Gawat..!! Banyaknya Pecinta Sesama Jenis


PROKAL.CO, Gay tersamar atau yang dalam bahasa Kaum Lelaki Seks Lelaki (LSL) mulai terkenal. Hal ini sejak Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kalsel merilis jumlah penyuka sesama lelaki tersebut angkanya mencapai belasan ribu orang. Lalu bagaimana kehidupan LSL di Banua?
Radar Banjarmasin Sabtu (27/8) tadi berhasil menemui salah satu kaum LSL berinisial EA (22) di sekitaran Taman Van Der Pijl, Banjarbaru. Wartawan berusaha mengajaknya ngobrol santai tentang kehidupan sosial hingga orientasi seksualnya. Dia sendiri meski awalnya berusaha menyembunyikan. Namun, setelah diyakinkan tak akan diungkap identitasnya, EA - inisial lelaki ini, akhirnya mau berbicara dari hati ke hati.
Dari penampilan, berbeda dengan lelaki kebanyakan, gaya bicara EA terdengar lemah gemulai. Bukan hanya itu tingkah dan penampilannya juga feminim.
Mahasiswa semester akhir di salah satu kampus di Banjarbaru tersebut, mengaku mulai suka dengan sesama lelaki sejak kuliah semester enam. Kala itu dia memiliki tugas dari dosennya agar mencari satu orang narasumber untuk diwawancarai berkaitan dengan masalah mata kuliahnya. "Saat itu saya pilih teman pria yang saya kenal melalui media sosial, ternyata dia mau. Sejak itu saya sering bertemu dengan dia, " katanya.
Ia menuturkan, karena hampir setiap hari bertemu maka hubungan merekapun semakin akrab. Hingga pada suatu malam, EA bermalam di rumah teman prianya tersebut. "Karena sudah merasa akrab, saya kemudian bermalam di rumahnya. Ternyata saat tidur bersama dia menggauli saya, " ujarnya.

Sejak kejadian di malam itu, EA dan teman prianya tersebut memiliki hubungan spesial. Namun hubungan mereka hanya beberapa bulan, karena teman prianya tersebut pindah ke luar daerah. "Dia itu dokter, sekarang pindah ke Bandung, " kata EA.
Lumayan lama berhubungan dengan sesama pria, EA kemudian sudah cukup mengetahui bagaimana kehidupan LSL. Salah satunya ialah cara mencari pasangan sesama pria. "Para gay sangat mudah kalau mau mencari pasangan, karena ada aplikasi chat khusus untuk gay yang dapat didownload di Play Store, " ungkapnya.
EA menjelaskan, aplikasi chat yang biasa digunakan para LSL untuk mencari pasangan yaitu Grindr. Dengan aplikasi tersebut seseorang dapat melakukan obrolan dengan orang terdekat yang juga menggunakan aplikasi yang sama. "Biasanya ngobrol dulu. Setelah itu ketemuan, " jelasnya.
Namun, usai mendapatkan pasangan EA mengaku langsung menghapus aplikasi tersebut. Karena tidak mau diganggu oleh para kaum LSL yang sedang mencari pasangan. "Kalau sudah dapat pacar untuk apa pakai aplikasi itu lagi, " katanya yang mengaku sedang menjalin hubungan dengan pria yang saat ini bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit.
Selain menggunakan aplikasi chatting, terkadang para LSL juga mencari pasangan dengan cara ikut berkumpul dengan komunitas sesama penyuka pria. "Di Banjarbaru ini ada ratusan komunitas LSL, biasanya mereka nongkrong di taman-taman, " ujar EA.
Lantas apakah selamanya EA akan menyukai sesama pria? EA mengaku ingin sekali menghilangkan perilaku buruknya tersebut. Karena jika keluarganya tahu, maka itu akan menjadi aib. "Ingin sekali bisa hidup normal seperti pria lain, tapi belum bisa. Ini karena kesalahan pertama, kenapa saat itu saya harus mau digauli oleh pria itu, " sesalnya.
Sementara itu, Kader KPA Banjarbaru Fandi menuturkan, terjerumusnya seseorang menjadi LSL memang kebanyakan dipengaruhi oleh pergaulan. "Kalau sering bergaul dengan para LSL, maka nantinya bisa ikut seperti mereka, " ujarnya.
Ia mengungkapkan, perilaku suka sesama pria sangat rentan sekali terinfekai HIV/AIDS. Hal itu dapat diketahui berdasarkan data jumlah penderitanya, di mana kebanyakan penderitanya ialah para LSL. Lalu para pria pelanggan WTS serta WTS nya. "Kami sebagai kader memiliki tugas untuk membujuk mereka agar mau mengikuti tes HIV, agar nantinya penderita HIV dapat dipantau, " pungkasnya. (ris/ij/ran)


http://m.kalsel.prokal.co/read/news/...ama-jenis.html