Menurut penelitian terdapat 2 penyebab seseorang bisa kecanduan rokok yaitu faktor biologis dan psikologis

Menurut faktor biologis, kecanduan rokok disebabkan karena rokok mengandung nikotin, yang merupakan zat yang menyebabkan ketergantungan. Ketika seseorang menghisap rokok, nikotin akan langsung menuju otak yang akan mempengaruhi bagian otak yang mengatur perasaan bahagia dan rileks.

Nikotin kemudian akan membanjiri otak dengan dopamine. Inilah yang menyebabkan seorang perokok akan merasakan kenikmatan dan kebahagiaan.

Di saat yang bersamaan, ketika terjadi ketidakseimbangan zat kimia di otak karena produksi dopamine yang berlebihan, otak berusaha untuk menyeimbangkan kembali zat-zat kimia tersebut dengan cara otak akan mengeluarkan zat sejenis anti-dopamine di dalam otak.

Hal ini akan membuat perokok menjadi mudah marah, gelisah, sakit kepala, dan sulit tidur ketika tidak merokok. Keadaan inilah yang menyebabkan seseorang ingin menghisap rokok lagi.

Selanjutnya menurut ilmu psikologi kecanduan dapat disebabkan karena seseorang mengalami stress, tekanan dan tidak terhubung secara psikologis dengan lingkungan positif di sekeliling kita.

Untuk membuktikkannya pada abad awal abad ke 20 terdapat penelitian sederhana dimana para peneliti menggunakan seekor tikus yang dikurung di dalam kandang, dimana di dalamnya terdapat 2 jenis air minum, yg berisi air biasa dan satunya berisi air narkoba.

hasilnya hampir setiap hari, si tikus meminum dari air narkoba tersebut hingga tikus tersebut mati karena overdosis.

Namun pada tahun 1970 seorang pakar psikologi bernama Bruce Alexander membantah penelitian tersebut karena tikus tersebut hanya sendirian di dalam kandang, oleh karena itu tikus tersebut akan memperoleh kebahagiaan dari meminum air narkoba tersebut.

Kemudian untuk membuktikan kebenaran hipotesisnya, Profesor bruce alexander membangun sebuah kandang besar yang berisi banyak tikus yang dimana tikus-tikus tersebut bisa bermain, saling berinteraksi dan berkembang biak di dalam kandang. Sama seperti penelitian sebelumnya, kandang tersebut diberi 2 jenis air minum.

Disinilah keajaiban terjadi! Semua tikus tersebut lebih memilih untuk meminum air biasa daripada air yang berisi narkoba dan tidak ada satupun di antara mereka yang mengalami overdosis karena narkoba.

Perlu kita ketahui bahwa faktanya jika kita dirawat di rumah kemungkinan besar kita kan diberi diamorphine yaitu zat sejenis heroin namun jauh lebih kuat tapi mengapa setelah kita keluar dari rumah sakit, kita tidak kecanduan zat tersebut? Ya! Itu karena saat kita pulang, kita bertemu dengan keluarga yang kita sayangi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa jika kamu memang benar-benar ingin menghentikan kecanduan rokok, mulailah mencari dan menciptakan lingkungan yang bebas rokok dan mulailah mencari kebahagiaan bukan dari rokok, namun dari orang-orang di sekeliling kita.

PENTING!! Penelitian ini tentunya berlaku untuk semua jenis kecanduan, baik itu kecanduan game, video porno, internet, rokok dan narkoba.

Daripada kita pusing-pusing mikirin demo harga rokok mending kita mencoba berhenti merokok bukan hanya untuk diri kita sendiri namun juga demi orang-orang di sekeliling kita yang kita cintai.