Lembur lagi lembur lagi.Mungkin ini hampir jadi keluhan Agan setiap hari. Pekerjaan terasa seperti gak ada habisnya. Baru selesai satu, sudah datang lagi tugas dari Si Bos. Mau pulang tenggo rasanya susah banget. Sampai rumah pun udah gak sempet ketemu sama keluarga. Kebayang deh betenya kayak apa.
Tapi gak kayak Agan, orang-orang ini justru bersyukur dengan adanya lembur. Kenapa?
Quote:
1. Menutupi kekurangan gaji
Gak sedikit loh, Gan, orang yang betah lama-lama di tempat kerjanya biarpun digaji kecil, bahkan di bawah UMR. Tapiii justru lembur itu yang dia tunggu-tunggu. Tanpa lemburan, hidup mereka mungkin bakal kesulitan, Gan.
Terus kenapa mereka tetap bertahan walaupun harus kerja keras pulang malem tiap hari? Perkiraan ane di antaranyakarena udah nyaman, bosnya enak, temen-temennya asyik. Terkadang, Gan, orang lebih memilih lingkungan kerja yang kekeluargaan dibandingkan uang. Ane percaya agan-agan di sini pasti ada juga yang begitu.
Quote:
"Banyak lembur, banyak juga uang lemburannya yang dibayarkan sehingga ada pemasukan tambahan di luar gaji."- karyawan perusahaan teknologi asal Korea
Quote:
2. Makin kaya
Quote:
"Gaji untuk FG oke, lemburan juga besar nilainya. Ongkos makan, transport taxi pun direimburse apabila lembur. Sangat fair."- karyawan Kantor Akuntan Publik (KAP)
Katanyaaa karyawan perusahaan di atas kerjanya cukup berat dan mau gak mau harus sering lembur. Walaupun sebenernya gaji mereka juga udah tinggi. Coba aja Agan cek di sini. Tapiii dengan ditambah sama uang lembur yang juga besar, penghasilan mereka jadi makin berlimpah. Ane gak perlu sebut merek deh ya, silakan Agan cari tahu sendiri. 
Oh ya, di pemerintahan juga begitu, Gan. Selain gaji dan berbagai tunjangan, perjalanan dinas para pegawai juga bisa menghasilkan tambahan uang untuk mereka.
Quote:
"benefitnya adalah dapat uang tambahan dari adanya perjalanan dinas dan rapat2 yang bisa beberapa kali dalam sebulan"- pegawai instansi pemerintahan
Quote:
3. Hemat
Alasan terakhir orang-orang bersyukur saat lembur adalah, mereka mendapat makan dan biaya transportasi. Tapi sebenarnya sih ini lebih bisa dinikmati sama mereka yang belum berkeluarga dan masih tinggal sendiri. Pertama, mereka gak perlu buru-buru balik ke rumah. Kedua, mereka gak perlu pusing mikirin mau makan malam apa, plus perjalanan pulang pun ditanggung. Asyik kan?
Quote:
"Ada makan siangnya (prasmanan), ruang kerja nyaman, jika lembur maka boleh pesan makan malam dan akan di antarkan pulang hingga ke tempat tinggal oleh mobil perusahaan atau taxi"- karyawan perusahaan advertising
Ya, prioritas tiap orang memang berbeda-beda. Kalau yang terpenting bagi Agan adalah waktu bersama keluarga, tentu Agan gak mau kerja di tempat yang work load-nya berlebihan dan banyak lembur. Tapi, bagi sebagian lainnya lembur itu bagaikan rezeki.
Jadi, Agan setuju yang mana? Komen di bawah ya! 