1. waktu untuk mencari calon pasangan pria yang potensial

Untuk urusan waktu mencari pasangan hidup, Banyak wanita yang sebenarnya cantik, memiliki kepribadian yang memikat dan atraktif serta memiliki karir yang cemerlang, mereka tanpa sadar memiliki banyak kesibukan dan berbagai hal lainnya, sehingga mereka tidak memiliki banyak waktu untuk mencari pasangan hidup
Kesibukan membuat wanita ini tidak memiliki waktu yang cukup untuk bergaul dan mengurangi kesempatan untuk ketemu dengan calon pasangan yang potensial.
Kalaupun wanita karir memiliki waktu senggang, biasanya mereka lebih memilih untuk beristirahat karena lelah atau stress!!
Mereka biasanya akan sadar / menyesal disaat mereka mulai ingin mencari pasangan hidup akan kesulitan karena kurangnya kandidat akibat keterbatasan pergaulan

2. Pola Berpikir

Jika Wanita karir yang sedang fokus menuju sukses, biasanya sudah berpikir sangat dewasa. Pembawaannya sudah mirip dengan pria dan sangat mandiri lho.
Sayangnya tanpa mereka sadari dari awal, mereka terlalu percaya diri, sehingga membuat mereka seperti sudah tidak membutuhkan teman hidup (ga nikah juga gpp). Kalau pun mungkin terfikir untuk mencari teman hidup seorang pria, sayangnya pria yang cocok bagi mereka kebanyakan sudah menikah.
Oleh karena itu, agar bisa mendapatkan pasangan pria yang potensial, seorang wanita karier diharapkan bisa menurunkan ego dan tidak merendahkan posisi lelaki sebagai pemimpin. Mengapa?
Yang perlu diketahui untuk harga diri bagi seorang pria, jaga kehormatannya sebagai lelaki, wanita cenderung melupakan faktor ini. Dibutuhkan kearifan di sini! jangan mentang-mentang merasa lebih bisa dalam segala hal dari pria sehingga melupakan harga dirinya. Dan Ingat!! Akan lebih baik jika wanita berhasil membawa pasangannya ke gerbang kesuksesan karena wanita diciptakan sebagai penolong pria bukan? Jadi kebanyakan pria akan mencari wanita yang bisa menolongnya dan bisa ia bimbing.

3. Motivasi dari dalam untuk menyegerakan menikah

Pada Wanita yang mengejar karir biasanya mereka fokus utamanya adalah mengejar karirnya. Hal inilah yang membuat mereka tidak memikirkan tentang pernikahan pada saat mereka masih muda dulu.
Akibatnya disaat mereka sudah mencapai posisi tinggi, sebagai eksekutif perusahaan atau pimpinan instansi pemerintah mereka akan mengalami kesulitan menemukan pendamping hidup, kenapa ?
lelaki yang berada di bawah posisi mereka buru-buru akan merasa minder atau mundur, begitu mengetahui perempuan yang didekatinya memiliki jabatan / karier jauh di atas dirinya. Ditambah kebanyakan pria lajang lebih menyukai mendekati gadis-gadis muda daripada merapat kepada para wanita karir yang sudah mapan, namun berusia tiga puluhan atau bahkan menjelang kepala empat.
Pada saat beginilah, wanita karir biasanya baru menyadari bahwa keinginannya menikah, setelah posisi karirnya tinggi dan mapan secara ekonomi, justru menjadi masalah tersendiri

4. Kriteria pria

Dalam hal kriteria pria, Wanita yang mengejar karir biasanya memiliki begitu banyak kriteria pria yang akan menjadi pendamping hidupnya, bahkan terlalu perfect. Ketika mereka didekati atau diperkenalkan pada seorang pria namun pria tersebut tidak memenuhi kriterianya, maka mereka akan langsung mencoretnya dari daftar calon pasangan.
Jadi dari kriteria yang terlalu sempurna membuat sulit untuk membuka peluang suatu hubungan sehingga inilah yang membuat wanita karir lebih memilih untuk mengutamakan karirnya. Balik ke point 3 deh.
Oleh karena itu bagi Anda wanita karir dan belum juga menemukan jodoh, sebaiknya Anda lebih banyak tersenyum dan membuka diri pada saat Anda bertemu atau diperkenalkan teman dengan orang baru, nikmatilah proses tersebut. Hal itu akan membantu untuk membuka pikiran Anda sehingga Anda bisa menemukan calon pasangan yang potensial.

5. Status sosial dan ekonomi

Semakin mapan seorang wanita semakin sulit ketemu jodohnya, mungkin pria takut tersaingi dari segi kemapanannya ( bisa dimaklumi karena pria yang akan menjadi kepala keluarganya bukan)
Akibatnya kebanyakan wanita yang sudah mapan cenderung mengharapkan soulmate atau calon suami dengan status sosial dan ekonomi di atas dirinya atau minimal setara. Ini manusiawi, sebab betapapun mandirinya seorang perempuan, ia masih berharap bakal calon suaminya akan mampu memberikan perlindungan atau mengayomi dirinya dan anak-anaknya.
Dan kabar buruknya mencari pasangan yang seperti itu tidak mudah karena kebanyakan pria seperti itu sudah menikah
Berbeda dengan wanita biasa / strata sosial bawah, perbedaan status sosial-ekonomi biasanya jarang menjadi persoalan. Sebab justru dengan level sosial, ekonomi, dan pendidikan yang rendah, kaum perempuan lapisan bawah akan lebih mudah menemukan pasangan dari strata yang lebih tinggi atau setara dengan dirinya.