1. SEHAT

Ciri hewan sehat:
aktif bergerak, saling menaiki, nafsu makan baik, rambut/bulu tidak kusam, cermin hidung basah, mata bersinar, mulut, hidung & anus bersih. Adanya surat keterangan kesehatan hewan (SKKH), Bagaimana menilai hewan sehat?
Hewan dilihat dari sisi kanan,kiri depan dan belakang
Mintalah pedagang untuk menjalankan hewan
Periksa kaki dan kukunya
Coba berikan makanan
Lihat secara seksama lubang tubuh dan mata
Periksa cermin hidung bila kering menunjukkan hewan sakit/demam

2. TIDAK CACAT

Ciri hewan yang cacat:
telinga rusak, ekor terpotong, pincang, buta, dan buah zakar (testis) tidak lengkap (hanya 1 buah)

3. TIDAK KURUS

"Tidak bisa dilaksanakan qurban binatang yang pincang, yang nampak sekali pincangnya, yang buta sebelah matanya dan nampak sekali butanya, yang sakit dan nampak sekali sakitnya dan binatang yang kurus yang tidak berdaging/berlemak ." (HR. Tirmidzi).

Hewan kurus dapat dilihat dari adanya penonjolan tulang-tulang rusuk/iga, tulang bagian pinggang, & pinggul

4. CUKUP UMUR

"Jangan kamu menyembelih untuk qurban melainkan yang “mussinah”(telah berganti gigi) kecuali jika sukar didapat, maka boleh berumur satu tahun (yang masuk kedua tahun) dari kambing/domba” (HR. Muslim)

Tidak pernah disebut sama ukuran hewan qurban sekali sekian kilo sekian kilo, yang ada adalah mussinah atau berganti gigi, tapi Islam bukanlah agama yang menyulitkan umatnya maka jika sulit mencari hewan mussinah maka boleh tsaniyyah atau telah genap satu tahun (Domba/kambing) dan memasuki tahun ke dua (13 bulan dst) atau 2 tahun (sapi ) memasuki tahun ketiga (25 bulan dst). Tapi masalahnya di Indonesia manusianya saja banyak yang tdk punya akte, apalagi kambing, dan sulit mengetahui umur pasti hewan kecuali memang memelihara sendiri dan tahu persis kapan lahirnya. Pun ketika tsaniyyah susah didapat ada alternatif terakhir yaitu Jazaah yaitu hanya untuk domba ekor gemuk yang telah genap 6 bulan masuk ke bulan ke tujuh.
Bagaimana cara melihat hewan yang sudah mussinah, caranya adalah dengan melihat gigi

Masih tentang Qurban
Hewan yang MAKRUH untuk dikurbankan

Telinga yang berlubang akibat pemasangan "ear tag" diperbolehkan, betina boleh dipakai untuk berkurban, tapi ada undang undang yang melarang pemotongan betina produktif jadi sebaiknya jantan yang dipotong. Betina majir boleh dikurbankan.

Masih tentang Hewan Qurban
Memperlakukan hewan Qurban

Setelah membeli hewan kurban hendaknya hewan yang tersebut diperlakukan dengan baik agar terjamin kesehatan dan kesejahteraannya, jangan sampai hewan yang tadinya bagus karena salah penanganan menjadi cacat dan kurang sempurna sebagai hewan qurban.

Pertamapada saat menurunkan dari kendaraan hendaknya menggunakan rampa, garbarata, atau memanfaatkan tanggul atau gundukan pasir, hewan matanya ada di samping jadi tidak bisa melihat fokus kedepan dan tdak bisa memperkirakan seberapa tinggi dia harus meloncat dari kendaraan jadi bisa bisa hewannya patah kaki.



Keduahewan harus ditempatkan pada tempat yang memiliki atap dan pagar pembatas supaya tidak kabur, jangan mengganggu fasilitas umum. hewan jangan dicampur dengan hewan dari jenis lain contohnya sapi tidak boleh dicampur dengan domba dan sebagainya. jika diikat, panjang tali tidak boleh terlalu pendek karena hewan akan tercekik dan tidak leluasa untuk beristirahat. tapi jangan juga terlalu panjang karena beresiko terbelit saatu dengan yang lainnya.
Jika hewan ditampung lebih dari 12 jam wajib diberikan makanan dan minuman, tetapi 6 jam sebelum disembelih sebaiknya dipuasakan dan hanya diberi minuman saja. jika kurang dari 12 jam hewan tidak perlu diberi makan dan cukup diberi minum saja.



Ketigaketika hewan datang di hari penyembelihan, jangan langsung disembelih sesaat setelah hewan tiba, istirahatkan dahulu minimal 3 jam. Mari berbuat ikhsan terhadap hewan, sesungguhnya berbuat baik kepada hewan adalah perintah agama Islam

“Sesungguhnya Allah menetapkan ihsan pada segala sesuatu. Maka jika kamu membunuh, lakukanlah dengan cara terbaik (ihsan); jika kamu menyembelih binatang, sembelihlah dengan cara terbaik (ihsan), tajamkanlah pisaunya dan tenangkanlah dia”
- HR Muslim -

Teliti sebelum membeli supaya nilai ibadah yang dilakukan menjadi lebih sempurna.
Semoga bermanfaat