat landing di Incheon International Airport disambut hujan gerimis. Waaah, Incheon gede bangeettt! Dari terminal kedatangan ke bagian imigrasi aja jauh banget. Lumayan ngos-ngosan juga deh apalagi mesti jalan cepat-cepat. Bagian cek imigrasi adalah bagian paling mengerikan sih menurut gue. Apalagi kemarin gue dapat petugas yang teliti, arrival card milik gue dibacanya dengat sangat teliti, tapi alhamdulillah akhirnya visa gue distempel juga. Setelah itu kita naik subway ke luar bandara.
Spoiler for Di Incheon International Airport:

Check In at Phil Guesthouse
Perjalanan dari Incheon ke guesthouse memakan waktu sekitar 1,5 jam, satu kali transfer line subway. Penginapan kami kemarin di daerah Achasan. Lokasinya dekat stasiun subway tapi jauh dari pusat perbelanjaan. Cuma ada Lotte Department Store di dekat sana. Guesthouse nya lumayan sih, cuma penjaganya rada pendiam. Buat yang mau cobain nginap di sana, alamatnya ada di :
Phil House
76-14 , Guuidong , Gwangjin-gu, Seoul Korea, Seoul, 143-833, South Korea
Telephone: 02-498-5800
76-14 , Guuidong , Gwangjin-gu, Seoul Korea, Seoul, 143-833, South Korea
Telephone: 02-498-5800
Spoiler for Phil House:




Gyeongbokgung Pallace
Kelar check-in di guesthouse, sikat gigi dan ganti baju (ga pake mandi, dingin brrohh) kita ke tempat wisata pertama, Gyeongbokgung Pallace. Pengen banget lihat pergantian petugas istana tapi ternyata kita telat. Cuma foto-foto aja deh

Spoiler for Gyeongbokgung Pallace:










Untuk lebih jelasnya tentang Sejarah Gyeongbokgung Pallace bisa dilihat di sinidan di sini dan sini
The Story Of King Sejong
Dari Gyeongbokgung Pallace kami berjalan kaki, kebetulan di seberang jalan ada festival hasil bumi Korea Selatan. Banyak ahjumma yang berjualan makanan jadi kita bisa icip-icip. Gue pun nyobain makan Kimchi dan ternyata Kimchi asli Korea lebih enak dibandingkan Kimchi yang dibeli di Hyperma*rt. Hehehehe.
Spoiler for Kimchi Asli Korea Selatan:



Setelah puas lihat-lihat dan icip-icip kami melanjutkan jalan kaki ke The Story Of King Sejong. Btw, jalan kaki di Korea enak banget loh. Jalanannya lebar dan bersih, plus gak ada polusi. Kaki sih pegel tapi sama sekali gak berkeringat karena udaranya dingin. Mengenai siapa itu King Sejong, silahkan Googling aja ya

Spoiler for King Se Jong:



Cheonggyecheon Stream
Setelah keliling museum King Sejong, kami istirahat makan dulu di Bibigo. Di sana dijual berbagai jenis Bibimbap dengan macam-macam saus. Gue pesan Hot Stone Bibim with Sesame Soy Sauce, harganya KRW 8,000 (Sekitar Rp. 100.000,-), dan rasanya ternyata mirip nasi pecel -__-
Spoiler for Hot Stone Bibim with Sesame Soy Sauce:

Sekarang perut sudah terisi, petualangan berlanjut ke Cheonggyecheon Stream. Tempat apa itu? Gue juga gak tau. Yang pasti disana banyak muda-mudi lagi pacaran, beneran romantis dan gue jadi ingat sama pacar gue yang tinggal di Soekarno Hatta. Hiks hiks. DI Cheonggyecheon Stream ini kita bisa lempar koin trus make a wish. Gue gak sempat nyobain karena gue gak ada uang koin.
Spoiler for Cheonggyecheon Stream:




Untuk lebih lengkapnya tentang sejarah Cheonggyecheon Stream bisa dibaca di sinidan di sini
Cheonggyecheon Stream adalah destinasi wisata terakhir di hari pertama petualangan gue di Seoul. Setelah dari sana kita balik ke guesthouse dan beristirahat untuk menghilangkan jetlag yang sedari tadi mengganggu.Tunggu postingan selanjutnya ya, chingu. Annyeong ^^
Spoiler for Journer To Korea Day 2:
Annyeong Haseo, ketemu lagi kita di postingan selanjutnya tentang petualangan gue di Negeri Ginseng, Korea Selatan. Sekarang gue mau ceritain hari ke-2 gue di sana ^^
Breakfast at Phil Guesthouse
Sekitar jam setengah 7 pagi gue bangun, terus mandi dan siap-siap. Setelah itu sarapan bareng sama teman-teman sekamar. Kami sekamar ada 8 orang, dan kamar mandinya cuma 1, jadi mesti ngantre, hehehehe. Awalnya gue kira sarapan di guesthouse itu kayak sarapan di hotel yang ada di Indonesia. Ada nasi dan lauk-lauk prasmanan gitu. Tapi ternyata sarapan di sini ya pihak guesthouse cuma ngasih kita roti tawar sama macam-macam selai. Di dapur guesthouse ada dispenser, toaster, penanak nasi, microwave dan kompor listrik. Jadi yang mau sarapan silahkan menggunakan peralatan yang sudah disediakan oleh guesthouse. Bahan makanannya ya beli sendiri (._.')
Gue yang asli orang Indonesia dan punya prinsip 'belom makan kalo belom makan nasi' ini agak kaget juga. Untunglah teman-teman gue ada yang punya nasi dan ayam goreng yg mereka beli semalam. Kita makan saling berbagi lah, ahh untunglah ada kalian, teman :'). Roti tawar yg disediakan sama guesthouse kita bungkus buat bekal dijalan, hahahaha. Pemilik guesthouse-nya pasti bingung kenapa rotinya cepat banget habis.
Oh iya, di Korea ini karena hampir semuanya menganut sistem mandiri, maka di guesthouse ini pun selain menyiapkan makanan sendiri, peralatan makan yang kita pakai juga mesti kita cuci sendiri. Enak banget ya, menghemat bayaran untuk tukang bersih-bersih dan tukang masak, Cerdas sekali mereka. Nah, saran buat kalian yang berencana liburan ke Korea Selatan dan akan menginap di hostel atau guesthouse, sebaiknya bawa lauk kering dari Indonesia, nanti kan bisa kalian panaskan pakai kompor di guesthouse. Bisa juga kalian beli nasi dingin atau makanan beku di Sevel, CU, atau mini market lainnya lalu kalian panaskan di microwave. Lebih praktis dan murah tentunya

Spoiler for Suasana Dapur:

Dongdaemun dan Seoul Heunginjimun
Setelah mengisi perut secukupnya, kami pun memulai petualangan hari ke-2 di Seoul. Hari ini rencananya mau belanja oleh-oleh dan titipan sanak saudara di tanah air. Setelah melihat peta subway, kita memutuskan untuk ke tempat yang terdekat lebih dulu, yaitu Dongdaemun. Tapi karena kita kepagian, pas sampai di sana ternyata toko-tokonya pada belum buka. Mall dan pertokoan di sana rata-rata mulai buka pukul 10.00 atau 10.30 waktu setempat. Pas banget di dekat sana ada Seoul Heunginjimun (Gate), tinggal nyebrang jalan aja. Akhirnya kita ke sana dulu buat foto.
Spoiler for Dongdaemun dan Seoul Heunginjimun:



Rencananya kita mau masuk ke Heungijimun tapi ternyata gak bisa karena sedang ada renovasi. Yahhh, untunglah saat itu toko-toko di Dongdaemun sudah mulai buka. Kita pun memulai hunting oleh-oleh. Tapi setelah keliling beberapa menit, kami tak jua menemukan apa yang kami cari. Di Dongdaemun ini banyak jual sprei, bed cover, bahan untuk membuat baju dan lain-lain. Emak-emak kalau ke sini pasti bersemangat buat beli selimut dan bed cover. Kualitasnya juga bagus dan sangat lembut. Harganya kisaran KRW 25.000 kalo gue gak salah mengingat.
Hello a-pm Mall
Akhirnya gue beranjak meninggalkan Dongdaemun dengan tangan kosong. Beberapa teman gue yang udah emak-emak berhasil membeli sebuah bed cover. Di Korea gak semua penjual fasih Berbahasa Inggris, jadi kita mesti pandai berkomunikasi dengan Bahasa Tarzan. Sesekali ucapkan juga Bahasa Korea karena mereka akan sangat menghargai usaha kita. Setelah berbelanja, ucapkan saja 'Gamsahamnida' sambil membungkukkan badan. Oh iya, hati-hati juga jangan menawar harga terlalu murah karena nanti bisa-bisa anda kena usir seperti teman-teman gue. Ahjumma dan ahjussi penjaga toko sampai pusing kepala dan mengusir kami. Dia berkata 'Andwe.. andwe. Aigoo.. Bye bye', sambil memegang kepalanya yang pusing, hehehehe. Gimana gak sadis nawarnya, mereka semua emak-emak yang doyan belanja di Tanah Abang

Selanjutnya kami menuju Hello a-pm Mall. Mall ini buka dari pukul 10.20 a.m sampai 05.00 a.m hari berikutnya. Di perjalanan menuju ke sana kami bertemu dengan reporter dan kameramen dari Metro TV yang sedang tugas. Mereka sudah 10 hari di Korea Selatan. Mereka sudah sampai Jeju dan Busan. Whoaaa. Ngiri boleh dong! Mereka ke Korea Selatan diundang oleh pihak kedutaan dalam rangka meliput Busan International Film Festival. Ahh, coba kami bertemu mereka lebih awal, mungkin kami bisa diajak ke Busan untuk bertemu artis-artis

Oh, iya. Di Hello a-pm Mall ini barang-barangnya lengkap dan bagus loh, tapi sayang mahal bingit. Baju-baju aja harganya di atas KRW 15,000. Gue cuma beli 1 baju untuk diri gue sendiri seharga KRW 25,000. Setelah dari Hello a-pm rencananya kami mau ke Doota Mall tapi ternyata Doota bukanya malam karena sedang ada acara di sana. Akhirnya kami memutuskan untuk lanjut ke Myeong-Dong saja. Di perjalanan ke Myeong-dong, ada penjual Tteoppoki. Gue yang sangat penasaran dengan rasa makanan itu akhirnya membeli 1 porsi seharga KRW 4,000. Rasanya enak, tapi pedas :9
Spoiler for a-pm mall:

Myeong-dong Shopping District
Dari Dongdaemun kami naik subway menuju Myeong-dong. Oh iya, disini kalian sangat membutuhkan T-Money (Kartu untuk naik bis dan subway) yang bisa diisi ulang. Di mini market banyak jual T-Money dengan berbagai macam gambar dan bentuk. Satu kali naik subway sampai kita exit (terserah mau berapa kali transfer line selama belum exit di hitung satu kali naik subway) harganya KRW 1,050. Naik subway seru sih tapi capek naik turun tangganya. Apalagi buat yang jarang olahraga pasti ngos-ngosan. Di Korea hampir semua orang dari berbagai kalangan naik transportasi umum. Kenapa? Karena harga mobil di sana mahal dan harga bahan bakarnya juga sangat mahal, jadi yang punya mobil itu hanya orang yang benar-benar kaya. Di subway kita bisa melihat perilaku orang Korea yang tak pernah lepas dari gadget. Mereka semua punya gadget yang keren sehingga sedikit sekali dari mereka yang saling berinteraksi/ mengobrol dengan orang di sebelahnya. Di subway kalian juga bisa lihat trend fashion cewek - cowok, bapak - ibu, nenek - kakek di Korea. Mereka semua fashionista, dan gue bagaikan gembelnista di antara mereka. Masa' gue lihat nenek-nenek pakai rok jeans dan sepatu boots di subway (--'). Cowok-cowok pakai jas juga adalah pemandangan yang lumrah di sana. Padahal kalau di Indonesia pake jas cuma waktu nikahan, kondangan atau wisuda saja, hehehehe.
Ngomong-ngomong tentang Myeong-dong. Rasanya hampir semua dari kalian tahu tempat ini kan? Karena di situ tempat anak gaul Korea nongkrong dan belanja. Melihat-lihat perilaku mereka, gue ngerasa kayak lagi nonton K-Drama, karena semua persis kayak di drama. Myeong-dong adalah salah satu Shopping District di Korea. Di sana lah bisa kalian temukan barang-barang ber-merk dan buat yang doyan kosmetik bisa belanja di Myeongdong. Sejauh mata memandang kalian akan lihat beberapa brand kosmetik berjejer rapi. Gue pun kalap, borong mask sheet sampe 3 bungkus. Mbuh buat apa.
Spoiler for Myeong-dong Shopping District:



Namdaemun Market
Di Myeong-dong kami hanya berkeliling sebentar karena apa yang kami cari belum juga ditemukan. Kami pun akhirnya bertanya pada warga setempat dimana tempat kami bisa membeli souvenir khas Korea dan mereka memberi saran agar kami ke Namdaemun. Akhirnya kami berjalan kaki ke Namdaemun. Di sana kami pun berbelanja sampai tak sadar sudah menghabiskan KRW 160,000 bahkan lebih -__-

Rencana awalnya, setelah belanja kami akan ke 63 Building, tapi karena barang bawaan sudah makin berat dan kaki sudah pegal, akhirnya kami sepakat untuk pulang dulu lalu malamnya jalan-jalan di sekitar penginapan.
Oke, postingan hari ke-dua ini lebih minim foto karena foto-foto banyak di kamera teman-teman gue dan mereka belum meng-email foto-foto itu. Nanti gue lanjutin lagi ceritanya di postingan berikutnya. Oke? Annyeong ^^
Spoiler for Dont Open It!!:





sumber : cidhani blog
Diubah oleh mysteriousboy 24-10-2013 20:00
0
8.1K
Kutip
75
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan