Suatu hari di suatu grup whatsapp menjelang liburan semesteran
A : "Eh kita liburan bareng yok"
B : "Ayo"
C : "Boleh juga tuh"
D : "Aku sih gas"
E : "Oke juga tuh idenya. Tapi enakya kemana?"(read by 4)
Dan akhirnya musim liburan pun usai
SELAMAT DATANG DI THREAD ARC 04
Spoiler for sebelumnya:
thread ini ane buat berdasarkan hasil pemikiran ane dan diskusi bareng temen. maaf jika banyak kekurangan dan mohon masukannya
Agan sista sekalian tentu nggak asing dengan ilustrasi tadi kan? Atau mungin agan sista sekalian pernah ngalamin kejadian kayak gitu? Kejadian kayak gitu emang ngeselin. Banyak wacana tapi minim yang terlaksana, itu mungkin sebabnya generasi sekarang terkenal dengan generasi wacana . Eits tapi tunggu dulu, ada kejadian yg lebih nyebelin dari pada itu. Kejadian yg ane maksud ialah ketika kita ngusulin suatu ide atau pendapat tapi orang lain hanya bisa meengkritik tanpa memberi masukan atau saran (istilahnya kurang solutif). Nah, sikap kurang solutif ini tentunya kurang baik jika dibiarkan. Nah apa aja dampak negatif dari sikap kurang solutif ini? Dan bagaimana kah cara mengurangi atau mengantisipasinya? Mari kita diskusikan bersama, tapi sebelumnya izinkan ane untuk menyampaikan pendapatnya terlebih dahulu
Dampak Negatif
Quote:
Disadari atau nggak, sikap kurang solutif ini merupakan suatu sikap negatif. Sebagaimana lazimnya sikap negatif, sikapkuran solutif ini memiliki dampak negatif. Nah apa aja dampak negatifnya? Ini pendapat ts
Spoiler for 1:
1. Menciptakan Pribadi yang Hanya Doyan Mengkritik
Kritik sebenarnya merupakan suatu hal positif. Kritik menunjukan seberapa kritis seseorang dalam menyikapi suatu hal. Namun jika kita hanya suka mengkritik suatu permaslahan tanpa memberikan solusi, maka bukannya menyelesaikan masalah, namun malah menambahnya
Spoiler for 2:
2. Memperkeruh Suasana
Pernah nggak agan sista sekalian mengadakan suatu acara yang relatif besar, namun dalam prosesnya terjadi suatu masalah atau kendala? Jika pernah, apa yg akan agan sista lakukan? Apakah hanya berusaha mencari siapa yg salah? Jika iya, maka acara tersebut akan semakin berjalan dengan kacau. Hal ini hanya akan membuahkan suatu acara yg gagal dan mengecewakan
Spoiler for 3:
3. Tidak Menyelesaikan Masalah
Ini yg menurut ane dampak negatif paling berbahaya dari sikap kurang solutif. Jika kita hanya merasa bingung dalam menyikapi suatu permasalahan, maka masalah tersebut tak akan pernah terseleasikan. Contohnya saja jika kartu ATM agan sista tidak sengaja tertelan oleh ATM. Jika agan sista sekalian hanya diam berdiri di depan ATM karena merasa bingung kenapa bisa tertelan, maka kartu ATM tersebut tak akan pernah kembali. Malah mungkin agan sista sekalian akan terkena omelan oleh orang yg mengantre
Solusi
Quote:
Wah dari tadi ts nya cuma ngebahas dampak negatifnya doang nih. Tsnya cuma bisa ngomong aja tapi nggak ada solusi, nggak sesuai sama judul threadnya dong. Eits sabar dulu gan. Kali ini kita akan berdiskusi tentang gimana caranya emngurangi sikap kurang solutif dan menjadi generasi solutif. Untuk memluai diskusinya, ane mohon izin buat menyampaikan pendapat terlebih dahulu
Spoiler for 1:
1. Jangan Mudah Menyalahkan
Di dunia ini ada 2 hal yg paling mudah dilakukan. Yang pertama adalah bernafas dan yang kedua adalah menyalahkan. Jika pikiran kita hanya terfokus untuk mencari siapa yang salah, maka kita tidak akan pernah berkembang. Temen ane pernah bilang "percuma kita nyari siapa pembakar hutan tahun ini kalo tahun depan dan tahun-tahun nberikutnya hutan masih tetep kebakar". Mencari pihak yang salah bukanlah suatu hal buruk, namun akan lebih baik lagi jika kita memikirkan solusi dari permasalahan tersebut.
Spoiler for 2:
2. Perbanyaklah Membaca
Apa hubungannya anatara membaca dengan mencari solusi? Membaca sangat berkaitan dengan mencari solusi. Dengan membaca kita dapat membiasakan diri untuk berfikir. Dengan mebaca kita juga dapat menambah ilmu. Dengan terbiasa membaca dan banyaknya ilmu yang kita miliki, maka kita akan lebih mudah mencari solusi, terutama dalam keadaan mendesak
Spoiler for 3:
3. Jangan Terlalu Mudah Terpancing
Sering kali kita mudah terpancing emosidengan sesuatu yang berlawanan dengan pendapat kita. Contohnya saja jika pemerintah akan menaikan harga bahan Bakar Minyak (BBM). Banyak orang dari berbagai kalangan akan turun ke jalanan untuk melakukan unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Sebagai generasi solutif, kita tidak sebaiknya dengan mudah terpancing dan menarik kesimpulan. Analisis keadaan terlebih dahulu. Dalam kasus kenaikan harga BBM, pemerintah tidak akan menaikan harga BBM tanpa suatu alasan. Jika merasa keberatan dengan suatu hal, cobalah meberikan solusi dari pada hanya sekedar memprotes.
Penutup
Spoiler for penutup:
Di tahun 2016 ini Indonesia emnghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Jika kita rakyat Indonesia pada umumnya dan generasi muda pada khususnya tetap menjadi generasi wacana maka kita akan kalah bersaing. Mulailah menjadi generasi solutif dan inovatif mulai dari sekarang agar kita menjadi bangsa yang lebih baik
Spoiler for nb:
ts menghrapkan kritik dan saran dari agan sekalian. mohon maaf jika ada perkataan yang kurang berkenan.