Kaskus

News

BeritagarIDAvatar border
TS
BeritagarID
Kalimantan Barat tetapkan kejadian luar biasa rabies
Kalimantan Barat tetapkan kejadian luar biasa rabies
Ilustrasi: petugas kesehatan berusaha menangkap anjing dengan sumpit bius
Pemerintah Kalimantan Barat kembali harus menetapkan kejadian luar biasa (KLB) atas kasus penyebaran rabies atawa penyakit anjing gila di provinsi tersebut. Pemberlakuan status demikian pernah dipermaklumkan pada Februari lalu.

Dalam isbat status terdahulu, Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, mengaku penyebaran virus rabies membuatnya "pusing, karena sudah banyak...(warganya) yang meninggal.' Karenanya, pada kondisi serupa kali ini, ia meminta para "bupati dan wali kota...untuk serius menangani...vaksin untuk rabies.'

Demi menyikapi problem berulang tersebut, Cornelis berkoordinasi dengan pemerintah pusat, salah satunya lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Langkah itu diambil sebagai solusi untuk menyiasati keterbatasan anggaran.

Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan--sebagaimana dikutip detikcom pada Jumat (26/8)--bahwa penyakit anjing gila di Kalimantan Barat "merebak sejak minggu lalu" dengan banyaknya laporan mengenai warga yang "digigit anjing." Bahkan, ujar Sutopo, "polisi juga (ada) yang digigit.'

Media lokal, Pontianakpost.com, memberitakan pihak berwenang telah melakukan vaksinasi terhadap 20.459 dari 176.490 ekor hewan yang dilaporkan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat. "Sasaran vaksinasi hewan masih jauh. Saat ini baru mencapai 22,23 persen," kata kepala dinas termaksud, Abdul Manaf.

Menurutnya, rendahnya tingkat vaksinasi disebabkan oleh buruknya rasio jumlah petugas kesehatan hewan berbanding dengan luasnya wilayah yang mesti dijelajahi. "Jika dinas kesehatan, petugas ada dari pusat hingga ke desa. Sebaliknya kami, untuk kabupaten saja tidak ada dinas peternakan. Jika pun ada, itu hanya untuk kepala bidangnya yang latar belakangnya bukan orang peternakan," ujar Abdul Manaf dilansir Pontianakpost.com.

Hingga saat ini, jumlah korban meninggal akibat terjangkit rabies mencapai 28 jiwa: 2015, 14 orang meninggal; 2015, lima orang; 2016, sembilan jiwa.

Sementara itu, angka gigitan bertambah. Pada 2015, 763 orang menjadi korban gigitan. Untuk 2016, jumlah korban gigitan hingga Agustus mencapai 877 orang, yang 660 di antaranya telah mendapatkan vaksinasi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan bahwa kasus rabies yang kali pertama dilaporkan di Indonesia tercatat pada 1884. Sementara, pada 2013, 24 dari 33 provinsi di tanah air diketahui telah tertular.

Ketika kasus rabies mengemuka untuk kali pertama di Bali pada 2008, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) turut melakukan penanganan dengan menyumbangkan bantuan teknis. Hasilnya, kasus rabies pada manusia ketika itu berkurang dari 11 per bulan pada 2010 menjadi hanya satu kasus saja per bulan pada tahun berikutnya.

Setelah vaksinasi terhadap anjing diluncurkan secara massal pada 2012 dan 2013, terjadi penurunan kasus besar-besaran. Ujungnya, pada tahun yang disebut terakhir, cuma satu kasus rabies pada manusia terekam.
Kalimantan Barat tetapkan kejadian luar biasa rabies


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...r-biasa-rabies

---

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
8.9K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan