Kaskus

Entertainment

suheri.kw11Avatar border
TS
suheri.kw11
Sopi dan Moke Minuam Khas Dari Manggarai Nusa Tenggara Timur
Florestoday.com – Asap mengepul dari balik wadah hitam yang diletakkan di atas sebuah tungku api. Di atas wadah sebilah bambu berukuran 3 meter ditancapkan tegak menghadap ke langit. Pada bagian ujung bambu itu, terdapat sebilah bambu berukuran 7 meter. Berbeda dengan bambu yang dipasangkan secara tegak, bambu yang satu ini ujungnya menjorok hampir menyentuh permukaan tanah dimana sebuah botol berukuran 1,5 liter diletakkan.

Sopi dan Moke Minuam Khas Dari Manggarai Nusa Tenggara Timur

Tungku api, wadah, bambu dan botol itu merupakan perangkat yang digunakan untuk menyuling sopi. Keempat perangkat tersebut menghiasi wajah kampung Culu, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Pantauan florestoday (19/03), hampir setengah warga Kampung culu memiliki penyulingan Sopi. Sopi merupakan sejenis minuman beralkohol yang menjadi warisan budaya orang Manggarai. Minuman ini diproduksi secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sopi dan Moke Minuam Khas Dari Manggarai Nusa Tenggara Timur

Adat dan Kebutuhan Ekonomi

Hendrikus (40) adalah salah seorang diantara para penyuling yang ada di Culu. Ia sudah menyuling sopi sejak umur 25 tahun. Ia melanjutkan pekerjaan ayahnya. Sopi sudah menjadi bagian dari keluarga ini secara turun-temurun meskipun tanpa melalui pelatihan yang formal. Sebuah bakat alamiah.

Bagi Hendrik begitu ia disapa, sopi bukan hanya warisan budaya yang biasa digunakan dalam ritual-ritual adat, melainkan sebagai sandaran hidup. Penghasilan yang ia dapatkan dari menjual sopi cukup membiayai hidup seluruh keluarganya.
Sopi dan Moke Minuam Khas Dari Manggarai Nusa Tenggara Timur
Pernyataan senada juga disampaikan Yohanes (50). Pria yang memiliki empat orang anak ini mampu menghasilkan 2-3 juta per bulan. Meskipun demikian tak jarang pula ia hanya mendapatkan penghasilan kurang dari Rp 1 juta.

“Tergantung dari banyaknya air nira yang dihasilkan,”tutur Yohanes sambil sesekali ia memasukan potongan kayu ke dalam tungku api.

Ganti Ramuan: Sopi Hilang

Ternyata bicara sopi bukan hanya soal baik buruknya hasil sulingan. Bagi Hendrik, Sopi menyangkut seluruh proses, yaitu sejak sebelum menyadap enau hingga setelah penyulingan.

Hendrik mengungkapkan hal itu, ketika suatu kali mereka didatangi oleh sekelompok orang yang menawarkan diri membantu usaha produksi Sopi. Tamu itu meminta mereka menganti ramuan yang mereka gunakan saat proses fermentasi dari air nira ke Tuak Raja (Bahan dasar penyulingan).

Tamu tersebut menawarkan menggunakan akar alang-alang. Tetapi, Hendrik dan kawan-kawan saat itu menolak sebab menurut mereka apabila ramuan itu (Kayu Ndamer dalam bahasa setempat) diganti, unsur alcohol akan hilang dari minuman tersebut. “Bukan sopi lagi namanya kalau begitu nanti”, tutur Hendrik.

Selain itu para tamu itu juga menawarkan untuk menggantikan bambu dengan pipa aluminium. Hal ini ditantang Hendrik dan kawan-kawan. Menurut mereka, pipa aluminium itu mengandung zat-zat yang berbahasa bagi kesehatan.

Oleh karena itu, Hendrik dan teman-teman saat itu memutuskan untuk tetap mengolah sopi sesuai apa yang mereka dapatkan dari para pendahulu mereka. “Sudah dari dulu (prosesnya) seperti itu”, kata Hendrik.

Mentari sudah mencapi titik nadirnya, saat asap sudah tak lagi mengepul. Bapak Hendrik juga tak memasukan kayu ke dalam tungku. Di ujung bambu, sekitar 7 meter dari tungku, sebotol sopi sudah terbentuk dan siap dipasarkan.

http://www.indoamaterasu.com/2014/05/sopi-dan-moke-minuam-keras-dari.html
Diubah oleh suheri.kw11 29-08-2016 08:36
anasabilaAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
9.6K
59
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan