- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Partai Jangan Usung Cagub yang Sering Tindas Rakyat


TS
okoki
Partai Jangan Usung Cagub yang Sering Tindas Rakyat
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi menyarankan kepada PDIP untuk berpikir ulang jika ingin mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilgub DKI 2017 mendatang.
Menurutnya, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini harus lebih jeli dalam menjaring aspirasi masyarakat Jakarta, terutama konsituen PDIP.
"Garis perjuangan PDIP adalah membela rakyat kecil dan memang kebanyakan pemilih PDIP di Jakarta adalah warga miskin. Di Jakarta, warga miskin pemilih PDIP ini menjadi korban penggusuran Ahok demi membangun proyek-proyek dari pengembang, salah satunya proyek reklamasi," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Selain itu, rekam jejak petahana yang tidak pernah loyal kepada partai pengusungnya harus menjadi pertimbangan PDIP.
"Dia selalu meninggalkan partai pengunsungnya jika keinginannya sudah terpenuhi. Saat 2011 dia meninggalkan Golkar demi menerima tawaran Gerindra menjadi cawagub Jokowi saat Pilgub DKI 2012 lalu. Setelah itu dia keluar dari Gerindra. Jadi, tidak ada jaminan akan setia pada PDIP," ujarnya.
Dia juga menyarankan agar PDIP tidak tergiur pada transaksi jangka pendek yang mungkin ditawarkan oleh petahana. Menurutnya PDIP harus melihat efek jangka panjangnya ketika mendukung mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
"Munculnya aspirasi warga Jakarta agar memunculkan Risma untuk melawan petahana menandakan memang ada yang salah dari diri petahana. Mungkin artinya banyak warga yang tidak menyukai petahana. Jangan sampai PDIP mendapat label sebagai partai yang tidak berjuang bersama rakyat hanya karena mendukung petahana karena akan berpotensi membawa dampak buruk untuk PDIP, terutama pada Pemilu 2019 mendatang," pungkasnya.
(sumber: http://news.okezone.com/read/2016/08...tindas-rakyat)
Menurutnya, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini harus lebih jeli dalam menjaring aspirasi masyarakat Jakarta, terutama konsituen PDIP.
"Garis perjuangan PDIP adalah membela rakyat kecil dan memang kebanyakan pemilih PDIP di Jakarta adalah warga miskin. Di Jakarta, warga miskin pemilih PDIP ini menjadi korban penggusuran Ahok demi membangun proyek-proyek dari pengembang, salah satunya proyek reklamasi," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Selain itu, rekam jejak petahana yang tidak pernah loyal kepada partai pengusungnya harus menjadi pertimbangan PDIP.
"Dia selalu meninggalkan partai pengunsungnya jika keinginannya sudah terpenuhi. Saat 2011 dia meninggalkan Golkar demi menerima tawaran Gerindra menjadi cawagub Jokowi saat Pilgub DKI 2012 lalu. Setelah itu dia keluar dari Gerindra. Jadi, tidak ada jaminan akan setia pada PDIP," ujarnya.
Dia juga menyarankan agar PDIP tidak tergiur pada transaksi jangka pendek yang mungkin ditawarkan oleh petahana. Menurutnya PDIP harus melihat efek jangka panjangnya ketika mendukung mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
"Munculnya aspirasi warga Jakarta agar memunculkan Risma untuk melawan petahana menandakan memang ada yang salah dari diri petahana. Mungkin artinya banyak warga yang tidak menyukai petahana. Jangan sampai PDIP mendapat label sebagai partai yang tidak berjuang bersama rakyat hanya karena mendukung petahana karena akan berpotensi membawa dampak buruk untuk PDIP, terutama pada Pemilu 2019 mendatang," pungkasnya.
(sumber: http://news.okezone.com/read/2016/08...tindas-rakyat)
0
695
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan