- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Petani Kabupaten Tasikmalaya Ekspor Padi Organik ke Belgia


TS
purnama29wahyu
Petani Kabupaten Tasikmalaya Ekspor Padi Organik ke Belgia

Otonomi.co.id - Di tengah upaya pemenuhan kebutuhan beras nasional, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan pihaknya saat ini juga akan memfokuskan pada bisnis beras organik untuk diekspor.
Hal ini disampaikan Mentan usai melepas ekspor beras organik ke Belgia yang dibudidayakan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Simpatik di Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.
"Tanam padi organik membuat petani sejahtera, ini namanya bertani dengan cerdas," ungkap Mentan Amran dikutip dari laman Pertanian.go.id.
Mentan mengupayakan peningkatan luas lahan menjadi 100 ribu hektare se-Indonesia untuk ditanami padi dengan cara organik. Oleh karena itu, Mentan mengajak petani Indonesia untuk mulai melirik pertanian organik.
Bertanam organik tidak beda dengan tanam padi biasanya. Yang membuat pertanian organik lebih mahal yaitu di proses pengemasan produk (packaging).
Di Kabupaten Tasikmalaya, lahan yang telah ditanami padi organik seluas 15 ribu hektare dan mampu mengekspor beras organik selama delapan tahun ke beberapa Negara seperti Malaysia, Singapura, Italia, Belgia, Belanda dan Amerika Serikat.
Mentan juga menegaskan bahwa peluang ekspor beras organik masih terbuka lebar. Terutama untuk negara-negara Eropa dan Amerika yang standar keamanan pangannya benar-benar terjaga.
Setiap produk yang diekspor harus mengikuti standar, bahkan produknya harus benar-benar mempunyai sertifikasi internasional. Selain itu, tiap tahun produk tersebut harus dilakukan pemerikasaan mutu.
Keuntungan yang bakal didapat dengan ekspor beras, selain menambah devisa negara juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Sebab, harga beras organik lebih tinggi dibandingkan beras non-organik.
Harga beras organik di Eropa diperkirakan mencapai 5-6 Euro atau sekitar Rp90 ribu/kg. Harga pembelian gabah organik di tingkat petani Rp14.000 per kg gabah kering giling (GKG), ditingkat pengempul Rp18.000, dan harga ditingkat pasar dapat mencapai Rp20.000, sampai dengan Rp25.000 per kg.
https://www.otonomi.co.id/komoditas/...elgia-1609025.
lama2 bosen juga lihat bp isinya si ahox mulu sama kebodohan nastak dan nasbung. sesekali posting yg berprestasi. monggo untuk nastak segera di klaim sebagai hasis prestasi pakde jokowi, untuk modal pencitraan 2019
0
1.5K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan