JAKARTA, BIJAKS – Akhirnya, warga Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan menyerah usai bentrok dengan Satpol PP terkait pembongkarang di Rawajati. Mereka menuruti perintah dan mengeluarkan barang-barang miliknya.

Menurut informasi, bentrok warga dan Satpol PP sudah mereda dan kini tengah mengeluarkan berbagai barang miliknya. Selain itu, mereka juga dibantu para petugas Satop PP dan kepolisian untuk mengevakuasi barang-barangnya.

Imam, salah seorang warga Rawajati, mengaku bakal bertahan di lokasi meski telah digusur. Dia menolak direlokasi ke Rusun Marunda, Jakarta Utara. Selain jauh, mereka juga dipaksa membayar uang sewa bila tinggal di rusun.

Terkait pembongkaran kali ini, Imam mengaku memang telah ada pemberitahuan dari Pemprov DKI. Namun, pemberitahuan itu disampaikan tahun lalu.

“Sudah ada pemberitahuan tahun lalu. Sekarang enggak pindah karena kejauhan,” kata Imam, Perwakilan Paguyuban RT 09/04.

Saat pembongkaran sempat diwarnai aksi ricuh. Dalam kericuhan tersebut, anggota DPRD DKI komisi A, Syarif, berada di tengah kerumunan. Politisi asal Partai Gerindra ini memihak pada warga dan meminta Satpol PP menghentikan pembongkaran.

Tak hanya itu, aktivis Ratna Sarumpaet juga hadir di lokasi. Dia menolak adanya penggusuran dilakukan Pemprov DKI. (ma/mc/dc)
http://www.bijaks.net/news/article/1...barang-sendiri