- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ini lho cerita persalinan dengan bidan Kuntilanak yg sedang bikin heboh boyolali


TS
fabian.goldmyer
Ini lho cerita persalinan dengan bidan Kuntilanak yg sedang bikin heboh boyolali
Quote:
Netizen Heboh oleh Kabar Seorang Perempuan yang Melahirkan Dibantu Kuntilanak di Boyolali

TRIBUNJOGJA.COM - Isu persalinan dibantu sosok tak kasat mata di rumah sakit (RS) yang sudah tak dipakai membuat heboh warga Boyolali beberapa hari ini. Bahkan di media sosial, kabar tersebut terus menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen.Kamis (25/8/2016), seorang netizen bernama Kunto Arief Wibowo memantik perbincangan di sebuah grup Facebook, mengenai kabar menyeramkan di RSUD Banyudono yang sudah tak terpakai.Peristiwa menyeramkan itu diperkirakan terjadi beberapa hari lalu.
"Ada apa dengan RSUD Banyudono apakah akan terjadi misteri seperti RS Melati alun-alun kemarin," tulisnya. Postingan tersebut kemudian disahut ratusan netizen yang ingin mengungkapkan versi cerita yang mereka dengar. Namun tak jarang pula, netizen memandang sinis dengan isu seorang wanita yang melahirkan dibantu kuntilanak ini.
Diduga, perempuan yang melahirkan itu merupakan warga Krasak, Teras.Pengguna Facebook Jamal Destroyed mengatakan, perempuan yang melahirkan itu sebelumnya periksa di Puskesmas Mojosongo, lalu dirujuk ke RS Pandanaran. Namun entah mengapa, ia dan suaminya justru pergi ke gedung RSUD Banyudono yang sudah tak dipakai. Padahal, RS itu sudah pindah beberapa pekan sebelumnya.
Sesampainya wanita itu bersama suaminya di RS tersebut, satpam sudah tidur, tetapi suasana di dalamnya masih ramai.
Oleh sosok yang nampak seperti pegawai RS, mereka diberi tahu agar pulang sebelum Subuh tiba.
"Dikasih kwitansi, siangnya bapak ibu mau bayar malah satpamnya ngira bapaknya gila," kata Jamal.
Bahkan sampai kini, plasenta bayi tersebut dikabarkan belum diterima pihak keluarga. Seorang netizen bercerita bila itu diminta oleh yang membantu melahirkan.Versi lain mengatakan, pasangan itu ditemukan kebingungan di gerbang rumah sakit (RS) pukul 04.30 bersama bayinya.
Menanggapi masalah ini, Direktur RSUD Banyudono, Istirochah, seperti dikutip dari Joglosemar menjelaskan, seluruh kegiatan RS sudah pindah ke lokasi yang baru, sehingga tak ada pelayanan di sana.Ia juga tidak begitu percaya dengan isu itu karena penjaga yang bertugas di Banyudono tidak melaporkan ada yang melahirkan di sana.
"Hingga saat ini tidak ada orang yang mengaku melahirkan di sana, dan siapa orangnya juga tidak jelas," papar Istirochah. (*)
http://jogja.tribunnews.com/2016/08/...-sebelum-subuh

TRIBUNJOGJA.COM - Isu persalinan dibantu sosok tak kasat mata di rumah sakit (RS) yang sudah tak dipakai membuat heboh warga Boyolali beberapa hari ini. Bahkan di media sosial, kabar tersebut terus menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen.Kamis (25/8/2016), seorang netizen bernama Kunto Arief Wibowo memantik perbincangan di sebuah grup Facebook, mengenai kabar menyeramkan di RSUD Banyudono yang sudah tak terpakai.Peristiwa menyeramkan itu diperkirakan terjadi beberapa hari lalu.
"Ada apa dengan RSUD Banyudono apakah akan terjadi misteri seperti RS Melati alun-alun kemarin," tulisnya. Postingan tersebut kemudian disahut ratusan netizen yang ingin mengungkapkan versi cerita yang mereka dengar. Namun tak jarang pula, netizen memandang sinis dengan isu seorang wanita yang melahirkan dibantu kuntilanak ini.
Diduga, perempuan yang melahirkan itu merupakan warga Krasak, Teras.Pengguna Facebook Jamal Destroyed mengatakan, perempuan yang melahirkan itu sebelumnya periksa di Puskesmas Mojosongo, lalu dirujuk ke RS Pandanaran. Namun entah mengapa, ia dan suaminya justru pergi ke gedung RSUD Banyudono yang sudah tak dipakai. Padahal, RS itu sudah pindah beberapa pekan sebelumnya.
Sesampainya wanita itu bersama suaminya di RS tersebut, satpam sudah tidur, tetapi suasana di dalamnya masih ramai.
Oleh sosok yang nampak seperti pegawai RS, mereka diberi tahu agar pulang sebelum Subuh tiba.
"Dikasih kwitansi, siangnya bapak ibu mau bayar malah satpamnya ngira bapaknya gila," kata Jamal.
Bahkan sampai kini, plasenta bayi tersebut dikabarkan belum diterima pihak keluarga. Seorang netizen bercerita bila itu diminta oleh yang membantu melahirkan.Versi lain mengatakan, pasangan itu ditemukan kebingungan di gerbang rumah sakit (RS) pukul 04.30 bersama bayinya.
Menanggapi masalah ini, Direktur RSUD Banyudono, Istirochah, seperti dikutip dari Joglosemar menjelaskan, seluruh kegiatan RS sudah pindah ke lokasi yang baru, sehingga tak ada pelayanan di sana.Ia juga tidak begitu percaya dengan isu itu karena penjaga yang bertugas di Banyudono tidak melaporkan ada yang melahirkan di sana.
"Hingga saat ini tidak ada orang yang mengaku melahirkan di sana, dan siapa orangnya juga tidak jelas," papar Istirochah. (*)
http://jogja.tribunnews.com/2016/08/...-sebelum-subuh

Quote:
BOYOLALI – Masyarakat kabupaten Boyolali digegerkan isu mengenai kisah seorang wanita yang melahirkan di RSUD Banyudono dengan bantuan kuntilanak. Info itu tersebar viral di media sosial sejak awal pekan ini.
Ada beberapa versi mengenai kisah wanita itu. Salah satunya menyebutkan ada sepasang suami istri yang tengah dalam perjalanan.
Kondisi sang istri saat itu sedang hamil tua. Karena sudah merasa akan segera melahirkan, sang suami kemudian membawa istrinya ke RSUD Banyudono.
Di rumah sakit tersebut, mereka dilayani hingga melahirkan. Padahal seluruh kegiatan rumah sakit sudah dipindah ke Andong.
Barulah sekitar pukul 04.30 WIB, suami istri tersebut ditemukan warga di gerbang rumah sakit bersama bayinya. Keduanya pun kebingungan hingga akhirnya langsung pulang kerumahnya.
Kisah itu hingga kini masih saja diperbincangkan para netizen. Bahkan dari hari ke hari justru semakin ramai. Kabar itu kemudian merembet ke kisah mistik bahwa penolong wanita itu saat melahirkan merupakan kuntilanak.
Terkait isu ini, Direktur RSUD Banyudono, Istirochah menegaskan, sejak pindah ke Andong, operasional rumah sakit di Banyudono sudah dihentikan sepenuhnya.
http://joglosemar.co/2016/08/isu-per...-boyolali.html
Ada beberapa versi mengenai kisah wanita itu. Salah satunya menyebutkan ada sepasang suami istri yang tengah dalam perjalanan.
Kondisi sang istri saat itu sedang hamil tua. Karena sudah merasa akan segera melahirkan, sang suami kemudian membawa istrinya ke RSUD Banyudono.
Di rumah sakit tersebut, mereka dilayani hingga melahirkan. Padahal seluruh kegiatan rumah sakit sudah dipindah ke Andong.
Barulah sekitar pukul 04.30 WIB, suami istri tersebut ditemukan warga di gerbang rumah sakit bersama bayinya. Keduanya pun kebingungan hingga akhirnya langsung pulang kerumahnya.
Kisah itu hingga kini masih saja diperbincangkan para netizen. Bahkan dari hari ke hari justru semakin ramai. Kabar itu kemudian merembet ke kisah mistik bahwa penolong wanita itu saat melahirkan merupakan kuntilanak.
Terkait isu ini, Direktur RSUD Banyudono, Istirochah menegaskan, sejak pindah ke Andong, operasional rumah sakit di Banyudono sudah dihentikan sepenuhnya.
http://joglosemar.co/2016/08/isu-per...-boyolali.html
Quote:
Cerita Penjaga RSUD Banyudono, Mulai Tangisan Bayi Hingga Kuntilanak

BOYOLALI – Awal pekan ini masyarakat Boyolali dihebohkan dengan isu mengenai proses persalinan di RSUD Banyudono yang dibantu kuntilanak.
Dalam isu yang tersebar viral di media sosial itu, proses persalinan dikatakan berjalan lancar meski pada akhirnya pasutri itu sadar kondisi bangunan sudah sepi dari aktivitas.
Isu yang berkaitan dengan hal mistis itu ternyata bukan kali pertama terjadi di RSUD Banyudono. Sebelumnya juga ada anak yang dikatakan menjalani proses khitan di rumah sakit tersebut.
Usut punya usut, bangunan RSUD Banyudono memang sudah terkenal angker sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Sebelum dijadikan rumah sakit, kawasan itu merupakan petilasan Kawedanan Banyudono. Beberapa bangunan itu pun sudah ada sejak jaman dulu, sebelum akhirnya direnovasi.
“Kesannya memang angker, soalnya bekas petilasan. Dulu sering menjadi tempat persinggahan orang keraton,” tutur Giyarno (35), penjaga RSUD Banyudono, Jumat (26/8/2016).
Keangkeran tersebut semakin bertambah dengan banyaknya kisah mistis yang beredar di masyarakat. Salah satunya seringnya terdengar suara-suara maupun tangisan bayi yang berasal dari rumah sakit tersebut. Begitu pula dengan isu persalinan yang dibantu kuntilanak, yang saat ini ramai beredar di masyarakat.
Menurut Giyarno, ada dua versi terkait kejadian itu. Versi pertama muncul bertepatan kepindahan rumah sakit ke Andong tanggal 27 Juli silam. Saat itu, setelah yasinan syukuran yang digelar di musala rumah sakit, beredar kabar malam harinya ada pasien yang hendak melahirkan datang. Padahal saat itu rumah sakit sudah tidak beroperasi.
Tapi pasien tersebut tetap dilayani, dan bahkan masih banyak pasien yang lainnya. Tapi keesokan harinya, pagi-pagi sekitar pukul 05.00 WIB, pasien tersebut diminta untuk pulang dan kontrol ke rumah sakit lainnya. “Kabarnya seperti itu, katanya orang Sambi,” kata dia.
Sedangkan versi yang kedua, kejadian beberapa hari kemarin. Ada yang datang dari Mojosongo hendak bersalin. Tetapi pagi harinya juga sama, diminta pulang dan ari-arinya diminta ditinggal.
Namun yang janggal menurut Giyarno, dari tiga orang penjaga di rumah sakit, tidak ada yang mengaku mendapati kejadian tersebut. Selain itu, identitas yang melahirkan pun hingga kini juga tidak jelas. Sehingga kabar tersebut diyakini hanya isu saja.
Apalagi menurut Giyarno, selama dirinya bekerja sebagai penjaga di rumah sakit tersebut sejak 2002 silam, hingga saat ini belum pernah mengalami kejadian mistis.
“Ya mungkin karena lokasinya merupakan bangunan lama dan bekas petilasan kawedanan, jadi kesannya memang angker. Tapi saya sendiri selama 15 tahun bekerja, belum pernah menemui yang begituan,” papar warga Desa Cangkringan, Banyudono ini.

BOYOLALI – Awal pekan ini masyarakat Boyolali dihebohkan dengan isu mengenai proses persalinan di RSUD Banyudono yang dibantu kuntilanak.
Dalam isu yang tersebar viral di media sosial itu, proses persalinan dikatakan berjalan lancar meski pada akhirnya pasutri itu sadar kondisi bangunan sudah sepi dari aktivitas.
Isu yang berkaitan dengan hal mistis itu ternyata bukan kali pertama terjadi di RSUD Banyudono. Sebelumnya juga ada anak yang dikatakan menjalani proses khitan di rumah sakit tersebut.
Usut punya usut, bangunan RSUD Banyudono memang sudah terkenal angker sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Sebelum dijadikan rumah sakit, kawasan itu merupakan petilasan Kawedanan Banyudono. Beberapa bangunan itu pun sudah ada sejak jaman dulu, sebelum akhirnya direnovasi.
“Kesannya memang angker, soalnya bekas petilasan. Dulu sering menjadi tempat persinggahan orang keraton,” tutur Giyarno (35), penjaga RSUD Banyudono, Jumat (26/8/2016).
Keangkeran tersebut semakin bertambah dengan banyaknya kisah mistis yang beredar di masyarakat. Salah satunya seringnya terdengar suara-suara maupun tangisan bayi yang berasal dari rumah sakit tersebut. Begitu pula dengan isu persalinan yang dibantu kuntilanak, yang saat ini ramai beredar di masyarakat.
Menurut Giyarno, ada dua versi terkait kejadian itu. Versi pertama muncul bertepatan kepindahan rumah sakit ke Andong tanggal 27 Juli silam. Saat itu, setelah yasinan syukuran yang digelar di musala rumah sakit, beredar kabar malam harinya ada pasien yang hendak melahirkan datang. Padahal saat itu rumah sakit sudah tidak beroperasi.
Tapi pasien tersebut tetap dilayani, dan bahkan masih banyak pasien yang lainnya. Tapi keesokan harinya, pagi-pagi sekitar pukul 05.00 WIB, pasien tersebut diminta untuk pulang dan kontrol ke rumah sakit lainnya. “Kabarnya seperti itu, katanya orang Sambi,” kata dia.
Sedangkan versi yang kedua, kejadian beberapa hari kemarin. Ada yang datang dari Mojosongo hendak bersalin. Tetapi pagi harinya juga sama, diminta pulang dan ari-arinya diminta ditinggal.
Namun yang janggal menurut Giyarno, dari tiga orang penjaga di rumah sakit, tidak ada yang mengaku mendapati kejadian tersebut. Selain itu, identitas yang melahirkan pun hingga kini juga tidak jelas. Sehingga kabar tersebut diyakini hanya isu saja.
Apalagi menurut Giyarno, selama dirinya bekerja sebagai penjaga di rumah sakit tersebut sejak 2002 silam, hingga saat ini belum pernah mengalami kejadian mistis.
“Ya mungkin karena lokasinya merupakan bangunan lama dan bekas petilasan kawedanan, jadi kesannya memang angker. Tapi saya sendiri selama 15 tahun bekerja, belum pernah menemui yang begituan,” papar warga Desa Cangkringan, Banyudono ini.

0
10.1K
Kutip
70
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan