- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Berita Olahraga
Rio Haryanto: Saya Butuh Mobil yang Kompetitif


TS
netizen.usil
Rio Haryanto: Saya Butuh Mobil yang Kompetitif
Quote:

Rio Haryanto kini menjadi pebalap cadangan Manor Racing. (CNN Indonesia Rights Free/Dok. Manor Grand Prix Racing Ltd)
Jakarta, CNN Indonesia -- Akhir pekan ini, Rio Haryanto menjejakkan kakinya di Sirkuit Spa, Belgia, dengan status berbeda. Setelah menjajal ajang balapan elite Formula 1 selama 12 balapan, Rio bukan lagi pebalap utama Manor Racing.
Tim balap Inggris itu memang telah mendepaknya dari kursi pengemudi dan menjadikannya sebagai pebalap cadangan karena Rio tak bisa memenuhi kewajiban mendatangkan dana sponsor. Dari 15 juta euro yang disyaratkan Manor, Rio hanya membayar 7 juta euro.
Rio menyatakan mimpinya belum berakhir. Ia akan berusaha keras untuk mewujudkan cita-citanya di ajang balap jet darat tersebut: menjadi juara Formula 1.
Sebelum Rio pergi ke Belgia, CNNIndonesia.com berkesempatan mewawancarai pebalap asal Surakarta tersebut:
Kehadiran Anda di Formula 1 mengundang pro-kontra. Salah satu pendapat yang menentang adalah, saat ini Indonesia tidak perlu dulu berkonsentrasi di olahraga elite seperti balapan. Bagaimana tanggapan Rio soal hal ini?
Saya sih melihatnya dengan lebih positif. Ini memang yang saya cita-citakan dari kecil dan harusnya kita bisa bangga karena untuk bisa jadi pebalap F1 tidak mudah. Dan di seluruh dunia -- mungkin 6 miliar populasi -- hanya ada 22 pebalap F1.
Jadi mengapa kita mesti berpikir negatif? Saya merasa kita mesti berpikir positif karena sekarang Indonesia sangat dikenal dunia dengan adanya saya di F1.
Apa sebetulnya ambisi Anda di F1?
Ambisinya yang pasti saya ingin jadi juara. Tetapi untuk bisa jadi juara tidak mudah karena faktor mobil itu sangat menentukan.
Bisa dilihat seperti tahun-tahun sebelumnya, Ferrari bisa mendominasi dengan Michael Schumacher. Tapi pada saat adanya perubahan regulasi, tiba-tiba Ferrari sekarang sangat kesulitan jadi juara dunia lagi dan sekarang Mercedes yang jadi juara dunia.
Jika tidak Formula 1, apakah Anda merasa tertantang dengan balapan lain? Tertarikkah mencoba balapan di Amerika Serikat seperti IndyCar-Series?
Untuk saat ini, saya masih ingin sekali untuk bisa tampil di F1 karena memang cita-cita saya. Dan saat ini jujur saya masih belum ada kepikiran untuk bisa berlomba di kategori lain. Dan saya masih ingin terus berusaha keras untuk bisa kembali lagi ke F1 secepatnya.
Saat ini mesin dan aerodinamika mobil sangat menentukan hasil balapan di dunia Formula 1. Pernahkan Anda merasa frustrasi karena hal ini? Hal-hal apa yang menurut Anda seharusnya berubah dari Formula 1?
Memang di F1 tidak hanya soal skill membalap saja tapi juga dari daya bisnis marketing. Banyak sekali tim-tim pabrikan seperti Mercedes, Renault, Ferrari dan tim-tim lainnya.
Memang kita inginnya untuk masuk ke tim papan atas dan jadi juara secepatnya. Tetapi untuk bisa masuk tim papan atas itu tidak mudah, dibutuhkan perjuangan dari tim papan bawah seperti contohnya Fernando Alonso yang dahulu di tim papan bawah, lalu naik ke tim yang lebih baik dan menjadi juara dunia. Sekarang dia (Alonso) ada di tim McLaren dan sangat sulit untuk juara dunia lagi.
Memang perubahan regulasi yang selalu berbeda dari tahun ke tahun dan ini membuat F1 full of suprises dan juga banyak sekali tantangan. Dan saya merasa saya ingin sekali agar F1 bisa memiliki spesifikasi (mobil) yang sama, tapi sepertinya itu hal yang sangat tidak mungkin. Karena di F1 kita tidak hanya meilhat skill pebalap, tapi mereka juga ingin melihat siapa yang memiliki best mobil pabrikan, duel di teknologi mobil juga. Itu yang saya maksud.
Ketika pebalap-pebalap F1 melakukan protes lewat surat di awal musim, Anda ikut tanda-tangan atau tidak?
Ikut. Sebenarnya tidak komplain tapi lebih memberi masukan kepada F1 supaya lebih spektakular lagi.
Apa kesulitan paling utama Anda memahami mobil F1 dari semula GP2?
(Balapan) di F1 tentu sangat rumit karena setiap tim memiliki mobil yang berbeda. Jadi sangat sulit untuk membedakan skill pebalap karena setiap tim memiliki performa mobil yang berbeda, dan itu sangat mempengaruhi kecepatan mobil.
Kendala saya saat ini di luar hal-hal itu adalah strategi ban, strategi pitstop. Tapi dari skill, saya merasa untuk dapat menembus F1 sudah sangat bagus. Dan saya yakin bila dapat mobil yang lebih kompetitif, saya yakin saya bisa lebih maju ke depan.
Apabila Anda kemarin dapat mobil yang lebih bagus, apakah Anda merasa dapat masuk sepuluh besar?
Saya yakin bisa. Juara bisa.
Anda dan Pascal Wehrlein di enam balapan terakhir sering kali mendapatkan strategi pitstop yang berbeda. Kenapa?
Ya, memang kami selalu melakukan strategi yang berbeda karena kami ingin bisa mendahului dari pebalap tim lain seperti Sauber dan Renault. Kami selalu memiliki strategi yang berbeda karena kami ingin bisa melihat strategi mana yang bisa mengalahkan tim-tim lain. Karena kami berdua tidak hanya ingin saling berkompetisi, tapi juga (berkompetisi) dengan pebalap lain.
Apakah Anda merasa strategi yang diberikan Manor sudah cukup adil?
Ini keputusan tim ya, kadang saya merasa juga strategi dia (Wehrlein) lebih baik. Tapi ini adalah tahun pertama saya, tahun pembelajaran. Saya juga masih belajar banyak untuk lebih baik ke depannya.
Apakah perbedaan strategi itu dikomunikasikan di hari/malam sebelumnya?
Ya, betul.
Pelajaran apa yang bisa Anda bagikan kepada para pebalap Indonesia lainnya?
Mungkin masukan saya kepada pebalap-pebalap lain adalah untuk terus bisa memberikan yang terbaik setiap harinya karena setiap kompetisi di F1 atau olahraga lainnya seperti di MotoGP, saya yakin sangat tinggi sekali (daya saing) dan dibutuhkan kerja keras dan passion yang besar untuk bisa berkompetisi dengan pebalap lain. (vws)
http://www.cnnindonesia.com/olahraga...ng-kompetitif/
luar biyasah

0
9.2K
Kutip
114
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan